8. Shine Forever

67 11 8
                                    


Author POV

Changkyun membuka gorden jendela berwarna biru tua yang menutupi salah satu ruangan di rumahnya. Sinar matahari menembus dinding kaca dan terlihatlah sebuah studio musik.

Studio musik itu sederhana namun cukup berkesan karena menampilkan dekorasi klasik didalamnya.

Cat dinding berwarna putih. Beberapa lukisan dan ornamen yang menempel didinding. Sebuah komputer. Sofa hitam. Alat-alat musik seperti keyboard, gitar, drum, bass, dan lain-lain.

"Duduklah. Aku keluar sebentar."

Sementara Minji yang sedari tadi diam hanya menganggukkan kepala.

Lelaki itu pun keluar dari studio musik lalu mengambil handphone dari saku celanannya. Ia mencari nomor seseorang didaftar kontaknya.




"Hallo."

"[Hmm. Ada apa?]"

"Apa kau bisa ke tempat ku sekarang?"

"[Eh? Kenapa? Apa terjadi sesuatu dengan mu?]"

"Tidak. Tapi ada surprise untuk mu."

"[Wah, apa itu?]"

"Datanglah kesini jika kau ingin tau."

"[Okay, aku akan ke tempat mu sekarang.]"

"Iya."




"Kau menelpon siapa?" Tanya Minji tiba-tiba yang membuat Changkyun kaget.

"Ck, kau tidak perlu tahu."

Lalu mereka memasuki kembali ruang studio musik. Minji memilih duduk di sofa dan Changkyun mengambil kursi plastik dan duduk berhadapan dengan gadis itu.

Changkyun mengambil gitar yang ada didekatnya.
"Kau bisa memainkan ini?"

"Eumm sedikit."

"Apa kau bisa bermain alat musik yang lain?"

"Piano."

"Hmm, baiklah."


Tok tok tok


Minji dan Changkyun tersentak ketika seseorang mengetuk pintu.

"Masuklah." Ujar Changkyun.

"Ya Changkyun! Ada gerangan apakah kau memanggil ku?" Ucap Jooheon yang baru tiba dan langsung duduk disamping Minji.

"Ada surprise untukmu."

"Dimana?"

"Disamping mu."

Jooheon pun menengok ke samping kanannya dan tidak menemukan apapun. Kemudian ia beralih menengok ke samping kiri dan mendapati Minji.

"Mana kejutannya, Changkyun?"

"Minji adalah kejutannya." Kata Changkyun dan memberikan gitar pada Minji.

"Apa?" Jooheon mengerutkan kening. Ia tidak mengerti apa yang diucapkan sepupunya itu.

Kedua netra Minji membulat sempurna. "Eung? A-aku?"

"Iya. Sekarang bernyanyilah."

"Aku menyanyi lagu apa?"

"Terserah kau."

.

.

.



Minji POV

Aku tidak tahu kenapa berada di tempat ini bersama dua orang lebih tepatnya sepupu ku yang  ingin menginterogasi diri ku seperti di kantor polisi.

Extraordinary Means ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang