Matahari masih seperti kemarin, terik dan cukup hangat untuk mengeringkan jemuran (Loh...). Adhitya tampak berjalan bersama Varron dipelataran koridor kampus, sepertinya mereka baru saja menyelesaikan jadwal kuliah mereka hari ini.
Sudah lumrah, beberapa mahasiswa terutama mahasiswa kaum hawa menatap lekat mereka. Dan sudah menjadi kebiasaan Adhitya dan Varron pula untuk tetap berjalan tenang, tak mempedulikan siapapun yang mengagumi keindahan mereka.
"Adhitya..." Terdengar suara Ibu Daisy yang seketika saja menghentikan langkah Adhitya dan Varron, mereka pun berlalu memutar tubuh mereka ke belakang.
"Mama, ada apa Ma?" Tanya Adhitya.
"Anna, kabarnya bagaimana?"
"Kata Aurora, Anna udah baikan Ma"
"Syukurlah. Mmm... Kalian sudah selesai kuliahnya?"
"Sudah Ma"
"Ya sudah, pulang ke asrama sana. Istirahat, jangan nongkrong-nongkrong terus"
"Iya Ma" Tungkas Adhitya, sedangkan Varron hanya diam seraya menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah, Mama duluan ya. Varron, lihatin Adhitya. Kalau dia beli miniatur lagi, kasih tahu Ibu"
"Iya Bu" Jawab Varron singkat, lucunya membuat Adhitya seketika saja memutar malas kedua bola matanya. Ibu Daisy pun berlalu pergi, begitu juga Adhitya dan Varron yang kembali memutar tubuhnya dan melanjutkan lagi langkah kakinya.
Kampus Merpati lumayan ramai hari ini. Katanya sih mahasiswa yang biasanya buat jadwal libur sendiri tiba-tiba saja pada masuk kampus hari ini. Mungkin... Karena peraturan kampus yang baru dibuat kali ya, dimana siapapun mahasiswa yang tidak masuk tanpa surat izin Rektor dinyatakan kabur dari mata kuliah. Mampus lo!!! Mahasiswa malas itu, harusnya digituin. Biar panik kehantuan.
"Eits... Ada Anna tuh" Seru Adhitya saat masih bersama Varron yang kini sudah berjalan di taman asrama Kampus Merpati. Varron sejenak tampak tertegun memandangi Anna yang masih terlihat lemas, untung saja Adhitya menyadarinya. Seraya menarik kuat tubuh Varron, Adhitya pun mengajak Varron untuk menghampiri Anna.
"Hai Anna" Sapa Adhitya membawa senyum manisnya, sedangkan Varron masih membisu sembari memandangi Anna lekat.
"Iya Kak..." Sahut Anna menarik pula senyum hangatnya, namun masih terdengar sangat jelas ada nada sumbang disuaranya.
"Udah sehat kamu, Na?" Tanya Adhitya lanjut.
"Udah Kak"
"Syukur deh, lega aku dengarnya" Ungkap Adhitya. Tapi lucunya Adhitya seketika saja melirik Varron yang masih tampak lekat memandangi Anna. Adhitya menyadari, pasti ada sesuatu hal yang ingin Varron katakan kepada Anna. Ya... Tapi karena sifat introvert Varron, Adhitya rasa hal inilah yang membuat Varron sulit untuk mengungkapkannya.
"Ehng... Gue duluan masuk asrama ya, lo sama Anna ngobrol aja sebentar. Enggak pa-pa" Tungkas Adhitya lantas membuat Anna dan Varron menatap diam dirinya. "Aku kan udah ngobrol sama Annanya. Nah... Varron kan dari tadi diem aja nih. Ya udah, sekarang giliran dia ngobrol sama kamunya Na. Bye-Bye... Gue masuk duluan" Akhir Adhitya begitu saja.
Adhitya pun berlalu pergi meninggalkan Varron dan Anna dengan permisi tapi tanpa izin dari mereka. Ya... Mau tidak mau, mereka ditinggal berduaan saja sekarang. Setelah sama-sama menghening melepas kepergian Adhitya, Varron dan Anna pun seketika saja tampak saling lirik dalam diam kembali. Siapa yang harus memulai? Itulah yang dipertanyakan sekarang.
"Kita duduk disana" Ujar Varron lantas bersuara duluan, Anna pun hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju.
Kursi taman asrama Kampus Merpati, dengan jarak duduk 20cm dan dibawah pohon rindang kampus. Ya... Disinilah Varron dan Anna terlihat kembali. Mungkin suatu hari nanti tempat dan kejadian ini akan jadi kenangan mereka, entah itu menjadi kenangan masing-masing atau malahan... Kenangan bersama. Hanya waktulah yang mampu menjawab segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
Teen FictionAda kisah yang harus diceritakan, ada hati yang harus diungkapkan. Andai hidup bisa memilih, maka siapa yang tak ingin memiliki kisah hidup yang bahagia? Dunia ini memang menegangkan, tapi teki-teki Tuhan lah yang lebih menegangkan.