Ryhan & Mirra 5.

165K 4.3K 37
                                    

Mirra berdiri di depan cermin, dirinya melihat dan memandang dirinya  yang  lain disana.. Wajah wanita didalam cermin  terlihat begitu buruk,  lingkar hitam di sekitar matanya dihiasi mata yang bengkak, tidak cukup sampai disitu...  Rambutnya yang acak-acakan... Serta bibir kering membuat penampilan wanita itu tidak jauh dari mayat hidup,

Tiga hari mengurung diri didalam kamar, belum. Juga membuat suasana hati wanita itu membaik...

Ryhan, ryan dua pria itu bergantian untuk  terus menggedor pintu kamarnya tapi tetap saja wanita itu tidak bergerak dari dalam kamar itu...

Tiga hari belakangan ini yang dilakukan Mirra hanyalah kekamar mandi, menangis, tidur, lalu menangis lagi... Makan pun sekenanya... Kadang makan, kadang hanya memandangi makanan malang itu.. .. Untung saja  Ana sudah tidak lagi menyusu padanya... Dan mengenai Ana.... Mirra hanya meminta bik sum masuk kekamarnya memandikan gadis cantik itu lalu memberinya makan, setelah itu mengembalikan anak aktifnya kekamar  lagi...

Seperti sekarang bocah bergigi empat itu sedang asik merangkak, mengelilingi kamar dan memainkan apapun yang bisa di raih oleh tangan mungilnya.

Mirra tersenyum melihat putri kecilnya itu... Lalu pandangannya kembali pada cerminan dirinya lagi.. Kenapa Mirra bisa seperti ini! Apakah seperti ini rasanya patah hati? Ya sejak kejadian Mirra menerjang masuk kedalam kamar Ryhan dan mendapati pria itu sedang tidur dikasur dengan Fanessa di atas tubuh pria itu, hati Mirra menjadi nyeri dan rasa nyeri itu belum hilang hingga kini.

Mirra sudah melakukan berbagai macam cara.. Seperti menghindari Ryhan, berendam air hangat di bathup, mengguyur kepalanya dengan air dingin, juga menangis. Dan opsi  Yang terakhir itu.! Mirra hampir melakukannya setiap saat.

Tapi wanita itu tidak tau kenapa hatinya begitu sakit, melihat wanita lain menunggangi Ryhan, padahal Mirra bukan siapa-siapa pria itu...
Mirra terus berfikir.. Dan mencoba mencari tau kenapa dirinya bisa menjadi gila begini.

Fikiran Mirra menarik satu kesimpulan bahwa dirinya sudah jatuh dalam pesona Ryhan dan mulai mencintai pria itu... Tapi apakah pria itu juga mencintainya? Mirra semakin ragu untuk keluar kamar dan berresiko ketemu pria itu lagi... Harus bagaimana dia nanti bersikap?  Lalu apakah dia akan berdiam diri dikamar selamanya?

Buggg bugggg bugggg

"Mirra buka pintunya!". Teriak suara dari luar. Itu adalah ryan.

"kau ingin memisahkanku dengan Ana!!!!". Teriaknya lagi.

Bugggggg bugggg bugggg.

"aku sangat merindukannya Mirr, ayolah buka pintunya!!!!! ". Teriakan pria itu semakin keras.

Mirra masih bergeming... Sedangkan Ana bocah kecil itu segera merangkak menuju pintu lalu memukul-mukul pintu dengan tangan kecilnya.. Meniru Ryan...
"daa da.. Da.. Daaaaa, gaa gaa gaa". Bocah kecil itu berceloteh dengan suara bayinya.

"Ana, kau kah itu?..... Ohhhhh sayang Aku merindukanmu! ". Pekik ryan... "dengar katakan pada ibumu untuk membuka pintu... Dan jika ibumu sedang menghindari ayah... Maka jangan kuatir... Ayah sedang tidak dirumah sekarang.". Bisik ryan dengan suara kecil yang dibuat-buat hingga Mirra masih bisa mendengarnya.

Ana segera menoleh pada ibu lalu mengerakkan tangan turun dan naik  seperti sedang memanggil.Mirra masih tidak bergerak di tempatnya bahkan wanita itu mulai mengambil duduk sambil meremas tangan gelisah.

"Mirra... Cepat buka pintunya... Atau aku akan mendobrak pintunya sekarang?". Teriakan itu lagi.... Mirra semakin panik saat pria itu terdengar menabrakkan dirinya kearah pintu...

Tatapan Mirra terarah pada pintu kamar mandi... Mirra memundurkan Ana agar tidak jatuh saat pintu yang di dobrak Ryan terbuka.. Lalu meletakkan putrinya dalam box bayi... Sedangkan dirinya sendiri melesak masuk kedalam kamar mandi, tepat saat pintu kamar mandi dia kunci... Pintu kamarnya terjerembab membuka... Disana Ryan dengan wajah terengah memandang seisi kamar... Dan yang ditemukannya hanya gadis kecil lucu sedang memainkan bola di dalam boxnya.,

Adult short storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang