18 - Selenophile

124 7 2
                                    

Bagian Tujuh Belas

Happy reading.

"Lihat saja , siapa yang akan menang nantinya. Ardi sebagai pendatang baru atau Iqbal sang pemain lama." Auth-

-Selenophile-

Sekar memasuki ruang kerja suaminya itu. Hendra telah pulang sejak dari tadi.

Terlihat suaminya itu terduduk sedang memikirkan sesuatu.

Sekar yang membawa obat dan minumnya itu tersenyum licik selagi tidak ketahuan.

Sebentar lagi, kekayaan mu akan menjadi milikku. Ah aku tak sabar.

"Sayang?.."

Sekar terlonjak kaget, mendengar namanya dipanggil secara tiba tiba.

"Ada apa? Kenapa melamun?"

Sekar beralih tersenyum lembut dan berjalan ke meja suaminya itu.

"Sudahlah sayang, jangan bekerja terus. Ini aku bawakan obat mu."

"Apa Ardi belum pulang?."

Sekar bingung harus menjawab apa, tujuan nya sekarang adalah membuat suaminya ini benci kepada Ardi.

"Mmm.... Aku belum melihatnya sama sekali hari ini. Sudahlah, kamu jangan pedulikan anakmu itu karena...."

"Aku pulang, Pa."

Sekar kaget setengah mati, bagaimana kalau Ardi mengatakan semuanya. Dengan cepat ia menoleh kebelakang. Seolah sedang terciduk melakukan kesalahan. Ia waspada saat ini.

"Baru pulang lagi."

"Maaf Pa. Hanya saja, aku tidak terlalu betah disini. Jadi, Ardi..."

"Hentikan omong kosong mu. Kamu boleh pergi."

Ardi yang hendak melanjutkan bicaranya mesara kecewa. Setelah pergolakan batin yang ia alami beberapa hari ini dan mendapat keputusan bahwa ia akan lebih bersikap kepada Papanya diluar dugaan. Nyatanya, keadaan tidak akan berubah.

Berbeda dengan Sekar, ia tersenyum penuh kemenangan.

"Sayang Ardi kan baru pulang, berbaiklah sedikit pada anakmu." Bohongnya.

Munafik nya dia. Kata Ardi dalam hatinya.

Ardi memasukkan kedua tangan kedalam saku celananya seperti biasa.

"Baiklah, Pa. Tapi asalkan Papa tau. Aku sudah sedari tadi pulang, dan juga bertemu ibu tiriku di gerbang. Dan entah mengapa ibu tiriku saat ini mengarang cerita menggemaskan mengenai aku."

Jantung Sekar seakan berhenti berdetak saat ini juga. Ingin sekali ia membunuh anak ini sekarang juga.

"Bukaan begitu.. tapi..."

"Ardi keluar,Pa. Oh iya, Papa jangan lupa makan, mulai hari ini Ardi akan bersikap hangat sama Papa. Selamat malam, Pa."

Ardi keluar dari ruangan Papanya.

Selenophile : Mine [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang