Sudah hampir seharian ini Yuju berjalan kesana kesini di jalan tanpa alasan juga tanpa tujuan. Persis seperti anak jalanan yang dibuang dan tak terurus. Untuk pertama kalinya gadis itu membolos hanya karena suasana hatinya sedang tidak baik. Bahkan untuk pulangpun ia juga enggan. Yuju sedang tidak ingin bertemu Ayahnya atau siapapun saat ini.Lelah. Itulah yang ia rasakan dengan kehidupan yang dijalani akhir-akhir ini. Masalahnya dengan Yoseob tak kunjung usai, kini datang lagi masalah soal Ayahnya yang melarang Yuju untuk kuliah di Sanghai.
Gadis itu melirik arloji yang melingkar di tangan kiri. Angkanya sudah menunjukkan bahwa saat ini sekolah Hanyong sudah jamnya pulang. Yuju menyeret langkah kakinya dengan malas dan terpaksa. Tak ada satupun hal yang membuatnya semangat menjalani hari ini. Ia berfikir, apa bisa tidak pulang saja untuk hari ini? Ia tahu di mana tempat yang tepat untuk menenangkan hati sementara ini. Dan yang jelas itu bukan ke rumahnya.
Yuju duduk di Halte tempat Biasa Eunha menunggu bus Jurusan Gangnam. Ia bahkan mengabaikan Bus Jurusan Mapo yang biasa mengantarkannya pulang. Sampai-sampai sopir bus heran dan mengira Yuju lupa dengan rumahnya lalu tersesat.
Tetapi sayangnya, Bus Gangnam sudah beroperasi sejak lima belas menit yang lalu, dan akan kembali lagi dua jam setengah lagi di putaran berikutnya. Rencananya menginap di rumah Eunha gagal dan tak sesuai harapan. Tetapi tekadnya untuk tidak pulang sudah bulat. Ia bisa menunggu rute berikutnya meski itu dua jam lagi. Karena untuk saat ini mungkin hanya Eunha yang bisa mengerti perasaannya dan siap untuk menjadi sandaran.
Berlama-lama menunggu bus membuat Yuju terlupa bahwa ia sudah melewatkan jam makan siang. Perutnya membunyikan irama keroncong perotol di dalam sana. Belum lagi pagi tadi ia tidak cukup sarapan. Perutnya yang terasa sakit membuat usus-ususnya mungkin melilit memprotes karena belum makan siang. Maka Yuju pergi sebentar untuk mencari makan.
Yuju menjadi sangat ceroboh ketika suasana hati sedang buruk, ditambah lapar pula. Ia sampai jatuh di tengah jalan dan nyaris tertabrak seorang pengendara motor. Gadis itu hanya menangkup kepalanya dan reflleks berteriak. jantungnya berdetak amat liar seolah menembus ingin keluar dari sarang. Ia bahkan memprediksi dengan sebuah kemungkinan buruk yang akan menimpanya. Ia malah berfikir jika ia tertabrak itu lebih bagus, karena semua urusan akan selesei.
Tapi nyatanya si pengendara motor itu masih punya nurani. Seorang pria dengan helm teropongnya berhenti dan menatap Yuju dengan mata berlinangan air.
Yang Yoseob adalah seorang yang ada di balik kaca helm itu. Yuju tahu bahwa itu Yoseob ketika mata mereka saling bertemu. Yuju semakin ingin menangis dan menyesal. Kenapa tidak tabrak saja Yuju, daripada ia kembali merasa tertekan dengan semua masalah yang akan datang lagi.
Yoseob turun untuk memastikan, menatap Yuju yang kini masih membenamkan kepala di lutut. Gadis itu setengah mati membendung tangis, karena bukan waktu yang tepat untuknya menangis. Yoseob mungkin tidak akan memperdulikannya lagi sejak ia yang meminta untuk mereka tak saling bicara.
Yoseob mengusap air mata yang sekonyong-konyong menetes di pipinya. Menatap dengan getir gadis yang kini ada di depannya. Ada begitu banyak pertanyaan yang sudah terkumpul dan ingin ia ajukan. Tapi masih maukah gadis itu bicara dengannya? Setelah sebuah kesalahan yang tak pernah mendapatkan maaf darinya, masih sudikah ia melihat dirinya?
Yuju mengangkat kepalanya, menatap Yang Yoseob dengan sorot mata amat sendu. Yoseob menduga gadis itu sedang dalam masalah bertubi-tubi. Ia tahan untuk terus-terusan saling diam dengan Yuju. Urusannya dengan Yuju tak kunjung usai. Dan jika sudah tidak ada harapan maka ia ingin mengakhiri semuanya dan mulai menjalani hidup baru dan pergi dari kehidupan Yuju.
"Ada hal yang ingin aku katakan." Ucap Yoseob pada akhirnya. Tanganya yang tiba-tiba menarik tangan Yuju membuat ia kaget sendiri dan sadar diri bahwa situasi ini tidak sama dengan sebelumnya. Yuju kemudian berdiri dan mengangguk, siap berbicara lagi dengan Yoseob setelah sekian lama.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I Love You (✔️)
RandomStatus: Done √ Yang Yoseob X Choi Yuna {Yuju} 하이라이트 X 여자 친구 Yuju merasakan Harinya sial saat pertama kali bertemu Yang Yoseob, si murid baru yang angkuh dan menyebalkan. Kesialan itu semakin bertingkat saat fakta mengungkapkan bahwa Pria itu adala...