2 - Selenophile

276 15 2
                                    

Bagian Dua
Happy Reading!

'Terkadang kita memancarkan apa yang kita rasakan, namun tidak dapat dirasakan oleh diri kita sendiri.'

- Selenophile -

Saat ini, Bulan dan Nina sudah sampai di sekolahnya. Nina, memarkirkan motor itu di parkiran yang memang disediakan. Bersamaan dengan seseorang yang memarkir juga.

Cowok. Terlihat gagah dengan denim jaket yang ia kenakan. Pas bersebelahan dengan mereka berdua. Saat Bulan hendak turun, tiba tiba kakinya terkilir akibat tidak seimbang. Hampir saja ia menabrak cowok di depannya, namun tangannya tiba tiba ditangkap. Sesaat, Bulan menoleh dan mendapati cowok itu sambil membuka helm yang ia kenakan.

Bulan terdiam, begitu juga Nina yang melihat drama korea yang seakan nyata di depannya.

Bulan specchless melihat surga dunia di hadapannya. Apalagi sampai memegang tangannya. Sekarang, hanya satu yang ada di pikiran Bulan, yaitu 'Tampan, pahatan yang sempurna. Nikmat Tuhan manakah yang aku dustakan' sorot mata teduh dan manik matanya yang hitam membuat Bulan tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Kamu, gak papa?,"

Bulan tersadar dan hanya menjawab dengan senyuman sembari kembali berdiri.

"Eh gapapa kok kak mas or?"
Nina tiba tiba dengan asal menjawab. Padahal cowok itu tidak bertanya padanya.

Bulan menoleh kaget dan sedikit memukul Nina sebagau tanda bahwa ia tak boleh ikut campur.

"Sstt, bagian gue." Ucapnya berbisik pada Nina.

Nina mendengus kesal.

Bulan beralih menoleh ke arah yang membuatnya teduh. Lagi dan lagi, Bulan terdiam saat manik mata mereka bertemu.

Cowok itu sesaat tersenyum, memperhatikan lesung pipi nya yang membuat nya manis. "Lain kali hati hati, liat liat dulu." Bukan kata special. Namun membuat hati Bulan berdesir hebat.

"OMG KAK JUAN"

"KOK PANDANG PANDANGAN SIH"

"ISH, SIAPA SIH ITU,"

"YANG CEWEK KEGATELAN. MASIH JUNIOR JUGA."

"GANJEN. KAK JUAN GUE GIMANA NIH."

"KETEMU AMA GUE AWAS LO."

Terdengar ucapan yang tidak mengenakan saat siswi yang lain berlalu lalang. Bulan, sesekali melirik malas ke arah ucapan itu.

Terserah gue lah. Syirik aja sama orang cantik.

"Sudah. Jangan dengerin. Oh iya. Kenalin. Aku Juna, kelas 12. Kamu masih kelas 10 ya?."

Bulan menoleh mendengar kata kata merdu yang cowok itu lontarkan.

"Oh iya, kak. Saya Bulan, saya baru kelas 10 disini."

"Saya Nina kak. Saya juga kelas 10."

Nina mengulurkan tangannya meraih uluran tangan Juan yang mengajak Bulan berkenalan. Juan hanya tersenyum dan membuka jaketnya.

"Aku pergi duluan ya. Hati hati sama anak sini, sinis. Bye."

Ucap Juan pada Bulan dan Nina. Membuat jantung keduanya berdegup kencang.

"Hh, surga dunia." Ucap Nina. Sesaat Bulan tersadar dan memukul Nina.

"Punya gue! Sudah ayo, aku mau cari wifi sebelum masuk."

Selenophile : Mine [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang