27. Honestly

59 8 4
                                    


Play mulmed
Song : This Love {Ost Descendants Of The Sun} Piano cover

- Davichi

It doesn’t make sense
Trying to let go of all that time
Should I be honest?
Without knowing anything
Your eyes are filled with me
You’re smile like a fool

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV

“Apa yang terjadi dengannya?”

“Dia hanya lelah.” Jooheon membantu Changkyun yang berbaring di atas kasur. Lalu ia mengisyaratkan pada Minji untuk pergi membiarkan lelaki itu beristirahat.

“Apa terjadi sesuatu dengan kalian tadi?” Minji masih bertanya ketika Jooheon menutup pintu kamar.

Lelaki bermarga Lee itu menghela napas. “Kita bicara di bawah saja. Biarkan Changkyun istirahat dengan tenang.”

Minji mengangguk dan mengikuti langkah lelaki itu.

“Kau duluan saja, Kak. Aku buatkan minuman dulu.”

“Baiklah.”

Setelah beberapa saat kemudian, gadis itu kembali dengan sebuah nampan yang berisi dua cangkir Jasmine tea. Ia menaruh satu cangkir teh dihadapan Jooheon.

“Kau ingin bicara apa?”

“Minji, kau mau berkata jujur pada ku?”

“Soal apa?”

“Wonho.”

Minji terdiam mematung ketika nama itu terdengar kembali di telinganya. Ia mengerjapkan mata. “Kenapa bertanya itu?”

“Aku ingin mengetahuinya lebih banyak karena ini berkaitan dengan Changkyun. Tidak apa, kan?” Jooheon tersenyum tipis.

Gadis mungil itu menatap lelaki disampingnya cukup lama. Ia menghela napas panjang.
“Baiklah, Kak. Ku harap kau bisa menjaga apa yang ku katakan nanti.”

Jooheon mengangguk. “Aku janji. Jadi, ceritakanlah.”

“Kak Wonho adalah lelaki baik walau menyebalkan. Sejak aku pertama kali bertemu dengannya di depan sekolah, aku tidak melupakan kejadian itu. Tiba-tiba saja ia melempar kepala ku dengan kaleng bekas, aku kesal sekali padanya waktu itu. Lalu seiring berjalannya waktu, kami saling mengenal karena ia meminta bantuan ku agar bisa dekat dengan Seola. Nyatanya karena hal itu, Seola, justru memusuhi ku. Mungkin kau sudah tahu jika aku memiliki perasaan pada Kak Wonho tapi itu tidak sepenuhnya. Aku berusaha menghilangkan perasaan itu namun aku tidak bisa melakukannya.” Minji mengusap jari tangannya dan menarik napas sejenak.

“Entah kenapa aku merasa seperti pernah bertemu dengannya di suatu tempat? Kak Jooheon, aku tidak tahu apa yang terjadi namun aku merasa pernah bertemu dengan Kak Wonho tapi aku tidak ingat dimana. Apa ini hanya halusinasi ku saja?”

Jooheon diam tak menanggapi ucapan Minji. Ia menyesap teh dan meletakkan cangkir itu di meja tamu. “Kau yakin tidak mengingatnya?”

Minji mengangguk pelan.

“Dulu kalian memang pernah bertemu.”

“Apa?”

“Maaf jika aku harus mengatakan ini pada mu, Minji. Empat tahun yang lalu, saat kau masih tinggal di Gyeongju kau memang pernah bertemu dengannya di rumah sakit. Kalian berteman akrab. Hingga suatu hari kau mengalami kecelakaan bersama ayah mu. Dialah yang menolong mu. Saat dokter memvonis kau amnesia, ia putus asa dan pindah ke Seoul untuk bersekolah sesuai permintaan mendiang neneknya. Sejak itulah, kalian tidak pernah bertemu lagi.”

Extraordinary Means ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang