Si Anu kok, Ok Gitu

191 48 27
                                    

Aira menatap penampilannya di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aira menatap penampilannya di cermin. Gaun putih off shoulder dengan rambut hitamnya yang diberi sentuhan bunga-bunga kecil sebagai hiasan, terlihat kontras dengan wajahnya yang justru putih pucat karena sedang tidak sehat.

“Udah siap?” Aira menoleh, Desi tampak beda dengan gamis dengan kerudung yang dipakainya. Terlihat lebih muda, tetapi tidak menghilangkan kesan elegan dan dewasanya.

“Udah.”

Desi tersenyum menatap Aira. “Yakin ikut?” tanya Desi memastikan.

“Iya,” jawab Aira sambil berjalan beriringan keluar kamar.

Hubungan mereka lebih baik dari sebelumnya karena setelah obrolan tempo hari, Desi mulai mendekatkan diri lewat komunikasi yang lebih baik lagi. Aira pun mulai terbuka pada Desi, dan Desi selalu mendengarkannya dan sesekali menasihatinya.

Saat ini mereka akan bergabung bersama keluarga besar Desi yang memakai pakaian senada. Aira yang tidak begitu akrab dengan keluarga Desi, memilih mengasingkan diri di mobil yang kini siap pergi menuju tempat yang akan didatangi. Sampai di tujuan, Aira memilih melangkah paling belakang.

Di lain tempat, Deon mendengus, saat Tasya yang menggandengnya dengan paksa lagi-lagi memintanya tersenyum saat melihat ke arahnya.

“Senyum dong!”

“Males! Liat lo, bikin perut gue mules!” judes Deon.

Bukannya tersinggung, Tasya, yang sukses mengembalikan statusnya malah tersenyum lebar menanggapinya.

“Belum gue apa-apain aja lo udah mules, hamil ya?” tanya Tasya dengan muka songongnya.

Deon dengan kekinya menoyor kepala Tasya yang membuatnya ketar-ketir itu, bagaimana tidak, Tasya tiba-tiba berpenampilan sok perempuan! Enggak cantik banget pokoknya!

Enggak cantik banget, nih Yon?

Iya!

Cantik doang berarti, ya?

Iya! Eh, Enggak!

Yakin, enggak terpesona?

Enggak!

Nah, kan! Ngaku juga.

Tak jauh dari tempat Deon berada, Angga yang sedang bucin-bucinnya tidak membiarkan Mita barang sejengkal pun jauh dari dirinya. Dengan paksaan, Mita akhirnya datang ke acara penikahan kakaknya Deon yang diadakan oleh keluarganya. Berbeda dengan Tasya yang datang dengan suka rela, Mita justru datang karena terpaksa. Namun, siapa sangka dia justru melihat Aksa, ingin menghampirinya, tapi Angga menahannya.

“Ga! Lo apaan, sih!” Mita mencoba melepaskan genggaman tangan Angga. “Gue cuma mau nyamperin Aksa, gue mau tau, maksud dia apa, tiba-tiba jauhin Aira!”

AiRaksa ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang