Chapter 8

1K 49 1
                                    

Selamat membaca!

Author's POV

"Lelah, letih, lesu, LAPER!" gumam Zea setelah menutup pintu kamarnya.

"Pengen keluar, tapi takut gak di ijinin" lanjut Zea.

"Aahh... Makan aja deh"

Drrtt drrtt

Ponsel di dalam tas Zea bergetar. Zea pun segera mengambil barang pipih itu dan mengangkat telponnya.

"Halo Ze? " suara diseberang sana.

"Halo. Siapa ya?"

"Gue Reyhan"

"Oh Reyhan. Kenapa nelpon Rey?"

"Save nomer gue ya Ze. Kali aja gue mau nge chat atau telpon lo"

"Iya, gue save"

"Makasih. Udah nyampe rumah?"

"Udah. Lo sendiri?"

"Sama. Yaudah Ze, jangan lupa makan siang ya.."

Eh, dia perhatian gak sih ke gue? Ah, gatau deh! Batin Zea.

"Ze? Lo masih disana?" suara itu membuyarkan lamunan Zea.

"Eh, iya Rey. Yaudah, gue tutup dulu telponnya"

"Oke. Bye!"

"Bye"

Tuutt!

Telepon dimatikan.

Apa cuman perasaan gue aja ya? Ah, emang kata Ayra dia kan perhatian.

***

Seli's POV

Setelah gue mendaratkan badan ke kasur yang empuk ini, gue ngambil benda pipih yang ada di meja sebelah kasur.

Setelah tadi minta nomor WA Reyhan ke Ayra, gue langsung chat dia biar nyimpen nomor gue.

"Semoga aja dibales" ucap gue sambil mengetik.

Rey, gue Seli. Save nomer gue ya :))

-Salam kenal

Gue pun langsung ngirim chat itu ke Reyhan.

"Dia lagi ngapain ya sekarang?" tanya gue pada diri sendiri.

Drrrtt

Display name ReyhanU udah terpampang nyata di layar ponsel gue.

"Yash! Akhirnya dibales!"

Gue pun langsung membuka balasan chat dari Reyhan, dan isinya ...

Ya.

"Oke gapapa Sel, awal memang kadang tak memuaskan" ucap gue pada diri sendiri.

Bagi gue, kalo ada orang yang balesnya cuma gitu doang, rasanya gue pengen nonjok tuh mukanya.

Untung gue sayang lo Rey.


Dikit banget ya? Heheheh, maaf lagi gak enak badan🙏

Tunggu chapter berikutnya ya😊

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang