Chapter 28

938 45 1
                                    

Hepi riding!

Zea's POV

Sejauh ini, hanya Seli yang masih setia nemenin gue di kelas. Cindy sejak bel istirahat pertama bunyi, dia udah pergi gak tau kemana. Sedangkan Fita, dia cuma berdiam diri di bangkunya sembari memakan roti yang dia bawa. Gue dan Rio sudah mencoba menjelaskan masalah kemarin, tapi malah diabaikan.

Karna gak tahan dengan suasana canggung ini, akhirnya Seli ngajak gue ke kelas Reyhan. Dia pengen apel. Padahal kalo beli apel itu di pasar.

"Sabar aja ya, gue bakal bantuin lo!" ujar Seli saat kami keluar dari kelas.

Gue menjawab dengan anggukan. Sesampainya di depan kelas Reyhan, gue lihat Ayra dan Farrel lagi ngobrol berdua sambil senyum-senyum.

"Tuh anak udah jadian?" bisik gue pada Seli.

"Nggak tau. Tanya aja!" balasnya.

"Hai!" tiba-tiba Reyhan datang dan nyapa gue sama Seli.

"Mau ke kantin?" tawar Seli pada Reyhan.

"Boleh" jawab Reyhan. "Zea ikut?" tanyanya.

"Oh enggak. Bisa lo panggilin Eja nggak?"

"Gue tadi nyuruh dia ke kantin duluan. Soalnya tadi gue nganter buku pak Putra ketinggalan" jawab Reyhan.

"Yaudah deh, gue ikut kalian ke kantin"

Akhirnya kami bertiga pergi menuju kantin. Setibanya disana, gue lihat kak Nathalie asyik ngobrol sama gengnya. Tapi Cindy cuma diem dengerin obrolan mereka.

"Gue beli minum dulu ya.." ucap gue kepada Seli dan Reyhan.

Mereka mengangguk. Gue pun langsung pergi menuju salah satu kedai minuman di kantin, disana gue lihat Eja. Gue segera menemuinya dan mengatakan sesuatu.

"Ja" sapa gue.

"Hm?" jawabnya tanpa menoleh sedikit pun.

"Gue nanti mau bicara sama Cindy"

"Ntar kalo lo diapa-apain sama dia gimana?" tanya Eja lalu menoleh ke arah gue.

"Gue bisa bicara baik-baik"

"Gue temenin!" Eja langsung menjawab ucapan gue dengan cepat.

"Bener nih?"

"Iya. Kapan? Dimana?"

"Oke deh. Nanti pulang sekolah kita langsung samperin dia"

"Makin berani aja nih cewek" Eja mengacak lembut puncak kepala gue.

Aduh! Pipi gue panas...

Gue segera memalingkan muka dan mengambil minuman di kulkas agar Eja tidak melihat pipi gue yang merah.

***

"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan" ucap gue kepada Seli dan Ayra.

Mereka berdua sudah pergi. Gue segera mengintip Cindy dari jendela kelas untuk melihat situasi. Beberapa detik kemudian, Eja muncul di hadapan gue.

"Ayo masuk!" ajak gue.

Eja mengangguk. Gue dan Eja segera masuk ke kelas dan duduk di sebelah Cindy, sedangkan Eja di depan Cindy. Suasana kelas sudah sepi, beberapa anak yang piket sudah banyak yang pulang.

"Kalian kok-" Cindy terkejut ketika kami tiba-tiba duduk di dekatnya.

"Gue mau ngomong" sela gue.

"Kenapa lo tiba-tiba berubah, haah?!" bentak Eja dengan suara yang menimbulkan gema di kelas.

"Eja, jangan gitu!" ucap gue. "Cindy, gue-"

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang