Hola i'm back!!Habis puas-puasin liburan sebelum masuk lagi. (Padahal liburannya 3 bulan. Lol😂)
Keren gak tuh liburan dari sebelum natal sampai Maret nanti baru masuk😊🙄Curcol.
Salah satu music favorite😭❤️
Selena Gomez - The Heart Wants What It Wants.
Iya, judul chapternya hampir mirip😂
Happy Reading yaa! Hope u like it!
**********
Wanita itu memandang lurus ke depan. Menyaksikan serial kartun kucing dan tikus yang saling berkerjaran dan mengerjai satu sama lain. Sesekali tangannya mengangkat secangkir teh hijau yang berada di pangkuannya lalu menyesapnya pelan.
Kedua matanya memang terfokus pada layar besar yang menyala di hadapannya, tapi tidak dengan pikirannya.
Apa kalian pernah berpikir jika ada suatu tindakan yang kalian lakukan dan menurut orang lain hal itu adalah suatu hal yang egois?
Leonyca sedang memikirkan hal itu. Karena sejak malam itu, malam dimana ia akhirnya melepaskan Bian-nya, ia merasa sangat egois sekarang. Leonyca merasa dirinya terlalu mementingkan hatinya daripada orang-orang di sekitarnya.
Seperti misalnya, ia tidak mau Bryant sembuh dari kelumpuhan sesaatnya ini. Egois bukan? Leonyca tidak mau pergi dari sisi pria itu sekarang. Karena pada perjanjiannya dulu, jika Bryant sudah sembuh maka Leonyca bisa pergi. Dan Leonyca tidak mau itu. Ia sudah terlalu jauh dan jatuh terlalu dalam. Leonyca benar-benar sudah terbiasa dengan semuanya sekarang. Hatinya pun begitu.
"Bagaimana... Kalau pada akhirnya kau tahu jika aku bukanlah seorang Jessica yang kau harapkan? Apa kau akan tetap memenuhi kata-katamu seperti saat kau memberikan hadiah kalung ini padaku, Bry..?" lirih Leonyca sembari tangannya menggenggam kalung yang menggantung di lehernya. Dirinya teringat ucapan Bryant saat mereka berlibur di suatu pantai beberapa hari yang lalu.
Bryant bilang jika dia akan melamarnya lagi. Tapi bagaimana mungkin Bryant akan melamarnya kembali disaat ia masih berperan sebagai orang lain seperti ini?
Oh God!! Apa yang sebenarnya aku harapkan?! Mengapa hal ini rumit sekaliiii...!!
Dengan perasaan yang masih campur aduk, Leonyca memilih untuk mematikan benda pipih raksasa itu lalu bangun dan melangkahkan kaki jenjangnya ke arah danau yang berada di samping mansion. Tidak lupa dengan secangkir teh hijau yang ia minum tadi.
Ia menghirup dalam-dalam udara di sekelilingnya seakan ia tidak bisa mendapatkan udara ini lagi hari esok. Aroma dedaunan dan air tawar danau membuatnya merasa damai. Setidaknya hal itu mengurangi sedikit perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya.
"Nyc..." Suara bariton yang Leonyca kenali diiringi dengan langkah yang semakin mendekat terdengar dari arah belakangnya. Leonyca menoleh lalu tersenyum saat melihat pria itu menghampirinya dan mengambil tempat duduk di sebelahnya.
"Hai..., lama tidak bertemu denganmu." Sapa Leonyca memulai obrolan.
Pria itu terkekeh mendengarnya, "Yeah... Pekerjaan disana tidak membiarkanku pulang sebelum semua itu selesai ku kerjakan. Hari ini saja aku bisa terbebas sebentar karena Bryant sudah kembali dari liburan singkatnya bersamamu." Jawab Brylee sembari menyesap secangkir kopi hitam yang ia bawa tadi. "Bagaimana liburanmu? Menyenangkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My FAKE Fiancé
RomanceHighest Rank #130 in Romance Category - [15/02/2018] Leonyca Genevieve Alston, Manusia yang mempercayai love at first sight, cinta pertamanya pada bocah laki-laki yang memberikannya bandul saat mereka masih berumur delapan tahun. Pertemanan singkat...