Yang Yoseob mengemas beberapa pakain ke dalam tas besar. Liburan sekolah menjelang musim panas ia memilih Daeju sebagai tempat untuk menenangkan hati dan pikiran.Tempat di mana Ibunya dulu dibesarkan. Tidak ada yang bisa ia lakukan di sini. Semua begitu membosankan, apalagi Ibunya semakin sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.
Juga Sendiri, Itulah yang dirasakan seorang Yang Yoseob sejak kejadian itu. Jika biasanya Yuju dan ia berkencan dan membicarakan banyak hal, maka sekarang tidak lagi. Jika di sekolah ia masih bisa mencari-cari sesuatu yang lain untuk di lakukan,tetapi kini saat liburan sekolah ia merasa semakin kesepian.
Yuju bahkan jarang membuka jendela kamarnya. Hanya lima menit untuk mengeluarkan udara pengap dalam kamar, setelah itu ia masuk lagi dengan wajah datarnya. Membuat Yoseob tak bisa menyapa karena ia merasa kemunculannya tak dihiraukan oleh Yuju. Masih belum ada secercahpun senyum yang terbit dari bibirnya ketika mereka bertatapan. Senyum itu terlihat amat berat. Seperti ada lem perekat kuat di sana.
Yoseob tidak tahan terus-terusan mendapat tatapan dingin dan acuh dari Yuju. Gadis yang begitu disayanginya kini telah mengucilkan dan mengasingkannya secara terang-terangan.
"Bibi, jaga Rumah, Ya!" Ucap Yoseob ketika ia menenteng pakaian yang dikemas dalam tas.
"Bagaimana jika nanti Nyonya pulang lalu mencari?"
"Sampai di sana aku akan menghubunginya!" Ucapnya sembari keluar dan membuka pintu rumah.
"Berapa hari?" Ucap Bibi Gong sembari memeringkan kepala. Menatap wajah Tuan Mudanya itu lamat. Ada kesedihan jelas terpancar, begitu kentara wajahnya yang menunjukkan bahwa ia benar-benar lelah. Bibi Gong berharap tidak ada kata 'Deperesi' di dalam diri Tuan Mudanya itu. Bibi Gong memikirkan satu hal dalam kepala.
"Kira-kira dua minggu."
Bibi Gong manggut-manggut. Kembali menatap Yoseob dan hendak bertanya. Apa betul jika Tuan Mudanya itu sedang patah hati. Ia tahu hubungannya dengan Yuju saat Yuju menginap dan merayakan kejutan ulang tahun Yoseob.
"Aku pamit, Bibi!" Yoseob membungkukkan sedikit badan, memberi hormat. Meski Bibi Gong sekedar pelayan di rumahnya, namun ia tak segan untuk berperilaku sopan santun di depan Orang yang usianya di atas lebih matang darinya.
Bibi mengangguk, urung bertanya dan lebih memilih menyimpan semua rasa ingin tahu itu dalam kepala.
****
Jika Yang Yoseob memilih Daeju sebagai liburan musim panasnya, maka Yuju memilih Busan sebagai obat sementara untuk menenangkan perasaannya. Di sana nanti akan ada Nenek yang menenaminya. Terhitung tiga bulan Yuju tak pergi ke sana. Maka ia merasa merindukan wanita yang telah mengajarinya merajut. Juga ia rindu pelukan hangat seseorang yang sudah melahirkan Ayahnya dulu. Ada banyak yang ingin diadukannya kepada sang Nenek, tentang rasa sakit yang ada di hatinya.Bersama calon penumpang lainnya, gadis itu terlihat duduk menunggu Ayahnya yang masih antri memesan tiket kereta. Ia mendekap tas berisi sedikit pakaian ganti untuk ia menginap di rumah Nenek. Hanya saja ada beberapa oleh-oleh untuk nenek yang membuat tas itu terlihat besar dan penuh.
Yuju tak akan pernah tau Jika Yoseob kini juga ada di tempat yang sama dengannya. Waktu keberangkatan mereka yang sama untuk berlibur benar-benar tak disengaja. Pria itu kini persis duduk di sebelahnya. Tetapi perhatian Yuju terarah ke depan sana. Sama sekali tak menyadari bahwa Yang Yoseob tepat di sampingnya.
Berbeda dengan Yoseob, yang sudah tahu dari awal karena pria itu lebih dulu duduk di sini. Hanya bisa melihat Yuju tanpa berani tegur sapa. Membiarkannya duduk begitu saja tanpa memberi tahu bahwa ia ada di sisinya. Gadis itu terlihat Asyik mendengarkan lagu yang terputar melalui playlist ponsel.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I Love You (✔️)
RandomStatus: Done √ Yang Yoseob X Choi Yuna {Yuju} 하이라이트 X 여자 친구 Yuju merasakan Harinya sial saat pertama kali bertemu Yang Yoseob, si murid baru yang angkuh dan menyebalkan. Kesialan itu semakin bertingkat saat fakta mengungkapkan bahwa Pria itu adala...