new year

2K 276 22
                                    

Acara barbeque malam itu berlangsung ramai, celotehan remaja-remaja perempuan, teriakan nyaring ibu-ibu saat kembang api meledak di langit, atau sekedar komentar tentang daging hangus yang dipanggang Bambam.

Secara berangsur, anggota-anggota dari kedua keluarga mulai melipir meninggalkan halaman depan rumah Bambam saat jam sudah menunjukkam pukul dua malam.

Anak-anak kecil lebih dulu masuk ke dalam rumah, sedangkan beberapa orang dewasa masih tinggal untuk membersihkan halaman. Termasuk Bambam dan Lisa.

"Lisa jangan angkat yang berat-berat, nanti capek ya, Sayang. Biar Bambam sama Kak Beer aja," pesan Mami Bambam begitu melihat Lisa akan menangkat tumpukan piring.

Gadis itu menyengir, beralih mengumpulkan sampah. "Siap, Tante!"

Bambam masih setia, memperhatikan Lisa sejak masih menunggu tahun 2018 sampai sekarang ini sudah berada di 2018. Pemuda itu mendekat, membungkuk membantu Lisa memungut sampah.

"Eh?" Lisa mendongak, agak tercengang kala melihat Bambam. Namun pada akhirnya gadis itu tersenyum lebar.

Senyum yang entah sejak kapan tak pernah Bambam lihat. "Banyak-banyakin senyum terus ya, Lis."

"Wah, saya sih rajin senyum," sahut Lisa.

"Maksudnya rajin-rajin senyum ke saya," balas Bambam, sambil meraih kantung plastik hitam besar dari tangan Lisa.

Seiring dengan itu, ia meraih tangan kanan Lisa. Mulai membawa gadis itu. "Mau ke mana? Sampahnya belum selesai diambilin, nanti dimarahin Tante, Bam!" seru Lisa.

"Buang sampah," jawab Bambam singkat. "Buang yang lalu-lalu juga, Lis."

Alis Lisa bertaut di tengah, bingung dengan Bambam yang seperti ini. Pemuda itu masih menggandengnya, sedang tangan kirinya masih memegang kantung sampah.

Berjalan sekitar tujuh meter, Bambam akhirnya memasukkan kantung sampah tersebut ke tempat pembuangan sampah. Selanjut.ya masih terus menggandeng tangan Lisa.

"Bam, mau ke mana lagi?"

"Udah, kamu diam aja, Lis," Bambam menjawab pelan.

Pemuda itu terus membawa Lisa, hangat menjalar di telapak tangannya yang sudah lama tak menggenggam tangan gadis itu. Rasanya menangkan, seakan seluruh rindunya lenyap.

Bambam berhenti, membuat Lisa ikut mengehentikan langkah. Keduanya menatap ke depan, pada taman bermain di depan mereka.

Lisa mengerjapkan mata, masih mengingat jelas eksistensi taman bermain yang berada di antara komplek rumahnya dan komplek rumah Bambam.

Mereka pernah bermain di sini, mereka bahkan pernah latihan menari di sini. Dari tarian tradisional, bahkan tarian yang sampai membuatnya harus jungkir balik.

"Kenapa, Bam?" Lisa membuka suara, setelah melihat pemuda itu hanya menatap sendu ke depan.

"Lisa..." Bambam menggenggam kedua tangan Lisa, menatap lekat gadis itu. Pandangannya tulus, penuh harap. "Kita bisa mulai sesuatu yang baru di tahun yang baru ini gak?"

***










+bersambung dolo y wkwkwk
gpp kan nunggu? iyalah udah biasa jg nunggu gebetan peka wkwkwkwkw

Dari Bambam, Untuk LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang