Chapter 15 - A Short Holiday

9.5K 488 15
                                    


Ini sebenernya draft udah dari semingguan lebih tapi baru aku pub sekarang.
Hehehe, enjoy!

Hope u like it

**********

Semilir angin yang menerpa wajah, aroma asin dari air laut yang menguar di udara dan suara debur ombak yang menghantam batu karang sudah mengalun di telinganya sejak beberapa waktu lalu. Terdengar damai dan tentram, seakan siapapun yang mendengarnya dapat merasakan ketenangan dalam dirinya.

Tidak-, mereka bukanlah sedang berada di villa yang tadinya akan Bryant tunjukkan pada Leonyca untuk mereka berlibur, tapi melainkan di sebuah rumah yang tidak terlalu besar yang letaknya berada di pesisir pantai, dan bersebelahan dengan rumah-rumah penduduk lainnya. Rumah yang memang disewakan kepada pengunjung pantai jika ada yang ingin bermalam disini.

          Leonyca sendiri yang meminta pada Bryant berlibur disini untuk mengganti kepergian mereka ke tempat yang sudah Bryant siapkan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leonyca sendiri yang meminta pada Bryant berlibur disini untuk mengganti kepergian mereka ke tempat yang sudah Bryant siapkan sebelumnya. Yang pastinya, tempat ini bisa di lalui dengan kendaraan roda empat dan tanpa harus menggunakan helicopter maupun kapal untuk kesini.

Dengan perdebatan yang cukup panjang dan sedikit rayuan membuat Bryant-sedikit terpaksa menuruti keinginan tunangan cantiknya yang akan berulang tahun ini.

Dengan kata lain, ia gagal memberi kejutan untuk wanitanya ini yang sudah ia siapkan sebelumnya. Sial.

Suasana yang cukup ramai- karena para penduduk disini pasti akan keluar di waktu petang untuk menikmati langit senja yang indah. Hal ini membuat hati Leonyca sedikit menghangat, pasalnya sedari tadi yang berada dihadapan dirinya sekarang adalah beberapa pasang orang tua yang sedang bercanda tawa ria dengan anaknya. Tawa mereka mengingatkan Leonyca beberapa tahun lalu saat orang tuanya mengajak dirinya utuk berlibur ke pantai seperti ini. Seandainya....

"Jessy..."

Suara tiba-tiba itu membuat Leonyca tersentak kaget dari lamunannya, ia segera menoleh ke arah sumber suara tadi dan mendapati Bryantnya berada disana, duduk di kursi rodanya dengan wajah tertekuk, kesal. Dan lagi-lagi terdengar helaan napas dari pria itu.

"Kemarilah, Bry..." ucap Leonyca lalu mendapat anggukkan singkat setelahnya.

"Aku mencarimu sedari tadi Jessy.." Jedanya sebentar, "Bisa tidak kau jangan lakukan hal seperti tadi?!" ucap Bryant bernada kesal yang tidak ia tutupi.

Leonyca mengernyitkan kepalanya tidak mengerti. "Seperti tadi?"

"Kau meninggalkanku! Kau pergi begitu saja tanpa mau menungguku. Kau membuat aku panik karena tidak bisa menemukanmu dimanapun!!" Bryant mengeluarkan emosinya. Ia ingin marah tapi ia tidak bisa. Alih-alih ingin marah Bryant malah menghela napasnya berkali-kali sebelum berucap kembali. "Aku hanya tidak ingin kau pergi meninggalkankku kembali, Jessy..." Ucapnya melemah. Terdengar lucu memang, seorang pengusaha muda seperti Bryant mengeluh karena hanya di tinggalkan keluar oleh tunangannya.

My FAKE FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang