bonus chapter

10.3K 582 10
                                    

Usia kandungan Jungkook baru memasuki bulan ketiga, dan itu merupakan saat-saat tersulit bagi Jungkook dan juga yang lainnya. Ditambah mood Jungkook yang sering berubah-ubah dengan cepat, membuat mereka harus ekstraks sabar dan juga hati-hati jika sedang berurusan dengan Jungkook. Apalagi Taehyung yang selalu terkena imbasnya jika Jungkook sedang dalam keadaan mood buruk ataupun sedang ngidam yang aneh-aneh.

Seperti sekarang, Jungkook mengidam ingin memegang hidung Jimin, dan harus segera dituruti. Jika tidak wanita hamil itu akan terus menangis dan mendiami Taehyung selama berhari-hari.

Kembali ke Jungkook dengan ngidam anehnya, wajah Jungkook sudah memerah dan matanya juga sudah berkaca-kaca menahan tangis, jika dia mengedipkan matanya, mungkin air mata itu pasti akan lolos dari mata indah Jungkook dan membuat Taehyung semakin panik.

"Kau jahat Tae.. Tidak mau hiks.. "

"Baiklah-baiklah, aku akan segera menelpon Jimin dan menyuruhnya kemari secepatnya, "panik pria tampan itu segera meraih ponselnya yang berada di saku celananya dan menelpon sahabat bantetnya itu.

Seketika Jungkook langsung tersenyum lebar walaupun sempat meneteskan air matanya.

"Yeay.. Gomawo Taehyungie tampan.. "Ujar Jungkook sembari mencium bibir Taehyung sekilas lalu berjalan sedikit berlari menuju ruang tengah.

Benarkan, sudah kubilang dia sangat labil.

Sedangkan Taehyung, dia hanya menatap kepergian Jungkook pasrah, lalu menghela napas panjang dan mulai menelpon sang sahabat.

Pria tampan itu sempat kaget dan khawatir saat melihat Jungkook yang berlari kecil, namun untngnya tidak terjadi apa-apa.

"Hallo, Jim? "

"....."

"Datanglah ke rumahku, cepat. Ini penting! "

Lalu setelahnya Taehyung memutuskan sambungan telepon secara sepihak dan berjalan menghampiri ibu hamil yang labil itu.

.....🌹🌹🐰🌹🌹.....

Sedangkan di rumah kediaman keluarga Park, Jimin menatap layar ponselnya bingung karena mendapat telpon dadakan dari Taehyung dan menyuruh dirinya untuk datang ke rumah sang sahabat.

"Ada apa, Jim? "Tanya Yoongi yang kebetulan lewat dan mendapati sang suami yang tengah kebingungan.

Jimin menoleh ke arah Yoongi."Taehyung tiba-tiba saja menelponku dan menyuruhku untuk datang kerumahnya secepatnya, "jawab Jimin masih dengan wajah bingungnya.

"Yasudah, datang saja ke rumahnya, siapa tahu itu penting dan kebetulan juga aku memang akan menjenguk Jungkook. "Perintah Yoongi.

"Baiklah,"jawab Jimin.

"Kalau begitu, kita siap-siap dulu,"ujar Yoongi sembari berjalan menuju kamar mereka berdua.

"Ne, noona. "Jawab Jimin.

.....🌹🌹🐰🌹🌹.....

Taehyung dan Jungkook sedang berada di ruang tengah menunggu seseorang yang menjadi bahan ngidam Jungkook; Park Jimin.

"Ish.. Kenapa si bantet itu lama sekali, sih?! "kesal Jungkook yang sudah menunggu kedatangan Jimin, namun namja bermarga Park itu tak kunjung datang.

"Sabar kookie.. "Ujar Taehyung berusaha menenangkan sang istri.

"Diam, kau..! "Kesal Jungkook sembari mencubit perut Taehyung membuat pria Kim itu meringis kesakitan.

Astaga.. Galak sekali istrinya itu. Padahal tadi dia sangat manja, menyederkan kepalanya di bahu dirinya, tapi sekarang dirinya malah disiksa. Dasar bumil labil!.

my dosen is my wife [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang