[Part masih lengkap yaaa, jangan lupa tinggalkan jejak]
Aksa memang bukan good boy, tetapi dia juga bukan badboy apalagi playboy. Aksa hanya manusia biasa, yang memiliki kelebihan juga kekurangan. Kelebihannya adalah dia mudah membuat nyaman, terkhu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksa membaringkan tubuhnya di samping Vino. Ya, bukannya pulang ke rumahnya Aksa malah memilih bertamu di rumah kakak kelasnya.
"Vin, lo sama Aira itu masalahnya apa?" tanya Aksa sambil menatap langit-langit tanpa awan seolah sedang menerawang.
Vino berdehem, lantas duduk dengan tangan terulur mengambil ponselnya. "Enggak tau," jawab Vino, "lo mau tau tentang dia?"
Aksa terperangah, tidak menyangka Vino tidak tau masalah apa yang dihadapinya dengan Aira sampai putus begitu saja. Meskipun begitu Aksa tetap menjawab pertanyaan Vino. "Iya, semuanya. Sama dalaman-dalamannya kalau bisa."
Vino sontak menatap Aksa. "Lo gila!" serunya tak terima. Matanya menyorot tajam, sedangkan yang ditatap terlonjak sebelum terbahak.
Melihat tatapan jahil Aksa, Vino menggaruk tengkuknya. "Kalau enggak serius, mending enggak usah," kata Vino yang kembali menekuri ponselnya.
Aksa tertawa geli. "Baperan!" ledeknya, "gue belum serius, sih. Kalau udah serius mah, gue bawa ke KUA aja si Aira," lanjutnya yang lantas mendapat tatapan tak suka.
"Lulus SMA aja belum, udah ngomongin KUA lo." Vino mengulurkan ponselnya pada Aksa yang membuat remaja laki-laki itu mengernyitkan keningnya.
"Liat riwayat chat gue. Enggak ada apa-apanya," jelas Vino saat ponselnya berpindah tangan. Sesantai itu memang Vino terhadap privasinya, apalagi dengan Aksa.
Aksa mengerjap takjub dengan apa yang dibacanya. "Ada ya, cewek kaya dia. Udah lo pepet segitunya, santai-santai aja." Tangannya masih asyik menari-nari di atas layar ponsel.
"Vin, ini serius dia minta lo cari cewek lain?" tanya Aksa tidak bisa menyembunyikan rasa takjub sekaligus rasa ingin memilikinya.
"Berkali-kali sampai gue enggak tau lagi gimana buat yakinin dia, gue itu sukanya sama dia."
Hubungan macam apa yang Vino jalani sebenarnya, kok, mantap amat. Aksa terkekeh dengan pikirannya. Vino sendiri, lebih memilih memakan apelnya. "Takjub gue sama lo ... kok, bego banget gitu. Udah tau ini cewek enggak suka sama lo, masih aja lo perhatiin. Kenapa enggak dari awal aja, nih cewek buat gue."
°°° Niatnya tamat tiga hari, tapi malas melanda diri ini.
Dikit? Baca aja ya, maafkeun. Jangan lupa tinggalkan jejak.
Tertanda, cerita ini milik D
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
