make a wish

3.1K 498 103
                                    

Beberapa kado dari fans masih saja ada yang datang, meski ini sudah lewat sehari. Namun yang membuat Lisa bingung adalah saat Seunghoon muncul di depan dorm sambil memegang kotak kado.

"Kakak ngasih kado lagi ke aku?" tanya Lisa bingung, pasalnya Seunghoon telah memberi kado bersama WINNER kemarin.

Lisa masih ingat jelas kado berupa make up kit milik merek ternama.

"Bukan, Lis. Ini titipan orang."

"Hah? Siapa?"

"Nggg," Seunghoon tampak menggaruk tengkuknya, lantas mengulurkan kotak kado itu agar Lisa segera mengambil. "Udah sana masuk, lihat sendiri."

Gadis itu menyengir lebar, lantas mengangguk. "Makasih udah diantar ke sini ya, Kak."

Seunghoon mengacungkan jempol mantap, lalu berucap pada gadis itu. "Gue balik dulu ya."

*

Diletakkan kotak kado berwarna hijau tosca bermerek terkenal di atas tempat tidur, menatap lama kotak tersebut. Dibanding membukanya, Lisa tengah sibuk menebak dari siapa kiranya kotak itu.

Gadis itu akhirnya meraih kotak tersebut. Yang diduga isinya tak akan jauh dari kalung, gelang, anting-anting, atau cincin.

Lisa membuka pelan kotak itu, menarik napas panjang saat melihat apa yang ada di dalam sana.

Lisa membuka pelan kotak itu, menarik napas panjang saat melihat apa yang ada di dalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditemukannya kertas kecil di atas kalung berliontinkan mahkota kecil itu. Air mata Lisa menggenang, membaca apa yang tertulis di sana.

Because you'll always be my queen. To three years and many more. I love you to the moon and back ... real slow.

Love,
Your King.

Tumpah sudah airmata, tanpa perlu menebak lagi siapa kiranya sang pengirim. Tidak lain, hanyalah Bambam.

Lisa meletakkan kertas kecil putih itu ke ranjang, lantas membawa kalung tersebut dalam genggaman. Saat itu pula ia menemukan kertas lain.

Dibukanya lipatan kertas yang ternyata berisi tulisan yang terbilang cukup banyak.

Sejenak, Lisa menarik napas panjang sebelum membaca apa yang tertulis di sana. Gadis itu lalu menghela napasnya.

Happy belated birthday, Lisa my muse.

Membaca sebaris kalimat saja sudah membuat napasnya sekarang tercekat, bagaimana nanti jika ia membacanya seluruhnya?

Aku cukup tau diri untuk mengerti bahwa masih ada tumpukan kekecewaan di hati kamu. Aku mengerti kalau saja kamu tidak akan pernah mau lagi kembali menatapku seperti dulu.

Lisa, semarah itukah kamu ke aku?

Sekecewa itukah sampai kamu memutuskan hubungan kita? Sampai kamu mengatakan kalau batas mengenalku hanya sampai dengan persahabatan semasa kecil?

Maaf untuk semuanya, Lalice.

Aku yang bersalah, aku sadari itu. Tapi aku gak akan pernah menyerah untuk kamu. Kali ini, aku yang akan berjuang untuk kamu.

Aku pikir ini akan jadi ulang tahun pertama yang kamu rayakan di Seoul bersamaku, tapi nyatanya takdir tak selalu berjalan lurus.

Hari ini dan seterusnya mungkin akan selalu ada kelokan yang tajam, tapi sungguh hari ini dan seterusnya juga aku gak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan kamu.

Tiup lilin dan make a wish, Lalice.

Entah ini bodoh atau bagaimana, Lisa menutup kedua matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah ini bodoh atau bagaimana, Lisa menutup kedua matanya. Ia merapal harapan dalam hati, sejurus kemudian membuat gerakan meniup pada gambar kue ulang tahun berwarna kuning itu.

Senyum dan tangis muncul sekaligus, ini terlalu gila. Kembali dilanjutkannya membaca isi kertas itu.

Kemarin, aku berharap aku bisa jadi goblin. Yang saat kamu meniup lilin, aku bakal muncul di hadapan kamu. Bisa menjadi apa yang kamu inginkan.

Lisa terkekeh pendek.

Namun kenyataan gak begitu.

Aku rindu kamu, selalu.

Aku sayang kamu, selalu dan seterusnya.

Kamu adalah rumah, tempat di mana aku pulang. Kamu adalah rumah, dimana doa dan hatiku tinggal.

Saat ini aku sedang kehilangan kunci rumah itu. Akan ku cari, sampai aku bisa masuk, tetap tinggal di sana sampai akhir.

Air mata kian menderas kala Lisa selesai membaca surat itu. Ia pernah merasakan bagaimana mengirim kado dan surat, tanpa bertemu.

Bagaimana merindu tanpa balas.

Sejujurnya, ada rindu yang tersimpan dalam dirinya. Rindu untuk sang pemuda, rindu yang begitu menyakitkan.

Namun rindu itu tertimbun rasa kecewa, membuatnya tak ingin membuka rumah lagi.

Dia yang memutuskan untuk pergi dari rumah, ingin mencari yang terbaik. Nyatanya setelah menyadari, bahwa tak ada yang lebih baik.

Kini ia meminta kembali? Tolong, jangan merengek rindu untuk kembali ke rumah setelah kamu yang meninggalkan.

***











Wew gue nulis sambil dengerin If It Is You versi Rose nih wkwk.

Wew gue nulis sambil dengerin If It Is You versi Rose nih wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

No one can beat unicorn!

Dari Bambam, Untuk LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang