3-TRE

10.1K 748 43
                                    

FELIX bergidik ngeri melihat seringaian Demian.

Dia memahami jelas makna dari seringaian itu. Demian akan mencari mainan baru di sana.

"Tapi kau tidak bisa sesuka hatimu melakukan hal aneh. Ingat, kau adalah orang dengan kasta tertinggi disana," Felix memperingatkan.

Tidak ada lagi kecanggungan di antara keduanya. Mereka berbicara layaknya sahabat karib. Ya, walaupun bagaikan kutub utara dan selatan.

Demian menautkan kedua alisnya dan kembali bersuara,"Memangnya akan ada beberapa kasta disana?"

Ingatannya mengenai berapa banyak klan yang berada di bangsanya kembali digali.

"Ada lima kasta. Termasuk bangsawan dari kalangan Baron dan Baronesse yang tinggal dekat dengan manusia," jelas Felix.

"Baron dan Baronesse?" Demian kembali bingung.

"Iya. Itu bangsawan tingkat lima."

"Kenapa aku tidak pernah mendengarnya?"

"Karena mereka tinggal di sekitar manusia. Biasanya mereka adalah vampir yang menikah dengan manusia atau klan musuh," jelas Felix.

Demian hanya diam mendengarkan penjelasan Felix. Terlukis jelas raut wajah yang tidak mampu diartikan oleh Felix ketika melihatnya.

"Konon kabarnya keturunan Sang Rembulan berasal dari kasta tersebut," Felix kembali melanjutkan.

Demian berjengit kemudian terhenyak. Namun sedetik kemudian terdengar tawa hambar.

"Kau masih percaya dongeng itu, Felix?" sindirnya.

Felix hanya mengangkat bahunya. Mengisyaratkan ketidaktahuan atas jawaban pertanyaan Demian.

"Entahlah. Tapi aku hanya terus mencari tahu mengenai legenda yang kau sebut dongeng itu."

Kemudian dia sedikit mempercepat langkahnya demi menghindari perdebatan konyol dengan sang pangeran vampir tersebut.

Demian hanya tertawa sinis kemudian menyusul sahabat karibnya.

"Bodoh," desisnya.

Tanpa disadari, mereka telah sampai di pekarangan depan mansion.

Beberapa prajurit menunduk hormat kepada Demian sementara sisanya mempersiapkan mobil yang akan ditumpangi oleh mereka berdua.

Jangan berpikir jika dimensi makhluk selain manusia yang mereka huni ini tidak berada di bumi. Jelas salah. Mereka masih berada di bumi hanya saja tempat tinggal mereka dilapisi oleh tembok dimensi tak kasat mata. Sehingga mata manusia biasa akan melihatnya seperti hutan belantara.

"Selamat menikmati masa pendidikan kalian, Nak," sapa Gerard seraya tersenyum ramah kepada keduanya.

"Dimana dia?" tanya Demian dingin.

Gerard mengerti mengenai siapa yang dimaksud oleh anak teman karibnya itu tersenyum.

"Yang Mulia Raja William sedang ada urusan dengan kaum Iblis, Tuan Muda. Dia menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa mengantar Anda ke sekolah," jawab Gerard sopan.

Demian berdecih. Dia sudah tahu jelas jika Ayahnya tidak akan peduli kepadanya.

Kembali dengan wajah datarnya, Demian mengajak Felix, "Ayo berangkat." Jangan lupakan nada suaranya yang kini terdengar ketus.

Felix yang diajak segera mengekori Demian memasuki mobil sedan hitam tersebut.

"Dad, aku berangkat dulu," Felix berpamitan sambil melambaikan tangannya.

MOONCHILD : The Vampire's LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang