BAB 08

191 27 1
                                    


Entah mengapa perasaan ini seakan semakin tak bisa ku mengerti. Hatiku seperti kapal tak bernahkoda. Hanya terdiam tak tahu ke arah mana yang akan kutuju. Harapan itu seolah-olah terbuka lebar, namun terasa sulit bagiku untuk masuk dan meraih harapan itu. Akankah semua itu sia-sia jika aku terus berharap? Menanti dirinya mengungkapkan kata yang aku harapkan.

--Yuju---

Yuju selesai menulis surat itu untuk Mr.Whylove, seorang sahabat pena yang selama ini menjadi teman berbagi curahan hatinya. Gadis itu sudah membagi banyak apa yang ada di hatinya. Nanti sore ia ingin pergi ke pantai dan melihat matahari terbenam.

Yuju memasang pin nama pada saku seragam sekolahnya. Gadis itu duduk di depan kaca menyisir rambutnya dan memeriksa penampilannya sebelum berangkat ke sekolah. Kalau dipikir-pikir ia tak pernah menguncir rambutnya sekalipun. Jika saja ibunya masih ada, pasti akan ada seseorang yang mau membantu menguncir. Seumur hidup Yuju belum pernah memodifikasi rambutnya seperti gadis lain, dan hal itu baru ia sadari sekarang.

"Choi Yuna... cepat kau turun dan makanlah sarapanmu!" Ayah Yuju sudah berteriak memanggil putrinya.

Yuju bergegas keluar dari kamar dan menuju ruang makan. Kemudian gadis itu duduk lesehan dan menyantap sarapannya dengan lahap.

^^^^^

Hanyoung High Scholl pagi ini sedikit ramai dengan kabar datangnya siswi baru.Terdengar bisik-bisik yang menyatakan bahwa si murid baru itu cantik, anak dari seorang pengusaha terbesar di Asia dan pindahan dari luar negeri. Baru saja datang dan masuk ke kelas telinga Yuju sudah menangkap berbagai macam kata-kata. Apalagi dengan antusias makhluk bernama pria begitu besar jika menyangkut murid yang cantik. Yuju jadi penasaran, seperti apakah wajah orang yang sudah membuat heboh seluruh sekolah.

"Si murid baru itu sudah begitu akrab dengan Yang Yoseob. Mereka sepertinya sudah saling mengenal sejak lama."

"Mungkin saja mereka dulu satu sekolah atau mereka pernah berpacaran?"

"Aku juga berfikir seperti itu. Wahh, jika itu benar aku akan jadi shipper mereka. Mereka terlihat serasi, bukan?"

"Aku rasa mereka memang pernah berkencan, dan mungkin saja dalam waktu dekat ini akan ada cerita Cinta Lama Bersemi Kembali."

Yuju masuk sebentar hanya untuk meletakkan ranselnya di loker. Tetapi telinganya sudah mendengar kata-kata yang membuat hatinya seakan berdenyut.

Pikirannya mulai terasa tak karuan. Kenapa harus seperti ini perasaannya? Gadis itu ingin menyendiri di tempat yang saat ini tak ada satu orangpun.

Di balkon sekolah gadis itu duduk bersila menopang dagunya. Alih-alih ingin menenangkan perasaannya yang tak menentu, tetapi bola matanya menangkap pria itu di bawah sana, tepat di bawah balkon yang kini Yuju tempati.

Benar apa yang dikatakan teman-teman di kelas tadi. Yoseob terlihat dekat dengan gadis itu. Yuju kini mendengar jelas mereka berbincang. Murid baru itu namanya Jung Eunji. Tak heran jika mereka begitu memuji-mujinya. Dia memang terlihat sempurna dengan paras ayu di wajahnya. Mungkin terlihat jauh berbeda dari Yuju yang tak ada satu bagian pun yang menarik untuk di lihat.

Yuju semakin nampak terlihat lesu ketika melihat Yoseob begitu senang bertemu dengan Eunji. Yoseob tak pernah terlihat sebahagia ini. Satu-satunya hal ter aneh yang Yuju rasakan. Yoseob bebas dekat dengan siapapun, dan ia bebas memilih siapa yang disukainya.

*****

Bel istirahat adalah waktu untuk semua siswa bermain dan juga makan siang. Tetapi Yuju tidak ingin kemana-mana. Gadis itu duduk di tengah anak tangga seorang diri. Bahkan ia menolak ketika Eunha mentraktirnya makan siang di kantin. Kalau ia ke kantin otomatis ia akan bertemu Yoseob dan juga Eunji yang kini masih ingin bernostalgia. Dan Yuju tidak menyukai itu. Entah mengapa ia seperti ini. Apakah terlihat jelas raut wajahnya yang menggambarkan ketidak sukaanya pada kedekatan mereka?

I Think I Love You (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang