Sepanjang di sekolah ini Yuju terihat terkantuk-kantuk. Berkali-kali ia kepergok oleh Guru Kim. Yuju jarang sekali tertidur di kelas sampai begitu nyenyak
Gara-gara Yang Yoseob, pacarnya tersayang itu membuat malam harinya tanpa tidur. Hingga ia tak bisa menahan kantuknya ketika pelajaran berlangsung. Tetapi ia tak mungkin menyalahkan Yoseob ketika Guru Kim menanyakan mengapa gadis itu tertidur.
Yuju merelakan dirinya menyikat semua toilet di seluruh sekolah. Jarang-jarang peraih predikat ranking satu dan siswi teladan mendapatkan hukuman semacam itu.
Tetapi Yang Yoseob tak membiarkan Yuju sendirian melakukan semua itu. Harus diakui, Pria itu tahu Yuju seperti itu karena dirinya.
"Kau benar-benar tidak tidur?" Ucap Yoseob. Pria itu memiringkan kepala memastikan area kelopak mata Yuju sudah tidak terlihat hitam.
Yuju menoleh sebentar pada Yoseob, kemudian ia mengangguk. Tangannya kembali bekerja fokus pada jamban yang sedang disikatnya. Kantuknya sudah hilang saat la terpaksa menjalani hukuman.
"Gara-gara aku?"
Yuju menggeleng singkat "bukan."
"Gara-gara kita begadang semalam?"
Yuju mengangkat bahunya secara simpul sebagai jawaban.
"Gara-gara ucapanku semalam?"
"Bukan juga, sudahlah kau mau membantu atau mengintrogasi?" Sergah Yuju.
Yoseob berhenti bertanya-tanya, ia melanjutkan menyikat lantai kamar mandi itu sampai kinclong.
Yoseob pecinta kebersihan, dan Hukuman bersih-bersih semacam ini terlalu ringan dijalaninya. Meskipun Yoseob awalnya pria yang sedikit angkuh, tetapi untuk menyangkut kebersihan pria akan dengan suka rela melakukan tanpa diminta.
Bosan dengan suara sikat yang beradu dengan lantai kamar mandi, Yuju menginginkan suasana baru.
Yuju memang sengaja mendekat di belakang Yoseob dan menyikat lantai kamar mandi itu. Terlihat amat jelas dengan kesengajaan itu ketika sepatu Yoseob disikat dengan sikat toilet. Ini jelas, unsur kesengajaan berbalut fiktif.
"Apa yang kau lakukan? Ini menjijikkan!" Ucap Yoseob marah pada Yuju.
"Seharusnya hukumanku menyenangkan dengan kehadiranmu, tetapi kau membosankan." Ucap Yuju. Tangannya tetap menyikat jail sepatu Yoseob, juga seringai wajahnya saat ini yang terlihat memasang senyum paling jail.
"Lalu aku harus berbuat apa agar kau tak bosan?" Ucapnya sembari mengangkat kakinya bergantian. Menghindar dari hujaman sikat toilet yang dipegang Yuju. "Hey berhentilah melakukan itu, idiot!" Hardik Yoseob berang.
"Setidaknya kau nyanyikan sesuatu!"
"Tidak, aku tidak suka menyanyi, aku lebih suka melukis."
"Gara-gara memikirkanmu semalaman aku tidak bisa tidur, sekarang kau harus bertanggung jawab, nyanyikan satu lagu untukku!"
"Sudah kubilang aku tidak suka menyanyi, kalau kau minta seratus lukisan akan aku buatkan, sekarang juga!"
Mereka kembali saling berdebat setelah sekian lama. Dan itu hanya masalah sepele. Terlepas dari itu, mereka tetap saling menyayangi.
"Pokoknya aku mau kau menyanyi!" Pintanya dengan paksa. Gadis itu melipat tangan di dada dan memasang wajah masam.
Tak tega dengan Yuju yang merajuk, Yoseob mengalah. Pria itu melakukan apa yang diminta Yuju walaupun melakukan dengan setengah hati.
Suara Yoseob kini menggema di dalam kamar mandi. Suaranya itu... tak menyangka begitu membuat perasaan Yuju bergetar. Membuat darahnya seakan berhenti mengalir, melumpuhkan sendi beserta tulang belulangnya. Amat membuat siapa saja yang mendengar tak berkutik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I Love You (✔️)
RandomStatus: Done √ Yang Yoseob X Choi Yuna {Yuju} 하이라이트 X 여자 친구 Yuju merasakan Harinya sial saat pertama kali bertemu Yang Yoseob, si murid baru yang angkuh dan menyebalkan. Kesialan itu semakin bertingkat saat fakta mengungkapkan bahwa Pria itu adala...