Jūkyū

63 8 0
                                    

Setelah sampai di kelas, Bu Li menceritakan hal itu kepada guru yang sedang mengajar. Mereka berempat masuk dengan tenangnya dan duduk di kursinya masing-masing. Teman-teman sekelasnya menatap mereka penasaran.

Kelas pun ramai dengan bisik-bisik kekepoan mereka. Aldi melihat Nisa keheranan seolah berkata 'ada apa?'. Namun Nisa tidak menjawabnya.

Line. Suara notifikasi line yang cukup kencang membuat seluruh kelas menatap Nisa. Nisa pun hanya tersenyum canggung melihat mereka.

Sial harusnya tadi Nisa matiin notif. Nisa menyalakan hp nya dan segera membuka chat-an tersebut. Dirinya cukup kecewa karena yang mengechatnya adalah Reyhan.

Ada apa Nis?

Nisa menghela napas lelah. Ia melihat Reyhan yang menuntut jawabannya sekarang.

Enggak kok, tadi kita ngeliat kucing sekolah yang lagi kawin di semak-semak

Ia melihat Reyhan yang terkejut dengan jawaban yang Nisa berikan.

Ga mau tai pulang sekolah di Sea Horse TITIK

Nisa tertawa karena di saat-saat seperti ini Reyhan sempat-sempatnya typo.

Tapi Nisa ga mau tai Rey, maunya tempe

Nisa tertawa terbahak-bahak melihat Reyhan yang salah tingkah setelah melihat balasan Nisa. Hal itu membuatnya kembali menjadi pusat perhatian. Diam-diam sedari tadi Aldi melihat mereka yang asik chat-an seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua.

***

"Nis?" Nisa menoleh kearah sumber suara.

"Boleh minta waktunya sebentar?" Aldi.

Nisa mengangguk pelan sebagai jawaban. Tumben sekali Aldi mengajaknya berbicara, berduaan lagi. Nisa mengikuti Aldi ke pinggir lapangan basket. Lalu mereka duduk bersampingan.

"Jadi?" Aldi terdiam cukup lama setelah mendengar Nisa membuka percakapan.

"Gue rasa..." Nisa bingung dengan jeda yang Aldi berikan. Asal kalian tahu, sekarang dia sudah deg-deg an sendiri melihat Aldi.

"Lo boleh berhenti jadi babu gue."

Ada perasaan yang tidak bisa Nisa lukiskan setelah mendengar kalimat itu. Tentu saja ia sangat senang, sangat bahagia. Terlalu banyak perasaan yang ia harus lukiskan. Namun, di balik itu semua, ada saja perasaan aneh dan takut yang ia rasakan.

"Se-serius?" Aldi mengangguk pelan. Nisa bersorak senang. Semoga saja ia tidak di cap sebagai orang gila oleh siswa siswi yang melihatnya.

"Lo seneng?" Nisa terpaku, berhenti bersorak.

"Seneng kok."

"Baguslah kalau hal itu buat lo seneng." Nisa bergeming di tempat. Ia makin deg-deg an.

"Oh ya, kenapa Aldi bebasin Nisa?" jujur saja ia masih sedikit bingung dan tak percaya. Apalagi akhir-akhir ini Aldi jarang menyuruh-nyuruhnya.

"Ya gue cuma kasian sama lo yang di bully abis-abisan sama siapa itu, siapa lah namanya." Memang tak sesuai harapan Nisa.

"Oh gitu ya." Ia tertunduk tak tahu harus bilang apa. Mau di bilang ia sedih karena Aldi cuma kasian sama dia, sedangkan ia juga senang karena ternyata Aldi memperhatikan babunya sendiri. Ups, mantan babu.

"Terus kenapa Aldi marah pas Nisa ga sengaja motong senar piano Aldi?" Aldi terdiam. Nisa baru sadar timingnya ia bertanya sedang tidak tepat.

"Eh ga usah dijawab deh, anggep aja cuma angin lalu." Nisa buru-buru berbicara sebelum ia memancing emosi Aldi.

"Dulu gue punya ade." Nisa tetap menoleh dan mendengarkan padahal tahu waktunya tidak tepat.

"Dia dilatih piano dari kecil, sampe-sampe dia sering ngalamin pergeseran tulang di tangannya. Dia juga punya maag. Walau begitu, dia jago banget main piano bahkan sering ikut concour dan beberapa kali menang. Waktu itu umurnya 10 tahun saat dia didiagnosis mengalami maag kronis. Setiap dia di kasih makan dia selalu nolak dengan alasan sakit. Setelah sekian lama, kesehatan dia makin nurun hingga akhirnya dia koma dan meninggal. Dulu gue sering banget main piano sama dia walau gue ga jago-jago amat mainnya. Setelah dia ga ada, cuma piano nya aja yang bisa nemenin gue."

Terdengar isakan tangis kecil dari Nisa. Bukan, ia benar-benar menangis. Semoga saja beneran ga ada yang nganggep dia gila gara-gara dia nangis. Barusan aja sorak-sorak ga jelas, sekarang dia malah nangis.

***
HELOOOO, KEMBALI LAGI DENGAN SAYA DI PDC TERCINTA INI. ALDI GOSAH JELES GITU DONG. WKWKWK. NISA JUGA JAN 4L41. REYHAN JUGA GOSAH MODUS MULU SAMA NISA:v 

Pada up kali ini, saya juga sekaligus merayakan ulang tahun kemarin salah satu tokoh di sini, otanjoubiomedeto Ulan-chan!! Moga makin sukses. Mohon kadar kebolotannya dikurangi ya, baik di dunia nyata maupun di pdc. Awalnya pengen up kemaren tapi sayanya lagi ga punya kuota :') 

Baiklah jangan lupa VOTE dan COMMENT ya wan kawan.  maapkeun juga cerita yang terlalu klise ini ya gais

ありがとう ございます :3

26Dec17

Piano dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang