empat

12.5K 870 12
                                    

Pagi pun tiba. Sinar matahari menyinari kamar sepasang suami-istri itu mengusik salah satu dari mereka.

"Nghh.... "Lenguh salah satu dari mereka. 

Jungkook ingin mengeliat tp gerakannya seperti ada yang menahan dan dibagian perutnya pun terasa berat. Dia menengok ke arah Taehyung, alangkah kagetnya dia saat menengok berhadapan langsung dengan dada bidang Taehyung.

Jungkook berusaha melepas pelukan Taehyung namun pelukanya terlalu erat. Hingga Jungkook menarik nafas dalam-dalam dan....

"YAK KIM TAEHYUNG, MAU SAMPAI KAPAN KAU MAU MEMELUKU?!"

Taehyung yang mendengar teriakan Jungkook, langsung terduduk namun matanya masih setengah tertutup saking kagetnya.

"Yak! Apa-apaan kau?! mengganggu tidurku saja!"Kesal Taehyung yang tidak terima tidurnya di ganggu.

"Kau yang apa-apaan, seenaknya memeluku?!"Jungkook tidak terima disalahkan.

"Dan kemana hilangnya guling yang mejadi pembatas?!"

Tehyung pura-pura tidak peduli. Padahal, sedari tadi dia sudah sangat gugup, takut ketahuan Jungkook bahwa guling yang menjadi pambatas antara meraka berdua itu Taehyung lah yang menyingkirkannya.

Taehyung berpura-pura tidur agar tidak ditanyai oleh Jungkook lebih lama lagi.

Jungkook mendengus kasar melihat sikap tak acuhnya Taehyung. Dia lebih memilih berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dibanding meladeni Taehyung.

Jungkook berjalan ke kamar mandi dengan langkah yang dihentak-hentakan, pertada dia sedang kesal. Tak lupa, dia membawa barang-barang yang dia perlukan.

Selang beberapa menit, Jungkook keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian yang rapi. Dia melihat ke arah kasur king sizenya, terlihat sebuah gundukan di balik selimut.

"Dia masih tidur... "Gumam jungkook.
"Dasar pemalas,"sambungnya.

Jungkook berjalan ke arah meja riasnya, dia merias wajahnya dengan sedikit make up yang tipas dan natural.

Setelah selesai dengan urusan make up, Jungkook keluar dari kamarnya. Sebelum berangkat kerja, dia terlebih dahulu memasak sesuatu untuk Taehyung.

Ya... Jungkook sadar, walaupun mereka saling bermusuhan dan sering bertengkar, tapi Jungkook masih punya hati nurani. Mana mungkin dia meninggalkan seseorang dengan keadaan baru saja bangun tidur dan lapar tanpa adanya bakat untuk memasak.

Setelah selesai memasak, terdengar suara bel pintu yang di tekan. Jungkook Buru-beru merapikan hasil memasaknya, dia segera berjalan ke arah pintu utama apartementnya.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan seorang pria jangkung yang sedang menatapnya sejak pintu itu terbuka. Sedangkan yang ditatap malah memasang wajah datarnya.

"Ada apa?"tanya Jungkook datar.

"Aku minta maaf karna kemarin tidak dapat menjemputmu,"ucap pria jangkung itu.

Jungkook hanya menjawab dengan gumaman tidak jelas, lalu berjalan dan masuk kembali ke dalam ruangan. Pria jangkung itu ternyata mengikuti Jungkook dari belakang, dan sekarang mereka sedang berada di ruang makan yang sudah tersedia beberapa masakan yang Jungkook masak tadi.

"Kenapa kau mengikutiku? "Bingung Jungkook.

"Maafkan aku ya, yayaya"mohonya pria jangkung itu. 


"Hah... Naiklah.. "Pasrah jungkook.

Chup

"Gomawo sayang,"Tanpa permisi, pria jangkung itu mencium pipi kiri Jungkook dan mengucapkan kata terima-kasih kepada Jungkook membuat yang dicium mematung. Sepersekian detik Jungkook tersadar dan menampakan wajah cemberutnya.

my dosen is my wife [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang