Malam menjelang, Varron tampak datang menjenguk Anna di rumah sakit. Varron berjalan tenang sesaat mendapati Anna sudah tertidur pulas diatas bed hospitalnya. Varron melepaskan jasnya sejenak dan meletakkannya dengan tenang keatas sofa, lalu berjalan menghampiri Anna seraya melonggarkan dasinya.
Varron menatap lekat Anna, membuat Anna lantas terbangun dari tidurnya dan kemudian tersenyum sesaat mendapati keberadaan Varron yang sudah duduk disampingnya.
"Besok aku dibolehin pulang" Ujar Anna tampak senang, Varron hanya menarik damai senyumnya. "Kamu pulang aja, kasihan Venus" Sambung Anna melanjutkan.
"Kamu gimana?"
"Aku udah sehat Varron"
"Beneran enggak pa-pa?"
"Iya"
"Besok aku yang jemput ya"
"Enggak, kamu harus kuliah besok. Lagian Kak Ben udah bilang mau jemput aku besok"
"Ya udah. Kalau gitu, aku pulang ya" Akhir Varron.
Ia pun lantas beranjak dari duduknya. Tapi langkah Varron seketika saja terhenti sesaat Anna tiba-tiba saja menahan lengannya. Varron berbalik kembali menatap lekat Anna yang kini sudah duduk diatas bed hopitalnya. Anna menyunggingkan senyumnya, namun kemudian membuat Varron tertegun saat ia tiba-tiba saja mencium lembut pipi Varron.
"Pulang sana" Tungkas Anna manis, Varron yang masih tertegun lucunya hanya menganggukkan kepalanya. Seakan terhipnotis, terlihat wajah tampan Varron tampak bersemu merah.
**********
Sedangkan dibawah langit lainnya. Terlihat Adhitya duduk termenung diatas kursi balkon kamar asramanya. Sorot matanya tampak sendu menatap langit malam, yang dipenuhi oleh bintang-bintang. Memori tadi siang di rumah sakit pun seketika saja bermain kembali diingatan Adhitya.
"Kak Aurora" Sapa Venus ramah.
"Hai... Venus" Sahut Aurora melekukkan senyumnya. Adhitya hanya tampak menatap sendu Aurora, ia merasa tak enak hati hingga terpikir untuk pergi dari ruang rawat Anna. Tapi langkahnya diurungkan, sesaat Anna memanggilnya. "Iya, kenapa Na?" Tanya Adhitya tenang.
"Kakak katanya mau pulang ya tadi? Enggak pa-pa Kak pulang aja, lagian udah ada Kak Aurora, Bi Iyah, sama Venus juga" Ujar Anna membuat alasan untuk membantu Adhitya pergi meninggalkan ruang rawatnya.
"Oh... Iya. Ehng, ya sudah... Aku duluan ya Na. Venus, Kakak duluan, Bi..."
"Iya Den"
Tanpa berani menatap Aurora lagi, Adhitya pun lantas berlalu mengambil jaketnya diatas sofa dan kemudian melangkah pergi meninggalkan ruang rawat Anna. Anna hanya tampak menatap teduh sepupunya itu yang nyatanya menatap lekat pula kepergian Adhitya.
Entah harus bagaimana lagi Adhitya bersikap? Adhitya bingung, ia hanya tidak ingin menggoreskan kesedihan lagi didiri Aurora. Ia benar-benar menyayangi Aurora.
**********
Tanpa terasa malam pun kian larut, Anna tiba-tiba saja terbangun karena kedatangan Papa Dathan, Ayahnya Adhitya yang terlihat berdiri bersama dengan Ibu Daisy disisinya. Anna pun berlalu memposisikan duduknya dibantu oleh Ibu Daisy.
"Sehat kamu nak?" Tanya Ibu Daisy hangat.
"Iya Bu"
"Ibu sama Bapak ganggu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
Teen FictionAda kisah yang harus diceritakan, ada hati yang harus diungkapkan. Andai hidup bisa memilih, maka siapa yang tak ingin memiliki kisah hidup yang bahagia? Dunia ini memang menegangkan, tapi teki-teki Tuhan lah yang lebih menegangkan.