22. Crazy In Love

65 9 0
                                    


I don't wanna say no more
I don't know anything anymore
Just hold me and guide me
In this darkness that I can see at all without you

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV

"Aish, sialan! Kenapa juga aku yang terkena imbasnya?" Gerutu Hyerin yang sedang mengepel lantai gedung olahraga.

Ia mendengus sebal karena hukuman yang diberikan kepadanya oleh Ha Joon ssaem sebab mencontek tugas matematika milik Soojin. Gadis itu tau bahwa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan. Padahal saat itu, Hyunie juga mencontek hanya saja ia melarikan diri terlebih dahulu dan tidak tertangkap oleh salah satu guru killer di sekolah mereka.

Hyerin menoleh dengan cepat ketika ada suatu sinar yang tiba-tiba muncul dari arah belakangnya.

Itu adalah flashlight kamera.

"Apa yang kau lakukan?" Seloroh Hyerin sambil memicingkan mata melihat siapa yang berjalan ke arahnya.

Seorang lelaki yang tersenyum sambil mengangkat kameranya kini berada dihadapan Hyerin.

"Mengambil gambar mu."

"Untuk apa?"

"Untuk dokumen sekolah bahwa ada siswi yang dihukum karena mencontek tugas."

"Cih! Sok tahu. Kau pergi sana." Hyerin mengibaskan tangannya pada lelaki itu dan kembali mengepel.

"Kau mengusir ku?"

"Tidak. Hanya menyuruh mu keluar dari ruangan ini." Gadis itu memutar bola matanya malas. "Tentu saja aku mengusir mu."

"Baiklah. Aku akan pergi. Tapi apa kau yakin tidak memerlukan bantuan?"

"Apa maksud mu?" Bukannya memberi jawaban, Hyerin justru balik bertanya.

"Kau sanggup membersihkan tempat seluas ini sendirian, huh?"

"Bukan urusan mu, Hyunwoo. Aku bisa melakukannya."

"Benarkah? Aku tidak yakin."

"Ck, kau ini mengganggu saja. Cepat pergi sana!"

Hyunwoo berusaha menahan tawanya karena melihat ekspresi kesal dari wajah Hyerin. Lalu ia menaruh kamera yang sedari tadi menggantung dilehernya dan meletakkan dimeja kecil. Diambilnya pel yang berada digenggaman Hyerin dan membuat gadis itu terkesiap. Ia heran melihat Hyunwoo yang tiba-tiba mengambil alih pekerjaanya dan bahkan lelaki itu terlihat menikmatinya.

"Bagaimana jika Ha Joon ssaem melihat? Kau akan dihukum."

"Tidak masalah."

"Tapi biarkan aku yang melakukannya. Ini adalah tanggung jawab ku."Ucap Hyerin dengan nada tegas.

"Tapi aku ingin membantu mu."

"Kau baik-baik saja?"

Lelaki bermarga Son itu menggangukan kepala.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin membantu seorang gadis aneh dan bodoh seperti ku?"

"Karena aku kasihan." Ucapnya dengan seriangan lebar dan langsung mendapat pukulan tepat di lengannya dari Hyerin. "Omong-omong, aku suka bagian kalimat mu yang terakhir." Ujarnya enteng.

"Aku tidak mau merepotkan mu, Hyunwoo."

"Dan aku tidak ingin kau sakit, Hyerin. Ayah mu akan marah nanti."

"Ayah ku tidak pemarah."

"Lalu apa suara keributan yang setiap hari ku dengar itu? Suara kucing berkelahi maksud mu, begitu?" Hyunwoo menghela napas.

Extraordinary Means ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang