Chapter 25

920 42 1
                                    

Selamat membaca!

Author's POV

Eja segera membaringkan Zea yang masih pingsan. Ia mengambil beberapa obat untuk mengobati luka di tangannya. Tidak lama kemudian, petugas UKS dan teman-teman Zea datang.

"Pengen gue bunuh tuh anak!" umpat Ayra kesal.

"Ck! Gue gak nyangka Cindy bakal kayak gitu!" timpal Fita.

Setelah selesai mengobati, petugas UKS pergi. Bel masuk juga sudah bunyi. Teman-teman yang lain pergi meninggalkan Zea dan Eja.

"Rey, gue absen dari pelajaran Mr. Fandi" kata Eja.

"Oke, nanti gue izinin"

Mereka semua pun pergi. Hanya menyisakan Zea dan Eja disana. Eja menarik kursi untuk di duduki di sebelah ranjang Zea.

"Zea, maafin gue. Gara-gara gue lo kayak gini" gumam Eja lirih.

"Bangun Ze!" Eja memegang punggung telapak tangan Zea.

Tidak ada respons. Zea masih terpejam. Beberapa menit kemudian, Zea bangun sambil memegangi kepalanya yang sakit.

"Aw!"

"Ze, tidur aja dulu! Jangan dipaksain duduk!" Eja segera membantu Zea untuk berbaring. Tapi Zea menolaknya.

"Eja" gumam Zea lirih.

"Iya, Ze?"

"Jauhin gue sekarang!"

"Kena-"

"Pergi!" Zea segera memalingkan wajahnya untuk menahan air mata yang mulai keluar.

"Zea" Eja menarik tubuh Zea ke pelukannya.

Zea terisak di dada bidang Eja. Ia tidak bisa menahan tangisnya yang selama ini dia pendam. Cukup sakit baginya dikhianati sahabat sendiri.

"Nangis aja kalo itu buat lo legah" ucap Eja sambil mengelus rambut panjang Zea.

Zea masih terisak sambil membalas pelukan Eja. Eja tidak bisa berbuat apa-apa selain menenangkannya.

***

"Zea, nasinya kok dikit banget sih?" tanya mama Zea saat melihat anak bungsunya melamun.

"Ngga papa Ma. Zea gak nafsu makan"

"Kamu ada masalah?" mama Zea selalu bisa mengerti sifat anak-anaknya. Beliau mama yang baik.

Zea hanya tertunduk lemas. Anggi dan Papa nya melihat kesedihan di raut wajahnya.

"Kamu cerita aja!" kata Papanya.

"Pa, Ma, Kak. Zea... Zea dikhianati temen sendiri" ujar Zea.

"Waah, berani-beraninya" celetuk Anggi hingga mendapat pelototan dari mamanya.

"Tidak semua orang yang berbuat baik itu tulus dari hatinya. Kadang ada saja orang yang berbuat baik itu karna ada maunya" ujar Papanya.

"Maklumin aja! Namanya juga manusia. Kelakuannya bisa bikin orang lain geleng-geleng kepala. Hahaha" celetuk Anggi.

"Anggiii" balas Mamanya.

"Iya, Ma. Maaf"

"Bersabarlah. Tuhan lebih tau saat yang tepat untuk mengabulkan doa-doa kamu. Maka dari itu, jangan berputus asa dalam meminta kepada-Nya" kata Mamanya.

"Hm. Iya, Pa, Ma" Zea melanjutkan kembali makannya.

Setelah beberapa menit, Zea kembali menuju kamar untuk tidur. Baginya, keluarga adalah sumber semangatnya. Bersyukurlah bagi kalian yang masih mempunyai Orang tua. Meskipun kadang mereka salah, sebenarnya mereka ingin anak-anaknya bisa menjadi orang yang baik. Jika orang tua kalian telah tiada, berdoalah agar mereka ditempatkan di tempat terindah di sisi-Nya.

Dikit-dikit dulu ya...

Jangan lupa vote ya!😊

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang