Kehujanan tadi siang membuat Yoseob malam harinya langsung ter bersin-bersin tiada henti. Hidungnya yang mungil nampak kemerahan di bagian ujungnya. Tubuh Yoseob sedikit menggigil kedinginan karena suhu badannya.
Tetapi ia tidak akan pernah absen menemui Yuju. Baginya ini sakit yang biasa. Tak akan betah lama-lama ada di tubuh Yoseob.
Di jendela kamar Yuju, dan setiap malam mereka membicarakan banyak hal. Kadang mencaci dan saling membully, kadang pula memotivasi.
Itu adalah tempat kencan mereka. Mungkin sangat rahasia dan tak ada yang tahu. Karena Yoseob belum bisa mengajak kekasihnya itu berkencan di luar. Yuju masih takut jika nanti Ayahnya memergoki anak gadisnya berpacaran.
"Kau ini, hanya hujan seperti itu langsung terkena flue." Ucap Yuju sembari memencet hidung mungil Yoseob.
Yoseob mengaduh, hidungnya terasa makin mampet karena tangan jail Yuju. "Kau ini!"
"Ternyata daya tahan tubuhmu sangat lemah, ya?" Ujar Yuju meremehkan.
"Tubuhku memang tidak tahan dengan air hujan."
"Salahmu, kenapa harus hujan-hujanan seperti itu."
"Salahku?" Yoseob tak terima, "karena kau merajuk seperti anak kecil. Aku harus mengejarmu!"
Yuju nyengir, memencet gemas hidung Yoseob lagi. "Hey!hentikan!" Ucap Yoseob kesal.
"Aku suka hidungmu." Ucap Yuju sejujur-jujurnya. "Mungil, dan menggemaskan."
"Tapi kau membuatku sakit." Yoseob membalas mencubiti pipi Yuju hingga merah.
Yuju mengusap-usap pipinya, sebentar wajahnya cemberut, tetapi kemudian normal dan ceria kembali.
"Mmm... bagaimana kalau aku bilang ke Ayahmu, tentang hubungan kita?" Ucap Yoseob hati-hati. Wajah Yuju seketika menunjukkan penolakan. Ia menggeleng tak setuju.
"Kenapa? Kalau Paman tau, kita pasti bebas dan aku bisa mengajakmu kapanpun kemanapun yang kau mau."
"Bukan itu, tapi..." Yuju menggantung kalimatnya.
"Kau tidak suka jadi pacarku? Tebak Yoseob asal-asalan.
"Astaga... tentu saja bukan itu."
Yoseob dan Yuju diam dan mata saling menatap penuh arti. "Aku pernah menanyakan hal ini pada Ayah."
"Lalu apa yang dia katakan?"
"Kalau dia tau aku pacaran, dia tidak akan menyekolahkanku lagi, aku harus berhenti dan pasti dia akan menyuruh kita menikah saja." Ucap Yuju cemberut.
Yoseob sontak terpingkal-pingkal. Sampai perutnya terasa kram. Tetapi ia tidak bisa berhenti tertawa dengan apa yang baru saja dikatakan Yuju.
"Menikah?" Yoseob masih tertawa tak ada hentinya, sementara Yuju memasang wajah cemberut. Seolah tak ada hal lucu untuk membuatnya tertawa. Sementara Yoseob, Lihatlah! nampak heboh sekali.
"Kalau itu alasannya, aku mau menemui Ayahmu sekarang saja,Ya?"
"Hey! Kau mau mati ya?"
"Tidak, aku mau restu darinya." Ucapnya
"Hey! Aku tidak mau! Aku masih mau sekolah, kalau kau sampai bilang aku tidak mau melihatmu lagi." Yuju mengancam serta memasang wajah cemberut, tangannya dilipat didada dan enggan menoleh pada pria disisinya.
"Marah, ya?" Yoseob melengok ke samping untuk melihat wajah cemberut itu. Yoseob selalu gemas dengan ekspresi cemberut Yuju. Sengaja ia memancing Yuju. Karena gadis itu tampak lucu ketika merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I Love You (✔️)
De TodoStatus: Done √ Yang Yoseob X Choi Yuna {Yuju} 하이라이트 X 여자 친구 Yuju merasakan Harinya sial saat pertama kali bertemu Yang Yoseob, si murid baru yang angkuh dan menyebalkan. Kesialan itu semakin bertingkat saat fakta mengungkapkan bahwa Pria itu adala...