"Happy birthday, happy birthday, happy birthday Bambaaaam!"
Entah ini sudah menjadi nyanyian yang keberapa kalinya dalam hari ini, Bambam bahkan tak pernah menghitungnya. Nyanyian-nyanyian dan rangkaian harapan itu jelas menjadi sesuatu membahagiakan baginya. Namun masih tak dapat menyejukkan seluruh hatinya.
"Happy birthday, Kak Bambam!" Baby berteriak dari seberang sana, lewat video call yang sedang berlangsung.
Bambam tersenyum, mengucap terima kasih pada adik perempuan satu-satunya itu. "Mami mana?"
"Bentar-bentar, Mami lagi naruh kue yang tadi dulu. Biar gak kerepotan," jawab Baby. "
Lagi-lagi Bambam mengangguk, kali ini sambil membentuk 'O' di bibirnya.
"Kak Lisa mana? Gak di situ?" pertanyaan itu terlontar secara tiba-tiba, jelas mengagetkan Bambam. "Kakak udah ngerayain sama Kak Lisa atau masih nanti dulu? Atau Kak Lisa udah ngasih kado ya? Cieee!"
Ini ... satu alasan mengapa kebahagiannya terasa belum lengkap. Karena seorang gadis yang sejak dini hari ditunggunya, sampai sore ini belum juga muncul.
Bambam tak mau menjawab pertanyaan dari adiknya itu dan ia tersenyum kala melihat wanita paruh baya kini muncul di sebelah Baby.
"Happy birthday anakku," ucap Mami. "Sehat selalu ya sayang, makin sukses, pokoknya segala yang terbaik selalu buat kamu. Mami bingung mau ngucap harapan apa lagi buat kamu."
"Makasih Mami, aku jadi kangen sama Mami. Mau pulang aja sekarang rasanya," lirih Bambam.
Kedua wanita di layar ponsel itu tersenyum, tepat setelah itu Mami kembali bersuara. "Kakak ngerayain sama siapa aja tadi? Sama Kak Lisa juga gak?"
Bambam menarik napas, yang terasa begitu menyakitkan. Bukan hanya sang adik, bahkan Maminya selalu menanyakan keberadaan gadis itu.
Lihat, betapa spesialnya gadis pemilik senyuman cerah itu di mata semua orang.
*
Tak ada yang bisa Bambam lakukan selain terus menatap layar ponsel, setelah menyudahi panggilan video dengan keluarganya tadi.
Jam digital di ponsel sudah menujukkan pukul 10.56 malam. Dan ia masih menunggu, bahkan telah menunggu sejak dini hari tadi.
Yugyeom sudah mendengkur di ranjang sebelah, seakan tak peduli bahwa temannya sedang diterpa kegundahan. Tapi, sebenarnya memang tak peduli.
Ting!
Bunyi notifikasi dari ponsel membuat Bambam terperanjat, ia terduduk di kasurnya. Menatap ponsel pintar berwarna hitam itu harap-harap cemas.
Ia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Membuka pesan dari seseorang yang sejak awal telah ditunggunya.
Lalice💛:
HiLalice💛:
Happy birthday, all the best for u :)Bambam tahu ini berlebihan, tapi rasanya ia ingin menangis.
Bam💛:
Thank youBam💛:
Apa kabar, Lis?Lalice💛:
Baik
Lalice💛:
Kamu gimana? Masih suka telat makan?Bam💛:
MasihBam💛:
Apalagi kalau gak ada kamuLalice💛:
We gotta move on, Bam. You can find another girl 😊Bam💛:
LisaBam💛:
Aku boleh minta kado?Lalice💛:
Mau kado apa?Bam💛:
Kamu.Bam💛:
Kita balikan ya?Lalice💛:
😊Lalice💛:
Kita bisa baikan, tapi gak balikanLalice💛:
You can find someone better than me😊Bam💛:
Lisa...Tak ada balasan setelah itu, bahkan setelah jam menunjukkan pukul sebelas tepat. Notifikasi dari Lisa tak kunjung masuk ke ponselnya.
Lagi, Bambam menarik napas frustrasi. Lalu merebahkan tubuhnya, mulai sedikit menghibur diri sendiri. Bahwa setidaknya, meski Lisa bukan menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Gadis itu telah menjadi yang terakhir.
Ponsel Bambam kembali berbunyi. Membuat ia terlonjak kaget, binar matanya terang penuh harapan. Sampai akhirnya meredup perlahan.
Mina:
Happy birthday, Bambam! 🎉🎊 all the best wishes for you, i hope this wonderful day will fill up your heart with joy and blessings 💕Mina:
Telat ngucapin ya?Mina:
Heheheh gak apa-apa ya? Biar aku jadi yang terakhir 😄😂***
.
.HEHEHEHEHEHEH BANGCYAATTT
.
.
.Jadi sebenernya mau ngepost pas ultah bambam kemarin. Tapi saat dia ultah sampai hari ini, gue lagi sakit. Jadi yaudah deh.
Gimana-gimana? Kemarin pada lulus semua kan? Coret-coret baju gak? Semoga enggak ya heheh, kasian tau seragam mahal-mahal dibeli malah dirusak sehari doang. Perjuangan masih panjang bosque.
![](https://img.wattpad.com/cover/80173583-288-k421085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Bambam, Untuk Lisa
Fanfiction[Book 1: Dari Lisa, Untuk Bambam] [Book 2: Dari Bambam, Untuk Lisa] . . . Bersamamu adalah suatu kebahagian yang tak pernah terkira nilainya.