Chapter 1

2.5K 94 2
                                    

Happy reading guys😉

Pagi ini adalah hari pertama mereka masuk menjadi murid SMA. Setelah hampir selama satu minggu menjalankan MOS, akhirnya mereka mengenakan seragam khas anak SMA, yaitu Putih abu-abu. Mereka diterima di salah satu SMA favorit di kotanya--SMA Bhakti Nusa.

Kebetulan, Zea dan Seli satu kelas yaitu kelas 10 IPA 3. Sedangkan untuk Ayra, dia masuk 10 IPA 4. Entah hanya sebuah kebetulan atau emang takdirnya, Zea dan Seli dari dulu selalu satu kelas, sedangkan Ayra sendirian. Kasihan.

"Dil, ikut gue yuk!" ajak Ayra pada teman sebangkunya. Mereka sudah kenal sejak MOS, dan sekarang sudah lumayan akrab.

"Kemana?" tanya Dila sembari mengangkat kepalanya dari meja.

"Ke kelas sebelah, mumpung bel masuk kurang 15 menit lagi"

"Yaudah, ayo"

Mereka keluar kelas dan segera menuju kelas 10 IPA 3.

Zea's POV

"Hee sstt! Jangan rame dong! Lagi seru-serunya nih!" teriak gue dari dalam kelas yang membuat seisi kelas langsung memberikan cibiran.

Saat ini, Zea dan dua temen ceweknya lagi nge drakor. Zea juga lumayan suka sama artis Korea, katanya sih wajahnya itu nggak item. Aneh-aneh aja.

"Eh, gue juga ikutan sedih loh denger Jonghyun SHINee menginggal. Yaa.. Walaupun gue bukan Shawol" kata temen gue, namanya Cindy.

"Hmm, iya juga sih" balas Fita yang daritadi serius nontonin oppanya yang lagi akting.

"Oi!" gue terkejut denger suara yang lumayan nyaring itu.

"Apa sih kak, ngagetin aja" protes gue sambil ngelus dada.

"Hehehe maap. Tumben gak sama Seli?" tanya Ayra sembari menarik kursi dan segera duduk di samping gue.

"Oh, dia lagi nyalin jadwal tuh!" gue menunjuk bangku yang ada di baris kedua dari bangku guru.

"Seli!" teriak Ayra.

"Hm? Apaan?" bales Seli yang masih sibuk nulis tanpa noleh ke arah Ayra.

"Nyapa doang!" jawab Ayra sambil nunjukin cengiran khasnya.

"Eh, lo kok manggil dia 'kak'? Emang dia kakak lo?" tanya Dila ke gue.

"Oh itu, dia kakak sepupu gue. Dia juga manggil gue 'dek Zea' kok"

"Oooh seperti itu"

"Ada apa nih, kok pada ngerumpi di pojokan?" Seli menghampiri kami dengan nunjukin giginya yang rapi itu.

"Lah, lo liat kita lagi ngapain?" ucap Cindy dengan tatapan sinis.

"Lagi ngobrol" jawab Seli.

"Nah, itu lo tau!" balas Fita tak kalah sinisnya.

"Ya elah, gue cuma basa basi aja kali. Gitu aja sewot"

"Hahaha, aneh banget si temen lo!" celetuk Dila sambil cekikikan.

"Aneh kenapa?" Ayra mulai heran.

"Yaa, bagi gue sih dia aneh" semakin lama tawa Dila nggak kebendung lagi.

Setelah 10 menit kami mengobrol, Ayra dan Dila segera kembali menuju kelasnya. Karena 5 menit lagi bel masuk bunyi.

Kriinngg!

Bel masuk berbunyi, semua sudah siap di tempat duduknya masing-masing. Gue pun juga begitu. Asal kalian tau, setelah 11 tahun sekolah, gue satu bangku lagi sama Seli! Bagi kalian mungkin itu ngebosenin, tapi bagi gue itu nggak sama sekali.

Selain karena otak dia lumayan encer di bidang hitung-menghitung, dia juga bisa jadi tempat obrolan gue kalo lagi bosen dengerin guru ngasih penjelasan di depan.

"Baik anak-anak, perkenalkan, nama saya Sri Mulyani, panggil saja Bu Sri. Saya adalah wali kelas kalian sekarang" suara itu ngebuyarin lamunan gue.

"Hari ini kalian masih free, jadi kita bisa memanfaatkan waktu ini untuk memilih perangkat kelas. Sebelum itu, kalian harus memperkenalkan diri kalian satu persatu di depan" tambah Bu Sri.

Setelah beberapa anak sudah memperkenalkan diri, sekarang giliran gue yang maju. Kebiasaan buruk gue kalo lagi gugup itu kebelet boker! Keadaan gue sekarang kurang baik. Keringet adem bercucuran, dan yang pasti yaa lagi kebelet.

"Ha..hai! Perkenalkan, nama saya Zea Almaira, panggil aja Zea" ucap gue agak canggung. Setelah itu, gue langsung duduk kembali.

"Gila! Keringet lo banyak banget!" ucap Seli setengah berbisik ke arah gue.

"Huuft, udah deh diem!"

Masih penasaran dengan kisah mereka? Tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya😊

Jangan lupa untuk vote dan komen ya!

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang