AG-30

1.9K 307 10
                                    

Chanyeol tidak langsung pulang kerumahnya. Dia menunggu di depan gerbang rumah megah keluarga Do. Dia tidak diijinkan masuk, setidaknya dia diperbolehkan menunggu didepan pintu gerbang.

Chanyeol berlutut menunggu sampai malam menghampirinya. Chanyeol lelah, lapar dan haus. Semuanya terabaikan karena rasa khawatirnya akan keadaan Kyungsoo saat ini. Dia tau Kyungsoo sama keras kepalanya dengan dia. Dan mereka sama-sama tidak bisa hidup jika tidak bersama.

......

"Aigoo... Anak muda itu keras kepala sekali. Kalian cari informasi tentang dia dan keluarganya. Sore ini aku harus mendapatkannya di mejaku." Tuan Do berkata gusar setelah melihat Chanyeol sudah seharian menunggu di depan pintu gerbang.

Chanyeol menghapus pelunya. Sinar matahari yang menyiram tubuhnya membuat dia sedikit gentar. Tapi dia masih bertahan karena ingin meluluhkan hati tuan Do, bahwa dia bersungguh-sungguh mencintai Kyungsoo.

......

"Tuan, ini informasi yang tuan minta." Seorang tangan kanan tuan Do memberikan map untuk tuan Do baca.

Tuan Do membaca laporan informasi dari tangan kanannya dengan seksama.

"Apakah dia masih berlutut seperti itu dari kemarin?" Tanya tuan Do masih mengamati laporannya.

"Iya tuan."

"Bagaimana dengan Kyungsoo?"

"Tuan muda menolak untuk makan. Dia selalu melempar makanan yang diberikan."

"Hufft... Dia keras kepala seperti oemmanya. Ada informasi apa lagi hari ini?"

"Joonyoung dan GD tadi datang untuk bertemu dengan tuan muda. Mereka juga membujuk tuan Chanyeol untuk pulang."

"Lalu?"

"Kami tidak mengijinkan mereka masuk. Dan tuan Chanyeol tidak mau beranjak dari tempatnya."

"Bagus. Kita lihat sampai kapan mereka akan bertahan."

"Dan, nona muda Hyang Gi tadi meminta ijin untuk masuk ke kamar tuan muda Kyungsoo."

"Ijinkan kalau Hyang Gi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ijinkan kalau Hyang Gi. Bagaimanapun, mereka bersaudara. Walaupun beda ibu."

"Baik tuan..."

"Dan aku ingin kau membereskan sesuatu hal. Besok pagi, aku sudah mendapatkan laporannya di mejaku."

"Baik tuan."

......

"Oppa, apakah oppa di dalam?"

Terdengar ketukan lembut didepan pintu kamar Kyungsoo.

"Aku masuk yah." Seorang yoeja imut perlahan memasuki kamar Kyungsoo yang gelap dan berantakan.

"Oppa, gwenchana?" Tanya yoeja tersebut saat melihat Kyungsoo berbaring lemah diatas tempat tidurnya.

"Oppa, Hyang Gi minta maaf. Karena Hyang Gi keluarga oppa berantakan. Hyang Gi tau kalau selama ini oppa sangat menderita dan menahannya." Hyang Gi, adik perempuan beda ibu dengan Kyungsoo.

Hyang Gi cukup dekat dengan Kyungsoo, karena Kyungsoo mencoba berfikir positif kalau Hyang Gi tidak bisa memilih dilahirkan dimana. Wajar jika Hyang Gi cukup dekat dengan Kyungsoo walaupun Kyungsoo tidak tinggal dirumah megah ini.

Berbeda dengan Kyungsoo, In Sung sangat menolak kehadiran Hyang Gi. Sedikitpun dia tidak ingin melihat Hyang Gi. Dia tidak menganggap Hyang Gi adalah bagian keluarganya. Tidak juga dengan tuan Do.

"Kamu tidak salah Hyang Gi... Appa saja yang tidak bisa menerima Chanyeol."

"Chanyeol oppa memang tampan, oppa. Aku sempat memberikannya makanan, tapi dia menolak. Dia hanya ingin bertemu dengan oppa, katanya."

"Kau bertemu dia dimana?"

"Chanyeol oppa ada di depan gerbang."

"Apakah dari kemarin dia tidak pulang?"

"Belum, oppa. Dia menunggu didepan gerbang sambil berlutut. Aku yakin appa juga melihatnya, hanya saja appa mengabaikannya jika lewat keluar-masuk ke rumah."

"Oppa ingin bertemu dengannya. Apakah Hyang Gi bisa membantu oppa?"

"Bisa. Mumpung appa sedang tidak ada dirumah. Hyang Gi akan mengalihkan perhatian bodyguard, dan oppa bisa keluar bertemu dengan Chanyeol oppa. Bagaimana?"

"Terimakasih Hyang Gi. Oppa berhutang banyak padamu."

"Sesama keluarga harus saling membantu oppa."

Hyang Gi keluar dari kamar Kyungsoo sedikit riang. Gadis mungil yang rupanya mirip dengan Kyungsoo ini memang sangat mencintai oppanya. Dia sangat kesepian dirumah megah ini. Dia tidak bisa bebas bergerak karena Oemmanya yang berstatus 'selir'. Hanya Kyungsoo yang masih perhatian dengannya, walaupun keluarganya hancur bersamaan dengan kehadiran Hyang Gi.

Hyang Gi menuruni tangga dan mengamati bodyguard yang berjaga didepan pintu kamar Kyungsoo. Dia mengambil nafas dalam, dan menggulingkan tubuhnya kebawah tangga. Tidak sia-sia kelas akting yang diambilnya. Dia bisa berpura-pura kesakitan saat tubuhnya menuruni beberapa anak tangga.

"Aaaaaa...." Teriak Hyang Gi kesakitan.

Kedua bodyguard panik melihat nona muda mereka tergelincir dibawah tangga. Hyang Gi tak bergerak dibawah tangga. Dengan cepat bodyguard membawa Hyang Gi keluar rumah untuk segera dibawa ke RS.

Merasa keadaan aman, Kyungsoo perlahan-lahan keluar dari kamarnya. Seluruh maid sibuk dengan pekerjaannya. Dia mengendap-endap jalan keluar rumah untuk menemui Chanyeol, kekasih hatinya.

"Chan, chanyeol... Gwenchana?" Kyungsoo keluar gerbang dan terasa sangat pilu melihat Chanyeol yang tampak pucat.

"Kyung, bagaimana bisa? Kau keluar? Kau baik-baik saja? Ayo kita kabur Kyung." Chanyeol menarik tubuh Kyungsoo untuk bergegas menjauh dari rumah keluarga Do.

Chanyeol sedikit terhuyung lemah saat berjalan menuju mobilnya. Dia merasa menyesal sebelumnya tidak makan, untuk mengumpulkan tenaganya. Ketika ada kesempatan kabur, dia tidak memiliki tenaga.

Disebelahnya Kyungsoo pun sama lemahnya. Lebih dari sehari mereka tidak makan, karena kerasnya hati mereka untuk bisa dapat bertemu.

Chanyeol melajukan mobilnya menjauh dari rumah keluarga Do. Matanya sedikit berkunang-kunang ketika berkendara. Dia sudah kehilangan fokus.

"CHAN...!!! TIDAKKK....!!!"

TBC

ᴀʙᴀɴɢ ɢᴇᴍᴇᴢ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang