Play mulmed Song : I Will Go To You Like The First Snow Piano Cover {Ost. Goblin}
-Ailee
Now make it rain, fill my parched heart Today I’m desperately praying this feelin’ If it’s you You can rain on me for a whole year Above your head, your head is full of question
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Author POV
Gadis itu tengah berdiri di samping gedung olahraga. Sesekali ia melirik arloji yang melingkar manis di lengan kirinya. Ia tersenyum menatap benda segi empat yang tengah dipegangnya sekarang. Gadis bersurai panjang itu menghembuskan napas ketika panas cahaya matahari makin tinggi berada di atas kepala dan membuat silau penglihatannya.
“Apa aku kembali saja? Ah, tidak. Aku harus menunggu disini.”
“Tapi sudah lama sekali aku disini kenapa dia belum juga datang?”
“Argh, aku kepanasan.” Monolog gadis itu sambil mengibaskan tangan ke arah wajah. Ketika ia ingin berbalik meninggalkan tempat itu seseorang memegang pundaknya.
“Hey.” Ucap lelaki itu tersenyum tipis.
"Kak? Maafkan aku.” Gadis itu membungkukkan badan sebentar lalu kembali berdiri tegak.
“Untuk apa?”
“Maaf karena telah menganggu waktu mu.”
“Tidak apa-apa. Jadi ada perlu apa kau?”
Gadis itu langsung gelagapan dan menyerahkan kotak itu pada orang dihadapannya saat ini. Jari mungilnya menyelipkan helaian rambut yang jatuh ke samping daun telinga. Lelaki itu tak bisa menyembunyikan senyum melihat tingkah menggemaskan gadis yang lebih muda satu tahun darinya tersebut. Dibukanya perlahan kotak dan memperlihatkan isinya yang berupa earphone. Salah satu benda favorit lelaki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Minji, ini-“ Lelaki itu belum menyelesaikan kalimatnya dan dipotong oleh gadis bermarga Jung didepannya.
“Untukmu, Kak. Semoga benda itu bisa bermanfaat untuk mu.”
Wonho terdiam dan menatap Minji lama.
Gadis ini sungguh diluar dugaan, pikirnya. Lelaki penyuka ramyeon itu mengalihkan tatapannya lalu menghela napas. Ketika ia baru melangkahkan kaki untuk mendekat ke arah Minji, sebuah suara memanggil nama lelaki itu dan otomatis mengalihkan atensinya. Minji juga mencari arah sumber suara dan terkesiap ketika melihat seorang gadis juga berjalan menuju ke arah mereka.
“Seola.”
“Minji.”
Terjadilah suasana awkward diantara mereka. Hanya semilir angin yang seharusnya terasa sejuk justru sekarang berubah menjadi hawa panas. Minji yang menundukkan kepala, Wonho yang semakin tidak mengerti kenapa Seola berada disini dan Seola sendiri yang memilih membuang tatapannya ke arah lain.