Chapter 18

933 48 1
                                    

Selamat membaca!

Author's POV

"Halo, selamat pagiii!" sapa Seli dengan wajah ceria.

Fita, Cindy, dan Zea hanya bisa menatap salah satu temannya itu dengan heran. Tidak biasanya Seli begitu bahagia pagi-pagi begini.

"Pagi. Kenapa lo?" tanya Cindy dengan tatapan biasanya.

Seli tak menjawab pertanyaan Cindy, Ia malah duduk dan langsung menggapit lengan Zea. "Zea" panggilnya lembut.

"Iya, apa?" Zea hanya melirik cewek yang sedang bergelayut di lengan kirinya itu.

"Thanks a lot, Zea!" bisik Seli sambil cengar-cengir.

"Lu kenapa sih? Kok gue jadi takut sih liatin lo? Lo kesambet ya Sel?!" tanya Fita sambil tangan kirinya memegang kening Seli sedangkan tangan kanannya ada di pantat. "Wah, sama!"

"Gile lu ndro!" protes Seli sambil menepis tangan Fita.

Fita dan Cindy hanya terkekeh geli melihat wajah Seli ketika protes.

"Kenapa Sel?" tanya Zea.

"Hehehe. Buat Zea, Fita, sama Cindy, gue ngucapin terima kasih banyak yaa... Gara-gara kalian semua, gue makin deket sama Reyhan. Katanya, dia mau ngajak gue makan malem di cafe nanti!" kata Seli dengan bersemangat.

Zea menghembuskan napas perlahan dan tersenyum ke arah Seli.

"Lo udah jadian?" tanya Fita.

"Belum sih, ya doain aja!"

"Bentar, gue lagi doa! Tungguin ya.." ujar Cindy. Dia menadahkan kedua tangannya sambil mengatakan "Ya Allah, semoga Seli sama Reyhan segera taken! Dan semoga, hamba dan temen hamba--Zea, gak jomblo lagi. Amiinn" Cindy mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya itu.

"Amiiinn" balas mereka serentak.

"Oke. Makasih banyak ya buat kalian semua!" kata Seli sekali lagi.

"Sama gue kagak?" tiba-tiba seorang cowok bertubuh jangkung dan memiliki pipi tirus itu sudah berdiri tepat di samping Zea.

"Hwa!" mereka bertiga berteriak. Mereka terkejut binti kaget melihat cowok itu sekarang.

Cowok itu mendecih, Ia memasukkan kedua tangannya di saku jaket biru dongkernya itu.

Zea mendongak untuk melihat Eja berdiri disampingnya. "Ngapain?"

"Lo lupa? Kita kan disuruh pak Adi ke ruang BK!"

Zea berdiri sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Oh iya, gue lupa"

"Lo gak mau ngucapin terima kasih gitu ke gue?" Eja mengalihkan pandangannya pada Seli.

"Iya iya. Makasih"

"Kuy pergi!" Eja menarik tangan Zea dan langsung menuju ruang BK.

Sekali lagi, Zea dan Eja menjadi pusat perhatian. Sama seperti Reyhan, Eja yang notabenya cowok tampan dan jago nyanyi ini banyak disukai kaum hawa. Mungkin Zea juga.

"Lepasin dong!" Zea menepis kasar tangan Eja saat berpapasan dengan murid lain.

Eja hanya melihat Zea acuh tak acuh. Saat berjalan melewati koridor, hanya keheningan diantara mereka.

Akhirnya, mereka pun tiba di ruang BK. Disana sudah ada pak Abi dan tiga cewek kemarin. Kak Nathalie, kak Jessi, dan kak Tasya.

"Permisi" ucap Zea dan Eja bersamaan.

"Silahkan masuk" kata pak Adi.

Mereka pun di interogasi selama beberapa menit sebelum bel masuk. Sebagai tanda terima kasih, pak Adi memberikan nilai sikap tambahan untuk beberapa pelajaran kepada Zea dan Eja. Sedangkan ketiga cewek itu, diberi hukuman membersihkan toilet kelas 12 dan mendapat skorsing selama tiga hari. Tak lupa juga, nanti pak Adi akan memanggil orang tau masing-masing.

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang