DILAN & ANASTASYA 6

37.4K 1.5K 62
                                    

Anastasya merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ya, sepertinya ia hamil. Mengingat alat kontrasepsi yang sudah ia lepas beberapa minggu lalu, nampaknya Dilan sudah berhasil membuahinya.

Maka pagi, setelah pria itu berangkat bekerja. Ia segera membeli tespack. Untuk memastikan dugaanya.

Dan benar saja, dua garis merah tercetak pada benda ajaib itu. Senang membucah dalam hatinya. Ia akan memberitahu Dilan.

Maka disinilah Anastasya. Didalam taksi menuju kantor pria itu. Meski suasana sedang tidak bersahabat. Akan hujan sepertinya karena awan mendung sudah bergulung diatas sana.

Hujan deras datang begitu kaki Anastasya menginjak lobi kantor. Wanita itu mendesah lega, setidaknya hujan datang ketika dirinya sudah sampai kantor suaminya.

Dengan riang Anastasya menyapa pegawai suaminya yang berlalu lalang. Jangan lupakan kalau wanita itu sudah sering mengunjungi Dilan di jam makan siang. Membawa bekal seperti sekarang.

Hanya yang membedakan adalah, dalam bekal makan siang itu. Ada amplop dari dokter beserta foto USG.

ya, setelah tau dirinya hamil. Guna memperjelas semuanya, Anastasya pergi ke dokter kandungan yang dulu merawatnya waktu hamil Jaydan dan dokter itu bilang. Ia hamil, empat minggu.

"hai Ken, apa suamiku masih didalam?" tanya Anastasya riang pada sekretaris Dilan, begitu ia sampai di lantai teratas.

"iya nyonya, tapi_"

"oke, terimakasih," sambar wanita itu bahkan sebelum Kenan sempat menyelesaikan kalimatnya, senyum tak surut dari wajah Anastasya ketika pintu berayun terbuka_Anastasya tak pernah tau apa yang terjadi didalam.

Hingga

Senyumnya musnah hilang begitu saja, pemandangan yang terlihat didepan matanya sungguh menyesakkan. Jantungnya seakan diremas.

Atau napasnya yang mendadak tercekat?

Atau ia merasakan nyeri yang amat sangat, sampai kepayahan?

Entahlah. Yang pasti, sakit itu mendera seluruh tubuh Anastasya.

Bekal makan di tangannya jatuh berhamburan. Jadi seperti Itukah sepupu? Duduk di pangkuan sepupunya yang lain lalu saling berpangut?

Dilan dan Fidela? Berciuman dengan begitu intim disofa single seolah mereka adalah pasangan kekasih yang sedang di mabuk asmara?

Hubungan persaudaraan macam apa itu?

Mata Anastasya turun pada tangan Dilan yang ada di paha terbuka Fidela, paha mulus yang tak sengaja terpampang begitu wanita itu naik keatas pangkuan suaminya.

Tidak tahan lagi, Anastasya keluar dari ruangan itu dengan cucuran air mata yang bahkan tidak mampu ia sembunyikan.

"Anastasya" itu adalah suara Dilan, tapi wanita itu mendengarnya Sambilalu.

Ia tak butuh lagi, hilang sudah kesempatan pria itu untuk Anastasya maafkan. Ya Tuhan! Jadi selama ini dugaannya benar? Mereka memiliki hubungan lebih dari saudara.

Dan Anastasya dengan bodohnya percaya pada suaminya! Terbuai dengan kata-kata manis pria itu!!

Cih, sekarang Anastasya merasa pria itu amat menjijikkan.

Anastasya berhenti didepan pintu keluar lobi. Hujan semakin deras ada perasaan ragu ketika ia ingin menerobos cairan dari langit itu.

"Anastasya!! tunggu!!"

Seruan Dilan membuat wanita itu menoleh. Dilan baru saja keluar dari lift dengan membawa amplop di tangannya.

Bagus, sekarang pria itu tau bahwa dirinya tengah hamil.

Adult short storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang