To the world, you may be one person, but to one person you are the world
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Cuaca terik dari sinar matahari tidak menghalangi untuk beraktivitas walaupun cahayanya bisa membahayakan kulit, mereka tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Dan kini tepat di depan zebra cross ada dua gadis yang tampak hendak menyeberang.
Salah satu diantara mereka memakai topi dan masker untuk melindungi wajah dari paparan sinar matahari sedangkan salah satu yang lain memakai masker saja. Siang ini di salah satu gedung di kota Seoul sedang berlangsung pertandingan basket nasional dan dua gadis itu hendak menyeberang jalan menuju gedung tersebut.
"Sinbi, disini panas sekali." Gadis bersurai cokelat yang memakai topi itu mulai mengeluh sambil mengipaskan tangannya.
"Aku tahu. Kalau kita sudah masuk ke dalam gedung tidak akan panas lagi. Tunggulah sebentar lagi."
"Kita kapan menyeberangnya, sih?!"
"Ini mau menyeberang. Ayo." Sinbi menarik lengan temannya dan membawa menyeberang jalan setelah lampu lalu lintas berubah warna merah.
Setelah membeli tiket mereka pun duduk dikursi barisan penonton. Mereka mengambil duduk dibarisan paling depan.
"Hei Sinbi, disini terlalu dekat dengan lapangan. Bagaimana kalau saat pertandingan berlangsung kita terkena bola basket?"
"Tidak mungkin, Lisa. Duduk disini aman. Lagipula, dekat dengan lapangan kan malah bagus. Kita bisa melihat pertandingannya secara intens."
Lisa merotasikan matanya malas. "Ck, bilang saja kau ingin melihat dia makanya kau mau duduk disini. Sebaiknya kita cari tempat duduk yang lain saja."
"Tidak mau." Sementara Sinbi menahan pergelangan Lisa.
"Kita duduk disini saja ya, Lisa.""Iya." Lisa pun mendengus sebal karena sikap Sinbi.
.
.
.
"Wah, gedungnya besar sekali." Seru Minji ketika memasuki salah satu gedung terbesar di Seoul ini.
"Diamlah! Tingkahmu itu dilihat banyak orang." Perintah Changkyun sambil menunjuk orang-orang yang menatap mereka.
"Baiklah."
"Heuuh, Kenapa aku harus membawa Minji? Dia ini hanya merepotkan. Kalau bukan karena Eomma menyuruh, aku tidak akan membawanya." Gerutu Changkyun dalam hati.
"Oppa, anu-"
"Janggan panggil aku Oppa." Ujar Changkyun ketus.
"Baiklah. Changkyun, aku haus. Aku ingin membeli minuman. Boleh, kan?"
"Hm, jangan lama."
"Okay. Tunggu sebentar, ya."
Minji memasuki supermarket yang letaknha tidak jauh dari gedung olahraga yang didatanginya tadi. Setelah mengambil dua botol air mineral dari showcase, ia pun pergi ke meja kasir untuk membayar minumannya.
Ketika hendak meletakkan botol minuman diatas meja kasir tiba-tiba ada orang yang langsung mendorongnya.
"Permisi, saya lebih dulu disini." Minji menatap tak suka pada seorang lelaki didepannya.
Namun lelaki itu hanya diam dan mengeluarkan uang dari dompet untuk membayar belanjaannya.
"Aish, kenapa kau menyerobot? Seharusnya mengantri dulu." Kata Minji pada lelaki yang terlihat seumuran dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Means ✔
FanfictionKadang mencintai itu seperti membaca buku. Kau lupa menikmati setiap lembarnya karena sibuk menebak-nebak akhir cerita. ~~~~~ Start : 29/11/2017 End : 07/07/2018 Copyright © YongHoon11 2017