The Wife Of Dragon

Chapter 36

The Wife Of Dragon.

36.

Draco memikirkan apa yang kira-kira ingin dikatakan Hermione padanya kemarin malam. Ia tidak fokus di kantor dan dari tadi berkas di mejanya sama sekali tidak tersentuh.

Apa ada masalah?

Apa ada sesuatu yang ingin dikatakan Hermione padanya? Tapi tentang apa?

Pintu ruangan Draco diketuk dan Brandon masuk membawa tumpukkan berkas lainnya.

Draco langsung mengerang dan mengeluh. "Ini saja belum selesai!" Draco berseru.

Brandon hanya tersenyum dan mengangkat bahunya kemudian meletakkan berkas-berkas itu di meja Draco. "Anda ada rapat di setelah makan siang dengan investor dari Rusia."

Draco mengangguk, Brandon sudah mengingatkannya tadi pagi.

"Tapi ada sedikit masalah." Brandon berseru lagi.

"Apa?" Draco bertanya.

"Mr. Kuznetsov, direktur utama perusahaan itu, ia punya kekasih baru." Brandon berseru.

Draco mengangkat alisnya. "Lalu kenapa? Apa urusannya denganku?" Draco bertanya bingung.

"Kekasihnya adalah Miss Liza Markovic." Brandon berseru. Liza adalah model asal Serbia yang beberapa kali ditiduri Draco sebelum ia menikah dengan Hermione.

"Miss Markovic sebenarnya sudah beberapa kali datang ke sini." Brandon berseru.

"Apa?" Draco bertanya tidak percaya.

"Miss Markovic datang beberapa kali, aku sudah bilang kalau anda sudah menikah sehingga anda tidak akan menghubunginya lagi, tapi sampai beberapa minggu yang lalu ia masih terus datang tapi aku selalu menolak kedatangannya dan berkata anda sibuk atau idak ada di tempat." Brandon menjelaskan lagi.

"Jadi dia sengaja mendekati Mr. Kuznetsov agar bisa bertemu denganku?" Draco menyimpulkan.

Brandon mengangguk. "Kurang lebih begitu."

Draco menghela nafasnya. Ia tahu satu dua perempuan memang selalu menyebalkan dan selalu menjadi sumber masalah. "Menurutmu apa yang harus kulakukan?" Draco bertanya bingung.

Brandon tersenyum. "Ajak Mrs. Malfoy ikut rapat."

.

"Ada apa?" Hermione bertanya bingung saat Draco datang ke kamar mereka sekitar jam sepuluh pagi. Hermione masih bersantai dengan bukunya. Salah satu yang ia senangi setelah berhenti bekerja adalah ia bisa menjadi bosnya sendiri dan tidak perlu punya jadwal tertentu.

"Mandilah cepat, kau harus ikut rapat denganku." Draco berseru.

"Apa?" Hermione bertanya lagi. "Aku kan sudah tidak bekerja di kantormu." Hermione merengek.

"Aku tidak mengajakmu rapat sebagai karyawanku, aku mengajakmu sebagai istriku." Draco berseru.

"Kenapa aku harus ikut?" Hermione bertanya lagi.

"Aku hanya ingin memamerkanmu pada rekan bisnisku." Draco setengah berbohong setengah jujur. Tentu saja ia ingin memamerkan istrinya yang cantik pada rekan kerjanya, tapi ia lebih ingin memamerkan Hermione pada Liza Markovic sehingga perempuan itu tidak lagi berani menunjukkan wajahnya.

"Jam berapa?" Hermione bertanya.

"Setelah makan siang." Draco menjawab.

Hermione mengerang. "Kalau begitu aku masih bisa tidur satu atau dua jam lagi kan? Kembalilah ke kantormu, nanti aku datang." Hermione berseru.