6. X

88 11 2
                                    


Aku adalah daun kering, terbang bebas bersama angin yang bersedia membawa ku pergi. Menjauh darimu dan lupakan mu hingga menemukan yang baru.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ruangan kelas 2-3

Seorang gadis dengan wajah kesal langsung melempar tasnya ke atas meja dan membuat teman disampingnya kaget.
"Huh, dasar!"

"Ada apa dengan mu, Hyunie? Pagi-pagi sudah badmood."

"Fiuh! Aku badmood sekali. Dia itu ya aku sudah bilang pulang sama-sama tapi dia malah pulang duluan dan meninggalkan ku. Aku menunggunya tadi malam sampai jam sepuluh. Aku hampir saja ketinggalan bus terakhir karena dia. Dia juga tidak menjawab teleponku apalagi membalas pesan ku. Argh!" Kata Hyunie memejamkan matanya dan bersandar dikursi.

"Apa maksudmu dia itu adalah Kihyun?"

"Hmm." Balas Hyunie dengan anggukan.

"Mungkin dia ada kesibukan lain atau handphonenya lowbat."

"Kenapa dia tidak memberitahuku sebelumnya kalau memang begitu, Soojin?"

"Mungkin dia lupa."

"Argh, selalu saja seperti itu."

Soojin berusaha membujuk temannya itu. "Sudahlah, Hyunie. Kenapa kau tidak berbicara langsung saja dengannya?"

"Malas!"

"Baiklah." Soojin pun membenarkan tempat duduknya kembali setelah mengatakan sesuatu pada Hyunie.
"Tapi biar bagaimana pun kau mencintainya, kan?"

"Diam! Atau mulutmu itu ku jepit."

"Baiklah."

Bel masuk pelajaran telah berbunyi. Seluruh murid memasuki ruang kelasnya dan duduk di tempat mereka masing-masing.

Tak berapa lama wali kelas 2-3 tiba bersama seorang gadis.

"Pagi semua." Sapa Jaemin ssaem.

"Pagi..."Jawab murid kelas 2-3 serempak.

"Hari ini kalian memiliki teman baru pindahan dari Gyeongju." Kata beliau menjelaskan.
"Ayo, perkenalkan dirimu". Suruh Jaemin ssaem.

"Anyeonghaseyo, Jung Minji Imnida. Mohon bantuannya." Kata Minji sambil membungkukkan badan.

"Minji, kau duduk dibelakang Hyunie, ya. Hyunie, acungkan jari mu." Seru Jaemin ssaem.

Lalu Minji berjalan menuju gadis yang mengangkat tangan dan duduk dibelakangnya.

"Baiklah. Hari ini Sooyeon ssaem tidak bisa mengajar seperti biasa dikarenakan ada kesibukan lain. Jadi jam pelajaran pertama dan kedua kosong." Kata Jaemin ssaem.

"Yeah..." Teriak penghuni kelas 2-3.

"Tapi kalian diberi tugas. Kerjakan halaman 50 - 55 di buku cetak matematika kalian."

"Yah..." Jawab mereka serempak lesu.

Lalu Jaemin ssaem pergi meninggalkan kelas.

"Park Hyunmi imnida. Panggil saja Hyunie." Kata Hyunie  menengok ke belakang dan mengulurkan tangannya pada Minji.

"Iya. Jung Minji imnida." Ujar Minji dan membalas uluran tangan Hyunie.

"Salam kenal, ya."

"Kita pernah bertemu sebelumnya, kan?" Tanya Minji ragu-ragu.

"Tentu. Kau yang menolongku memperbaiki rantai sepeda tadi pagi."

"Ah, iya."

"Kau tahu, aku benar-benar tidak menyangka kalau kau itu murid baru. Ku kira kau itu adik kelas."

Extraordinary Means ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang