BAB 07

191 28 0
                                    

BAB 07

Surat dalam botol. Apa yang akan pendapat kalian tentang ini? Kuno dan terlalu jadul? Tetapi inilah yang telah Yuju alami. Bukankah dijaman yang serba canggih dan serba modern  telah banyak orang memilih berkomunikasi dengan surat elektronic dan juga ponsel.

Untuk surat menyurat pun sudah bukan lagi sesuatu yang dilakukan oleh orang kebanyakan. Tetapi ketika Yuju membalas surat yang ia temukan, ia merasa hatinya senang ketika ia merasa memiliki seorang teman yang ia dapati dengan cara seperti ini. Menurutnya ini lebih menyenangkan dari pada chating di akun SNS nya.

Di tempat semula, Yuju meletakkan surat balasan itu. Ia membalas surat yang telah lama terpendam di pasir, terhitung lebih dari 4 tahun surat itu tak tersentuh. Apakah memang Yuju yang kebetulan menemukan pertama kali? Ataukah memang tak ada orang yang peduli akan hal itu.

Dan hal yang tak pernah Yuju sangka adalah ketika surat itu kembali terbalas. Yuju yang awalnya hanya iseng membalas surat itupun tak menyangka jika Mr.WhyLove masih menunggu seseorang membalas surat dalam botolnya. Padahal surat itu tertulis pada tahun 2014 yang lalu.

Dan hal itu seolah menjadi ritual Yuju setiap pergi ke pantai. Ia bahkan menulis nama dia sebenarnya di surat itu tanpa merasa ragu.  Tetapi surat yang ditulis Yuju hampir seperti ia menulis buku Diary. Seolah ia mencurahkan segala isi hatinya yang ada,  Tentang apa yang ia rasakan, juga tentang seseorang yang ada di hatinya.

Semakin lama Yuju semakin nyaman ketika ia mencurahkan segala isi hatinya kepada sahabat pena yang tak pernah ia tahu nama sesungguhnya, bahkan wajahnya. Dan hal yang ia lakukan terasa menyenangkan. Gadis itu sudah merasa nyaman dan sudah mempercayai Mr.Whylove seperti ia mempercayainya sahabatnya, Eunha.

---___---

Gadis itu duduk menatap ke arah luar jendela. Menatap pohon-pohon yang berdiri tegak dengan daun-daun maple yang berjatuhan ke tanah. Angin musim gugur itu juga mengibarkan rambut panjang Yuju keluar ke arah jendela. Gadis itu duduk seorang diri di kursi bus dipinggir jendela.  telinganya tertutup oleh earphone yang kini terputar lagu Only You milik Beast dari indera pendengarannya, Menatap kagum akan musim gugur yang juga tak kalah indah dengan musim salju.

Tetapi tiba-tiba terasa ada seseorang yang menyentuh kepalanya dari belakang. Yuju menoleh kesana-kemari, tak ada orang yang ia lihat. Ia pun kembali memasang Earphone nya. Lagi-lagi ada yang menyentuh bahunya. Tetapi ketika Yuju menoleh masih tak ada orang.

"Kau melamunkan aku?" Ucap Yoseob yang kini wajahnya sudah ada di atas kepala Yuju. Pria itu sudah sejak tadi duduk dibelakang Yuju, memperhatikan gadis itu diam-diam. Lalu dengan percaya diri ia menuduh Yuju memikirkan dirinya.

"Cihh! dasar narsis! Kau percaya diri sekali. Memang kau keren sehingga aku harus melamunkanmu?" Cibir Yuju pada Yoseob. Ia melepas earphonenya dan menoleh ke belakang.

"Setiap orang melihatku semuanya berkata seperti itu, ckkk..  tapi hanya kau yang sulit mengakuinya. Memang dasar kau gadis payah, pasti tidak bisa melihat mana yang tampan." Yoseob kini duduk menjajari Yuju yang sedang mengumpat tawanya.

"Terserah kau saja, pokoknya aku sama sekali tidak melamunkan dirimu! Karena itu benar-benar membuang waktu berhargaku!"

Yoseob diam serta mencibir Yuju. Tangannya dilipat di dada, sementara Yuju kembali mengedarkan pandanganya keluar jendela.

"Motormu bermasalah lagi?" Tanya Yuju ketika keduanya termakan suasana lengang beberapa detik.

"Ban motorku bocor."

Yuju menangguk dan membentuk huruf O pada bibirnya. Mereka diam sekejap karena tak ada topik pembicaraan yang bisa dibahas.

Dan sepanjang perjalanan itu, mereka tak seperti biasanya. Kedua bocah yang biasanya terlibat saling mencerca dan membully, kini hanya termakan suasana canggung dan saling lirik melirik. Ini adalah hal teraneh yang dirasakan Yuju selama mengenal Yoseob. Pria itu sekarang tak seusil dan menyebalkan seperti diawal mereka bertemu.

I Think I Love You (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang