Rayhan memandang wanita yang sedang duduk diam dengan tatapan kosong di depan sebuah nisan.
Wanita itu bahkan tidak bereaksi saat tangis bayi di pangkuannya semakin keras.Ini sudah hari 5 dia mengikuti wanita itu, rasa bersalah menggelayuti hatinya... Apa yang bisa dirinya lakukan selain berusaha melindungi wanita itu.
Wanita itu korban dan anak Ryhan yang masih belum cukup umur adalah pelakunya.. Wanita itu tidak menuntut tapi kematian dari suaminya membuat kehidupan wanita itu berubah drastis.
Peluh membanjiri kening dan jantung ryhan berdetak kencang saat mendengar kabar dari kepolisian bahwa putranya yang masih berusia 15tahun menabrak seseorang hingga tewas.
Masih teringat jelas bagaimana raungan tangis wanita itu saat jenasah suaminya di kebumikan..
Tidak sampai disitu_ wanita itu bahkan di caci maki oleh keluarga suaminya dan di usir.. Dari mana Ryhan tau? Dia tau segalanya! Apa yang tidak bisa dia lakukan dengan uang?
Nyatanya!!!!
Wanita itu menolak uangnya! Wanita itu memaafkan putranya tanpa tuntutan. Tapi wanita itu menolak segala bantuannya.
Tapi Ryhan tidak ingin menyerah, apalagi setelah mengetahui wanita itu tidak lagi memiliki rumah, inilah saatnya Ryhan memberi pertolongan..
"pergilah tuan, aku sudah memaafkan putramu, apa lagi yang kamu inginkan?". Suara dingin nan datar itu menyentak Ryhan dari lamunanya.
"ikutlah denganku, aku tau kamu tidak memiliki rumah lagi". Pria itu mencoba membujuk.
"tidak perlu tuan, aku bukan tanggung jawabmu".
"tapi aku merasa bertangung jawab, tidakkah kamu merasa kasihan dengan bayimu".
Kalimat Ryhan baru saja menyentak kesadaran wanita di depannya itu... Dia menimang bayinya agar mau berhenti menangis.
"ikutlah denganku, maksudku tinggalah sementara dirumahku sampai aku bisa menemukan rumah lain yang layak untuk kamu tinggali bersama bayimu., aku mohon jangan menolakku seperti sebelumnya... Kasihanilah bayimu".
Dan berhasil, untuk pertama kalinya wanita itu merespon... Dia melihat pada Ryhan lalu bayinya secara bergantian.. Wanita itu tergugu menangis lalu jatuh terduduk di tanah basah dan kotor sambil memeluk bayinya.
Ryhan dengan sigap membantunya berdiri dan menuntunya menuju mobil yang ia parkir tak jauh dari pemakanan.
💥💥💥💥
Mobil Ryhan melaju dalam keheningan, wanita disisinya itu pun menyusui bayi dalam diam.
Ryhan sedikit canggung, bagaimanapun dirinya adalah pria normal sedangkan di sebelahnya sedang duduk seorang wanita dengan payudara menggantung dan puting yang masuk dengan mulus di mulut bayi mungilnya..... Ryahan mengernyit... Bagaimana wanita itu bisa dengan leluasa tanpa canggung mperlihatkan payudaranya seperti itu... Itu sangat menggangu tingkat kefokusan pria itu dalam berkendara.
"Mirra". Wanita itu berguman sebelum menoleh sekilas pada Ryhan. Pria itu gelagapan.
"namaku Mirra, siapa nama anda?". Ulang mirra.
"aku tau, maksudku aku tau namamu Mirra... Aku Ryhan kamu bisa panggil aku Ray".Jawab
Ryhan."siapa nama bayimu?". Kali ini Ryhan yang bertanya.
"ana, usianya masih 2 bulan... Dan dia sudah kehilangan papanya". Wajah itu kembali terlihat mendung.
"maaf, maafkan kami... Aku dan putraku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adult short stories
Romancehanya cerita pendek ber genre dewasa 21++ Ini cerita dewasa ya!!!!! Ingat DE_WA_SA, jadi mohon pengertiannya buat siapa saja yang masih adek-adek.. Untuk ⛔ stop jangan baca... Please.. Saya nggak mau punya masalah sama siapapun.i7