BAB 05

215 30 6
                                    

Di tempat yang seharusnya ia bersenang-senang, Yoseob malah tak tenang memikirkan Yuju. Ia berjalan mondar-mandir persis setrika. Gadis itu benar-benar merepotkan, pikirnya.

"Bagaimana kalo si gadis tengik itu tak tahu jalan pulang? Lalu dia tersesat, Bagaimana kalau Paman Choi menanyakannya?" Yoseob berceloteh seorang diri. Ia dilema tentang apa yang harus ia lakukan. Memang siapa Yuju? Kenapa ia harus mengkhawatirkan gadis tak penting itu. "Ah...terserah saja, memang aku peduli mau dia tersesat di jalan atau apa? Seharusnya dia punya akal untuk bertanya pada orang disekitar." Ia kembali tak peduli pada Yuju, tetapi tetap saja rasa tanggung jawab itu tak bisa lepas. Tiba-tiba ia merasa takut jika ada orang yang akan berbuat jahat pada Yuju. "Ahh ..   baiklah baiklah, kali ini dia yang menang!" Yoseob frustasi mengacak rambutnya. Yoseob pun tak mengerti, Bagaimana bisa dia bersikap seperti demikian. Dia pria yang angkuh tiba-tiba kini memiliki rasa peduli pada seorang gadis.

Ia pun mencari Yuju kesana kemari. Di tempat yang sangat ramai seperti ini apakah Yuju tahu arah keluar? Dia itu pasti tidak pernah tahu tempat ini. Dasar gadis kampungan, pikir Yoseob.

Tetapi gadis itu begitu sulit untuk ditemukan.  Sudah berbagai penjuru ia coba telusuri, juga mencoba bertanya kesana-sini, tapi nihil. Tak ada satupun yang temukan gadis dengan ciri yang mirip Yuju.

Lagi-lagi Yoseob tak mengerti, kenapa ia harus sebingung dan sepeduli ini, padahal Yuju bukan siapa-siapa baginya. Malah ia gadis yang sangat merepotkan. Dulu ketika ia masih punya pacar, ia tak pernah sepeduli ini. 

Matanya tetap mengedar ke sekitar. Di mana gadis itu? Apakah ia sudah pulang? Atau dia diculik? Ah astaga, lagi-lagi Yoseob memikirkan hal yang bukan-bukan. memang siapa yang mau menculik gadis tak berguna seperti Yuju.

Di sana tampak terlihat punggung  gadis dengan seragam sekolah Hanyoung. Rambut lurus teruai sama persis dengan Yuju. Gadis itu sedang duduk bersama seorang pria, mendengarkan music dalam satu pasang earphone.

Yoseob tentu saja kesal. Kemana-mana ia mencari-cari si gadis merepotkan itu, tetapi kini ia malah bersenang-senang. Tahu seperti itu untuk apa ia repot-repot mencarinya. Untuk apa pula ia harus memperdulikannya?

"Dasar merepotkan! Kau tahu aku mencarimu kemana-mana, Huh?!" Yoseob menarik tubuh gadis itu hingga menoleh kebelakang. Yang ia dapat bukan Yuju, tetapi orang lain. Gadis itu melotot tak mengerti, dan juga pria di sampingnya juga hampir marah karena merasa terganggu.

"Maaf, aku pikir kau orang yang sedang kucari" Ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepala tanda permintaan maaf. Ia pun pergi dari tempat itu dan kembali mencari Yuju.

Yoseob hampir putus asa dan ingin pulang saja. Gadis itu masih tak ia temukan di mana-mana. Lagipula untuk apa dia harus repot-repot mencarinya.

Matanya kembali menemukan gadis berambut lurus terurai, juga seragam sekolah Hanyoung yang dikenakan gadis itu. Untuk kali ini Yoseob akan lebih berhati-hati, ia takut salah orang lagi.

Gadis itu berjongkok sembari terisak-isak. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Persis seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya dikala keramaian. Yoseob menghampirinya. Dengan perlahan ia menepuk pundak gadis itu.

Dan ketika gadis itu menoleh, ia merasakan lega yang teramat. Kali ini dia benar-benar Yuju.

"Kau benar-benar membuatku khawatir! Kau tau aku mencarimu kemana-mana! Kalau kau tidak tahu tempat seperti ini seharusnya jangan memisahkan diri. Bagaimana kalau aku tak bisa menemukanmu? Bagaimana kalau kau benar-benar tak bisa pulang?"  Ia mengguncang bahu Yuju keras. Napasnya terengah. Mengapa ia begitu mengkhawatirkan Yuju. Tidak bisakah ia untuk tak peduli?

Yuju diam menatap Yoseob dengan bingung. Ada apa dengan pria ini? Beberapa saat yang lalu dia tak seperti ini? Tapi dia sekarang malah seperti orang yang tak ia kenal.

I Think I Love You (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang