handphone

2.5K 438 76
                                    

Bambam menatap nanar foto-foto Lisa yang ada dalam folder di galeri ponselnya. Selalu ada sesal setiap ia melihat gadis ituㅡmeski hanya sebatas lewat foto.

"Temenin gue ke minimarket dong," ujar Yugyeom pada Bambam, lalu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul dua dini hari.

"Sendiri aja sih sana," tolak Bambam.

Pemuda itu mendengus, dia juga memang ingin pergi sendiri. Tapi, mengingat Lisa memintanya untuk baik pada Bambam dan agar menjadi teman yang baik, Yugyeom mau tak mau harus menghibur pemuda itu.

"Gue traktir ramyeon deh," bujuk Yugyeom.

Bambam menggeleng pelan. "Gue lagi gak mau ngapain-ngapain, sana lo! Gak ada yang mau nyulik bocah sebesar lo!"

"Nanti kalau gue dikejar fans gimana?" sungut Yugyeom.

"Gak ada fans keliaran jam segini!" seru Bambam, ia memutar bola matanya kesal.

Namun seakan tak ambil pusing, Yugyeom menarik kencang Bambam dari sofa. "Ayo, gue traktir ramyeon."

Sebenarnya bisa dibilang Yugyeom bukan mentraktir Bambam, karena kenyataannya ia membeli sepuluh bungkus ramyeon sesuai perintah dari Jaebum. Untuk mereka makan bersama.

"Pendusta lo," cibir Bambam ke Yugyeom, usai mereka kembali dari minimarket di dekat dorm.

Yugyeom menyengir lebar. "Udah ah, lo jangan marah-marah terus. Mana uri Bamie yang biasanya bikin ketawa terus?"

Bambam terdiam, hanya menatap Yugyeom sampai akhirnya pemuda itu masuk ke dapur dengan membawa barang belanjaan tadi.

"Iya, lo tuh jangan murung terus gitu. Kalau Lisa gak mau, sama Mina aja kan?" Jackson berceletuk asal dari sofa.

Sedetik kemudian pria itu menutup mulutnya sendiri, baru sadar akan perkataannya setelah melihat Bambam memelototinya.

"Gue ke dapur ya, mau bantuin Yugyeom, hehehe," Jackson berdiri, lalu cepat-cepat berjalan ke dapur. Sebelum Bambam menghajarnya.

Pemuda Thailand itu lalu mengisi sofa kosong yang sebelumnya diduduki Jackson, ia menatap Mark di sebelahnya yang sedang sibuk dengan iPad di tangan.

Sedangkan di karpet, Youngjae sedang menggelepar menahan lapar. "Gyeom masaknya buruan!"

"Jangan teriak-teriak!" balad Yugyeom dari dapur.

Bambam menggeleng frustrasi. Ia benar-benar pusing dengan masalahnya sendiri dan sekarang makin dibuat penat karena tingkah para pria aneh di dorm ini.

Manik mata pemuda itu terarah pada meja rendah di depannya. Empat ponsel tergeletak begitu saja di atas meja, yang Bambam ketahui sebagai ponsel Yugyeom, Mark, Jaebum, dan Jackson.

Salah satu layar ponsel di sana menyala perlahan, disusul dering notifikasi chat.

"Kakㅡ"

Baru saja Bambam ingin memberitahu, ia sudah memotong ucapannya sendiri saat melihat preview chat di layar ponsel tersebut.

Lisa👑:
Kak?

Dunia baginya saat ini sedang runtuh. Bambam merasa semesta kini sedang mengkhianatinya ataukah semesta tengah berkonspirasi untuk membuatnya sehancur ini?


***











Hai, ku kangen kalian. Tapi kalian gak kangen aku yah wkwk.


Tau kok tau, sekali muncul bikin cerita kayak gini. Gak ada bamlisnya samsek. Yha serah w lah.

Dari Bambam, Untuk LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang