Kebahagiaan itu bisa tercipta dari segala hal. Kesedihan pun bisa berubah jadi kebahagiaan, dengan cara memeluk ketegaran. Semua bisa dilalui, karena Tuhan ikut bersedih disaat umat-Nya mulai menyerah.
"Kakak" Sapa Venus kepada Varron yang baru saja tiba di kamar tidurnya. Varron tampak menyunggingkan senyumnya, senyum yang beberapa hari ini ia sembunyikan kembali.
"Kamu udah makan siang?"
"Udah Kak"
"Pintar. Mmm... Malam ini kamu mau bantu Kakak?"
"Bantu Kakak? Kerja di kantor maksudnya?" Ujar Venus lugu membuat Varron tersenyum geli mendengarnya.
"Bukan. Mmm... Gini..." Varron pun mulai menceritakan permintaan tolongnya kepada Venus, Venus tampak antusias mendengar setiap detail perkataan Kakaknya itu. Bantuan apa yang Varron butuhkan dari Adiknya yang masih kecil itu? Hems... Entahlah.
**********
Waktu masih menunjukkan pukul 2 siang, tepat di kantin Kampus Merpati terlihat Aurora dan Anna duduk bersama seraya menikmati minuman favorit mereka masing-masing.
"Happy Birthday Kak Aurora" Ucap Anna seraya tersenyum manis.
"Makasih Na. Aaahhh... Udah tambah tua aja gue Na"
"Apaan sih Kak? Umur baru 20an aja udah berasa tua gitu. Apa kabar Nenek-Nenek sama Kakek-Kakek, Kak?"
"Haha... Kamu ini ada-ada aja Na"
"Mmm... Kakak ada acara enggak malam ini? O'Iya, Kak Ben udah ucapin belum sih?"
"Belum Na, lupa kali dianya. Yang ucapin gue ultah itu cuma Ibu, Ayah, sama lo. Udah itu doang..." Lemas Aurora bercerita ke Anna. "Ulang tahun gue tahun ini kayaknya biasa-biasa aja deh, gue bakalan stay di asrama. Ya... Bareng lo"
"Ya udah, kalau gitu kita pergi keluar malam ini, gimana?" Ide Anna, tampak tak ingin membuat sepupunya itu bersedih dihari ulang tahunnya.
"Kemana?" Tanya Aurora bersemangat.
"Ya... Kemana aja. Pokoknya merayakan ulang tahun Kakak yang penting"
"Ya udah, oke" Setuju Aurora. Tapi tiba-tiba saja Aurora menjatuhkan kepalanya keatas meja kantin kampus, membuat Anna sontak saja terlonjak kaget melihatnya. "Hiks... Kok Kak Ben belum juga ucapin selamat ulang tahun ke gue ya? Apa sebegitu sibuknya Kak Ben mempersiapkan pernikahannya, sampe-sampe dia lupa dengan ulang tahun Adiknya ini?" Sedih Aurora berlanjut membuat Anna hanya bisa menatap teduh Aurora.
***********
Waktu seakan terus berputar cepat bagi Aurora, ya... Karena memang benar-benar tidak ada yang spesial dihari ulang tahunnya kali ini. Tanpa terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 7 malam, Anna dan Aurora tampak keluar bersama dari kamar asrama mereka. Entah kemana tujuan mereka berlabuh? Asalkan bagi Anna, mereka harus bersenang-senang dihari ulang tahun Aurora ini.
Krriiinnngg... Tapi tiba-tiba saja terdengar ponsel Anna berdering, menandakan ada sebuah telepon masuk disana. Tampak dilayar tertulis jelas nama Bi Iyah, Anna pun lantas saja mengangkatnya.
"Halo... Iya Bi, ada apa?" Tanya Anna hangat kepada Bi Iyah nun jauh diseberang teleponnya.
"Non, Non Venus Non..." Sergap Bi Iyah terdengar panik.
"Venus... Venus kenapa Bi?" Seru Anna ikut panik pula seraya beranjak kaget dari duduk nyamannya, membuat Aurora lantas tertegun melihatnya. "Apa? Venus pingsan? Bibi sama Venus dimana sekarang? Oke... Oke... Kita kesana, Bibi harus tenang ya" Tungkas Anna, telepon pun kemudian diakhiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
Ficção AdolescenteAda kisah yang harus diceritakan, ada hati yang harus diungkapkan. Andai hidup bisa memilih, maka siapa yang tak ingin memiliki kisah hidup yang bahagia? Dunia ini memang menegangkan, tapi teki-teki Tuhan lah yang lebih menegangkan.