Bagian Pertama
'Di setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan'
🌙 selenophile 🌙
Pagi itu matahari masih malu untuk menampakkan dirinya. Dengan malas, Bulan masih bergelung di selimut minion nya dengan nyaman. Mungkin ia lupa, hari ini adalah hari pertamanya ia menjadi siswi sma.
6 hari yang lalu ia baru saja menginjak usia 17 tahun. Bulan baru saja ingin melanjutkan aktivitas ternyamannya, namun ponsel nya berbunyi. Tadinya, Bulan hendak mengabaikannya, namun setelah dering pertama berhenti dering kedua dan selanjutnya terus mengikuti.
Akhirnya ia menyerah, dengan malas ia bangun dan meraba kasurnya, mencari keberadaan benda yang menjadi asal suara deringan tadi. Setelah mendapatkannya, dengan mata yang tetap terpejam ia memencet tombol hijau dan terdengar suara seseorang disana.
"Halo, Bulan. Sudah bangun?" Mendengar seseorang berbicara disana, ia mengerutkan alis bingung. Ngapain Nina telepon pagi pagi?
"Dirumah lah, dimana lagi?" Belum sempat ia mendengar balasan dari sana, sesaat ia tersadar akan sesuatu. Seperti disambar petir, langsung ia bangkit tanpa mematikan teleponnya.
"Aku mandi dulu, Nin!" Ia berlari ke arah kamar mandi, tanpa menghiraukan panggilan Nina.
Sementara, beribu kilo disana, Nina yang cukup hafal dengan kebiasaan buruk sahabatnya hanya bisa menarik napas panjang dan bersabar.
Padahal masih subuh, terlalu bersemangat bertemu cogan. Batin Nina.
Tak sampai satu jam, Bulan tengah memeriksa lemari nya. Mencari dimana seragam baru yang ia cari. Saat ditemukan, dengan tergesa gesa, ia menyematkan kancing bajunya dan kembali menelepon Nina.
"Nin, tunggu bentar aja. Gue udah selesai bentar lagi"
"Lo mau kemana subuh gini?"
Mendengar hal itu, sesaat Bulan membeku.
"Embul? Hel--- "
"Nina, lo jahaat!" Entah mendapat tenaga darimana, dengan segala kekuatannya Bulan berteriak membuat ruangan kamarnya menggema.
"Jahat apaan s--"
Tak sempat mendengar membalas ucapan Nina, sedetik kemudian sambungan telepon terputus secara sepihak oleh Bulan. Bulan meraih handuk nya kembali karena tadi ia tak sempat mandi. Hanya menyikat gigi dan membasuh muka saja.
Terciduk.
Bulan masuk ke dalam kamar mandi sambil membanting pintu nya dengan keras. Sampai sampai, mama Bulan mendengar suara bantingan tersebut.
"Bulan, ada apa?"
Terdengar suara mama nya dari bilik kamarnya. Mengingat bahwa disetiap kamar dirumahnya selalu disediakan kamar mandi untuk menghemat waktu.
"Gak apa apa, Ma. Mungkin kucing jatuh" teriak Bulan.
Ada ada saja. Batin mama Bulan berkata.
"Sholat subuh jangan lupa, habis itu nyapu terus sarapan. Jangan lupa ini hari pertama kamu masuk sma, jangan sampai telat. "
Bawel sangat Fatmawati ini. Untung sayang. Bulan menggerutu mengingat ia sedang kesal saat ini, ditambah ocehan mamanya semakin membuatnya pusing sembilan keliling.
"Iya Mamaku tersayang" ucapnya tidak ingin menyakiti hati mamanya dengan kata kata kasarnya.
Saat ini, Bulan tengah melakukan kewajibannya dalam membantu pekerjaan rumah. Mengingat bahwa keluarnya tidak mempunyai seorang pembantu. Mamanya pikir, untuk apa menyewa pembantu toh juga ada Bulan yang bisa membantu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile : Mine [On Going]
Ficção AdolescenteSLOW UPDATE Kisah Klasik remaja --- --- --- "Maukah kau menceritakan sebuah kisah untukku?" "Baiklah, aku akan menceritakan sebuah kisah. Dimana, sang surya sangat mencintai rembulan." "Bagaimana cara surya mencintai bulan?" "Sang surya rela melenya...