Chapter 32

11.5K 1K 67
                                    

The Wife Of Dragon.

32.

A/N : There's smut ahead, and please instead just saying 'next' or 'update cepet' can you guys please say something nice or at least smth about the story?

Okay that's all.

.

"Draco..." Hermione bergumam.

"Hmm?"

"Apa Blaise orang yang baik?" Hermione tiba-tiba bertanya saat Hermione sedang memakai pakaiannya untuk keluar makan malam, Draco mengajaknya makan keluar dan Draco sudah duduk di kamarnya menunggu Hermione selesai berpakaian.

"Orang baik seperti apa maksudmu?"

"Well... kemarin Xander datang dengan ibunya dan ia terus membicarakan Blaise." Hermione berseru.

"Oh..." Draco berseru.

"Aku tahu reputasinya tidak berbeda jauh dengan reputasimu, baik saat masih di sekolah atau sekarang, aku tidak ingin Claire dan Xander terluka." Hermione berseru.

Draco terdiam. "Mungkin aku akan bicara padanya." Draco akhirnya berseru.

Hermione yang berdiri di kaca besar di ruangannya, mengecek penampilannya sekali lagi di cermin kemudian berbalik dan tersenyum ke arah Draco. "Tolong beritahu pada Blaise, kalau ia hanya ingin main-main lebih baik cari perempuan lain." Hermione berseru.

Draco mengangguk kemudian berdiri menghampiri Hermione. Hari ini mereka akan makan malam keluar di restoran Muggle dan mereka berdua menggunakan pakaian santai yang rapi dan tentu saja hangat. Hermione menggunakan dress krem dari bahan wool yang sampai ke lututnya dengan lengan panjang dan turtle neck.

"Ayo." Draco berseru mengangkat lengannya, meminta Hermione menggenggamnya.

Hermione tersenyum dan meletakkan tangannya di lengan Draco dan seketika mereka menghilang.

.

Hermione dan Draco duduk di kursi paling dalam di bagian VIP restoran Jepang paling terkenal di London, mereka sedang menunggu pesanan mereka datang dan sedang asik mengobrol tentang perkembangan perusahaan Draco.

"Aku selalu penasaran, kenapa kau begitu tidak suka bekerja di kantorku?" Draco akhirnya bertanya, jujur ia tidak mengerti kenapa Hermione sangat tidak suka bekerja dengannya sampai-sampai mau menerima tawarannya untuk menikah.

Hermione menghela nafasnya. "Panjang alasannya." Hermione menjawab santai.

"Dan kurasa kita punya banyak waktu." Draco memangku kepalanya dengan tangannya dan tersenyum ke arah Hermione.

Hermione memutar matanya dan akhirnya menjawab. "Kau tahu kan bagaimana keadaan perusahaanmu saat aku pertama kali masuk?" Hermione bertanya, Draco mengangguk. "Semua orang bertanya-tanya apa yang ingin kulakukan di sana, mereka menyipitkan mata mereka jika aku lewat, mereka membicarakanku di belakang ketika mereka kira aku tidak dengar, karena itu aku berusaha membersihkan Malfoy Corp. secepat mungkin agar orang-orang seperti itu cepat hilang."

"Lalu? Bukankah kemudian ketika kita sudah mengganti begitu banyak petinggi dan karyawan mereka lebih menghargaimu?" Draco bertanya bingung.

Hermione mengangguk. "Tapi suasana kantor sudah terlalu buruk, sulit untuk melupakan sensasi awal karena perasaanku sudah terlanjur terlalu buruk."

"Seburuk itu?" Draco bertanya

Hermione mengangguk. "Aku tipe orang yang sangat sulit melupakan sesuatu yang buruk." Hermione berseru. "Jika ada yang memperlakukanku dengan buruk, jika ada yang berbohong padaku, jika ada yang mengatakan hal yang buruk padaku, aku akan mengingatnya sampai lama dan meskipun aku berusaha memaafkannya, aku tidak pernah bisa lupa." Hermione berseru.

The Wife Of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang