Chapter 20

1K 50 1
                                    

Happy reading guys!

Author's POV

Eja berjalan menuju pintu rumah Zea. Ia tau dibelakangnya ada Cindy.

Eja segera mengambil motornya dan mengegas motor ninja tersebut. Cindy juga terlihat mengegas motornya. Saat Eja hendak keluar menuju gerbang, Cindy mendahuluinya dan berhenti tepat di depan Eja.

"Lo suka Zea?" tanya Cindy sambil tersenyum miring.

"Minggir! Gue mau lewat"

"Lo suka Zea?!" tanya Cindy sekali lagi dengan kedua tangan terkepal.

"Ngapain sih lo? Ikut campur aja urusan orang!" hardik Eja sambil berusaha membuka gerbang dari atas motornya.

Cindy membiarkan Eja lewat. Setelah Eja melaju dengan kecepatan tinggi, Cindy pun juga pergi dari rumah Zea.

Setibanya di rumah, Eja mendapati adiknya yang sedang memainkan jari di layar ponselnya. Sedangkan papanya belum datang dari kerja.

"Assalamualaikum" ucap Eja.

"Waalaikumsalam" balas Ocha dengan tatapan masih di ponselnya.

"Abang boleh nggak, nginep di rumah temen?" tanya Eja dengan nada yang lembut, supaya Ocha bisa memperbolehkannya.

"Gak boleh!" Ocha meletakkan ponselnya di atas meja lalu menghadap Eja yang duduk disebelahnya.

"Kamu kan ada papa nanti" kata Eja.

"Papa lembur bang! Katanya, mungkin pulang jam sepuluh"

Eja mendesah. Ia ingin sekali bisa menginap di rumah Zea bersama teman-temannya.

"Kamu udah makan?" tanya Eja sambil memijat pelipisnya.

"Udah. Abang makan sana gih!" suruh Ocha. Dia kembali mengambil ponselnya dan asyik memainkannya.

"Boleh ya Cha?" tanya Eja dengan wajah memelas. Matanya dibuat berbinar-binar.

"Enggak!"

"Boleh"

"Nggak!"

"Ocha adikku sayang..."

"Najis! Gak usah!"

"Yaudah, Abang wudhu dulu"

"Ngapain?"

"Katanya najis?"

Ocha mengelus dadanya sambil berkata Sabar! Abang gue kan emang aneh, udah biasa kayak gitu.

"Boleh doong! Kamu kan ada papa"

Ocha berdecak kesal. Akhirnya Ocha memperbolehkan Eja menginap di rumah temannya.

Eja segera kembali ke rumah Zea dengan wajah sumringah. Ia menyusuri jalan sambil menikmati angin sore.

Di sisi lain, Cindy telah sampai di cafe dekat alun-alun kota. Disana, ada tiga cewek yang sudah menunggunya.

Cindy segera mendekati meja tersebut, dan langsung dudul di samping cewek berambut pelangi itu.

"Hai kak Nathalie, kak Jessi, kak Tasya" sapa Cindy ramah.

"Langsung aja" kata Nathalie seraya menyeruput minuman didepannya.

"Oke, jadi gue tadi..." Cindy membenarkan posisi duduknya. "Udah tanya ke Eja. Dianya gak mau jawab, malah gue dibentak"

"Tuh kan! Apa gue kata? Eja itu dingin!" kata Jessi seraya merogoh ponsel di tas kecilnya.

Nathalie hanya melirik sinis cewek yang baru saja berbicara padanya.

"Lo coba lagi besok! Pulang sekolah gue tunggu di sebelah warung kopi deket sekolah"

Mrs. Comblang [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang