Chapter 21

1K 45 2
                                    

Hepi riding gaes!

Zea's POV

Pelajaran bu Tina ini membuat gue gak sengaja tidur. Gue melipat kedua tangan dan mendaratkan kepala gue di atas tumpukan tangan dan mulai tidur dengan ditutupi buku paket matematika.

Setelah gue rasa cukup sudah tidurnya, gue lihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri. Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh kurang lima menit. Sebentar lagi istirahat.

Gak kerasa, bel istirahat pun berbunyi. Gue, Seli, Fita, dan Cindy, segera menjemput Ayra dan Dila di kelasnya. Setibanya disana, gue disambut ramah oleh Farrel. Sekarang dia sudah sekolah disini dan satu kelas dengan Reyhan.

"Hai!" sapa Farrel dengan senyuman di bibirnya.

"Hai! Boleh panggilin Ayra sama Dila?" tanya gue.

"Boleh. Sebentar!" Farrel pun pergi meninggalkan kami dan segera memanggil Ayra dan Fita.

Saat menunggu mereka, tiba-tiba ada cowok berlari dan menabrak gue sampai jatuh.

"Aww!" gue terjatuh dan langsung ditangkap oleh seseorang.

"Woi! Kalo lari liat-liat dong!" kata seseorang yang masih dalam dekapan gue.

Seli dan Fita menyoraki gue dengan kata 'cie'. Hanya Cindy saja yang berekspresi datar. Gue langsung sadar dan melepas dekapan itu. Gue sedikit mendongak, dan ternyata itu Eja. Dia menunjukkan ekspresi dinginnya.

"Lo gapapa?" tanyanya.

"I..iya. Thanks!" kata gue.

Eja hanya mengangguk dan memasukkan kedua tangannya di saku celananya. Tidak lama, Ayra dan Dila datang bersama Reyhan dan Farrel.

"Kuy ke kantin!" ajak Ayra sambil menarik tangan Dila.

Kami semua mengangguk dan pergi menuju kantin bersama. Tidak banyak percakapan yang kami lakukan saat menuju kantin.

Setibanya disana, kami semua memesan beberapa makanan dan minuman. Karena tadi pagi gue dan Eja masak nasi goreng, jadi mereka hanya membeli makanan ringan dan minuman.

"Rel!" panggil gue.

"Kenapa?" tanya Farrel sambil mengunyah makanan ringan di tangannya.

"Tuh Ayra!" gue nunjuk Ayra yang kesusah membuka botol minumnya. "Kasihan tuh! Bukain dong!"

Farrel menoleh pada Ayra. Dia segera mengambil alih botol itu dan membuka tutupnya.

"Makasih" ucap Ayra sambil tersenyum.

"Sama-sama" balas Farrel.

"Ze" panggil Cindy dan gue langsung noleh ke arah dia.

"Iya?" tanya gue.

"Gue mau bicara sama lo. Boleh nggak?" wajahnya menunjukkan ekspresi yang dingin. Aneh.

"Boleh. Kapan?"

"Sekarang"

Gue dan Cindy beranjak keluar dari kantin. Sebelum itu, gue pamit ke temen-temen untuk duluan.

Gu ikuti langkah Cindy dari samping. Ia tampak biasa saja, karena gue takut sama ekspresinya, akhirnya gue mutusin buat diem.

"Kenapa kesini?" tanya gue saat tiba di toilet kelas 10.

"Gapapa" jawabnya singkat.

"Langsung ngomong aja" suruh gue.

"Lo ada hubungan apa sama Eja?"

"Gak ada. Kenapa?"

"Jangan bohong deh! Sekarang lo deket banget sama dia. Gak kasihan liat kak Nathalie di hukum gara-gara lo sama Eja?!" ucap dia dengan nada keras.

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang