11. Selenophile [Tentang Iqbal]

121 9 1
                                    

Tentang dua insan yang berbeda jenis, ternyata tidak selamanya bersama, dengan ikatan persahabatan.

- Selenophile -

Awan hitam menyelimuti langit, menjatuhkan rintik hujan disela kesibukan yang dilakukan banyak orang dimuka bumi.

Hening. Diam. Bisu. Tidak ada yang membuka pembicaraan, antara dua manusia. Bulan dan Ardi.

Keduanya sibuk dengan dunia nya masing masing, namun pada tempat, meja dan waktu yang sama. Cafe.

Bulan, dengan aktivitas stalker nya. Dan Ardi yang entah kenapa memikirkan seorang pria.

Ngehe.

"Siapa Iqbal?." Tanya Ardi akhirnya berbicara setelah 2 jam lamanya ia dan Bulan duduk di cafe ini.

Bulan menoleh dan meletakkan handphone di meja.

"Hah? Nanya apa lo tadi?."

"Iqbal." Entah kenapa, Ardi merasa tidak suka dengan sosok Ardi.

Padahal bertatap muka saja tidak pernah, apalagi kenal.

"Oh Iqbal." Jawab Bulan santai.

"Gue nanya tentang Iqbal bukan oh." Protes Ardi tak sabar.

Bukan tak sabar karena tertarik pada Iqbal, namun hubungannya dengan Bulan.

"Gimana ya, panjang sih ceritanya." Bulan menggaruk kepalanya yang tak gatal, tanda kebingungan.

"Ceritain dari a sampai z, dari awal sampai akhir."

"Kenapa tiba tiba lo nanya Iqbal?." Tanya Bulan penasaran.

"Ya gakpapa. Gue cuman penasaran aja." Bohong Ardi pada Bulan.

"Terus kenapa lo tadi malem nelfon gue, tiba tiba lo putusin gitu aja?."

"Pulsa gue abis. Udah cepetan ceritain si Iqbal."

Tak sabaran. 

"Iqbal, ya dia temen gue."

"Temen? Bukan demen?." Tanya Ardi.

"E.. Eng...gak.. Enggak lah mana mungkin."

Gelagap Bulan sangat menunjukkan, Ardi sangat mengetahui hal itu. Sangat mengerti tepatnya.

"Yang gue tau, di dunia ini. Cewek dan cowok gabisa REAL sahabatan."

"Kok gitu?." Tanya Bulan penasaran. Saking penasaran nya, Bulan sampai mengadahkan badannya dan siap ingin mengetahui ceramah tentang cinta dan persahabatan yang Ardi akan ceritakan.

Ardi mengangguk, "ya gitu. Coba lo pikir, mana ada sih dua manusia yang berbeda jenis kelamin yang bener bener real sahabatan? Sahabat kan yang selalu ngertiin, kemana mana berdua, perhatian. Kalo lo digituin sama cowok yang hubungannya sahabat, lo gak baper?." Ucap Ardi sambil memperagakan dua jarinya tanda sahabat.

Kaya goyang dua jari gitu loh.

"Mungkin. Gue gitu kok, kalo ya sahabat ga usah ada rasa lah. Beda urusannya."

Ardi mendengus, "Sekarang gue mau tanya sama lo."

Bulan mengangguk.

"Apa lo ga pernah suka sama sahabat lo si Iqbal meski sehari? Semenit? Atau sedetik di hidup lo?."

"Enggak."

"Lo pernah khawatir sama sahabat lo?."

"Khawatir dalam hal apa dulu nih. Ya wajar lah kalo khawatir sama sahabat sendiri. Sama temen aja khawatir, apalagi sahabat yang istilahnya saudara kandung gue sendiri. Ah ngaco lo ah, Di." Ucap Bulan tidak terima dengan pernyataan Ardi sambil meneguk minumannya dengan cepat.

Selenophile : Mine [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang