Happy reading guys!
Zea's POV
"Woi! Ze, kok bengong sih?!" Eja menaik turunkan telapak tangannya di depan muka gue.
Sesaat kemudian, gue langsung sadar dan langsung memalingkan muka.
"Eh, itu... Gue lagi ngintip Reyhan sama Seli tuh!" kata gue sambil menunjuk ke arah mereka.
Eja pun ikut mengintip mereka. Dia berdiri tepat di samping gue.
"Kenapa lo? Cemburu?" tanya Eja dengan tatapan masih terfokus ke arah mereka.
"Iissh! Ngapain gue cemburu? Gue lagi mikir"
"Mikir? Mikir apaan? Mau comblangin mereka berdua?" tebakan Eja tepat sekali dan bikin gue langsung noleh ke arah dia.
Gue menatap mata coklatnya lekat.
Eja menaikkan kedua alisnya. "Kenapa?"
"Kok lo tau sih?"
"Gue liat lo lagi nangis di taman belakang sekolah. Lo sama Cindy dan Fita kan?"
"Hmm.. Ya gitu deh"
"Sorry, gue tadi gak sengaja denger obrolan kalian waktu disana" Eja kembali menatap mereka yang masih duduk berdua.
"Ja"
"Hm?"
"Lo mau nggak bantuin gue?"
"Hah? Idih, males gue kalo berurusan sama lo"
"Kenapa?!"
"Sewot mulu sih"
Gue langsung diem. Bener juga sih, tapi yaa.. Gimana ya? Emang dari dulu gue gitu.
"Tauk ah! Gue kesana dulu" ucap gue sambil berjalan menjauh dari Eja.
"Dih, ngambek!" kata Eja sambil membuntuti gue jalan.
Setibanya disana, gue langsung menyoraki mereka dengan kata 'cie'. Terlihat wajah Seli yang merah merona.
"Apaan sih Ze?! Gue cabut dulu ya.." kata Seli sembari berdiri.
"Oke deh"
"Rey! Cabut yuk!" ajak Eja pada Reyhan.
"Iya. Kita pamit dulu ke nyokapnya Zea"
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan pamit ke mama.
Setelah gue antar ke depan, gue lihat wajah Seli yang keliatan berseri. Gue seneng liatnya.
***
"Oi!" teriak seorang cowok di belakang gue.
"Bantuin!" gue menoleh ke arah cowok tersebut dengan muka ditekuk.
"Manja! Sini!" cowok itu merebut beberapa buku paket Kimia yang gue bawa.
Saat ini, gue lagi berjalan di koridor bersama Rio. Sebagai ketua dan wakil ketua kelas, gue sama Rio disuruh pak Putra untuk mengambil buku paket Kimia di perpusatakaan.
"Nih, lo bawa!" kata Rio sambil menyodorkan setumpuk buku tulis ke gue.
"Daritadi kek!" gumam gue sambil meneruskan perjalanan ke kelas.
Setibanya disana, pak Putra sudah menunggu di dalam kelas.
Gue dan Rio membagi buku-buku tersebut ke seluruh murid. Saat Rio sampai di meja Fita, gue lirik mereka.
"Kamu mau aku bantuin?" tawar Fita ke Rio.
Sebelum Rio menjawab, gue buru-buru menghampiri bangku tersebut. Gue langsung menyela obrolan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Comblang [Completed]
Teen FictionZea memiliki tiga sahabat yang setia menemaninya. Hingga suatu hari, satu diantaranya memiliki perasaan yang sama dengan cowok yang disukai Zea. Setelah kejadian itu, Zea berpikir untuk men'comblang'kan mereka berdua. Berkat teman baru yang sering m...