tigapuluhtujuh

8.8K 592 31
                                    

Sudah hampir satu bulan Jungkook masih belum sadar. Dengan Setia Taehyung terus menemaninya dan akan ditemani oleh yang lain setiap harinya.

Pria tampan itu tidak ingin beranjak dari tempat duduknya satu langkah pun. Dia takut, jika saat dirinya pergi atau tidak di dekatnya, Jungkook akan tersadar, dan dia bukanlah orang pertama yang wanita itu lihat.

Kali ini Najoon dan Seokjin lah yang menemani Taehyung menjaga Jungkook. Sepasang suami istri itu menatap iba tubuh Taehyung yang semakin hari semakin mengurus karna tidak mendapatkan asupan makanan sedikitpun.

"Tae, kau pulanglah dulu. Ganti bajumu, lalu istirahatlah walau sebentar. Kami akan menggantikanmu menjaga Jungkook, "ujar Namjoon.

"Tidak hyung. Aku tidak mau saat Kookie terbangun, aku tidak ada di hadapannya dan bukan orang pertama yang dia lihat. "Balas Taehyung tanpa menatap sang lawan bicara.

Namjoon terlihat menghela napas lelah. "Setidaknya jika kau tidak ingin pulang, tidurlah di sofa atau makan dulu walaupun hanya sedikit. "Ujar Namjoon kembali, dan gelengan kepala dari Taehyung menjadi jawaban dari perintah Namjoon.

"Tae kau juga harus menjaga kesehatanmu, bagaimana jika saat Jungkook sadar dan kau malah sakit? "Ucap Seokjin.

Setelah sekian lama Taehyung hanya terduduk diam, hanya memandangi tubuh lemah Jungkook, akhirnya dia  mengangguk. "Baiklah, aku akan makan, "ujar Taehyung membuat sepasang suami istri itu tersenyum.

"Ini kau makanlah, untungnya aku membawa bekal, "ujar Seokjin sembari menyimpan kotak bekal di meja nakas.

Taehyung mengangguk lalu menggumam kata. "Terimakasih, "sangat pelan dan untungnya Seokjin masih bisa mendengarnya dan hanya tersenyum sebagai balasan.

Saat Taehyung hendak berjalan mengambil kotak bekal yang ada di meja nakas, tangan Taehyung yang sedaritadi menggenggam tangan Jungkook merasakan ada pergerakan membuat Taehyung menghentikan niatnya, membuat Namjoon dan juga Seokjin menatapnya heran.

"Ada apa, Tae? "Tanya Namjoon.

"Hyung, aku merasa tadi Jungkook menggerakan jadinya. "Ujar Taehyung semangat membuat pasangan suami istri itu membulatkan matanya terkejut dan ikut menatap Jungkook.

Namun setelah sekian lama mereka menunggu, Jungkook masih enggan membuka mata indahnya yang sudah lama tertutup.

"Mungkin kau terlalu lelah, Tae. Istirahatlah. "Ujar Namjoon menepuk bahu Taehyung sekali.

Taehyung menghela napas, berusaha tersenyum walau berat. Namun saat meraka hendak melakukan kegiatan masing-masing mereka sendiri, tangan Jungkook yang sedari tadi dia genggam kembali bergera bersamaan dengan sebuah lenguhan kecil.

"Eunghh.. "

Ketiganya pun terfokus pada Jungkook yang perlahan-lahan mulai membuka kedua bola mata indahnya, membuat ketiga manusia yang sedari tadi menunggu kesadrannya hampir memekik karna terlalu senang akan sadarnya Jungkook dari tidur lamanya.

"Kookie? "Gumam Taehyung tidak menghilangkan senyumnya menyadarkan Jungkook yang terlihat seperti orang linglung yang tengah melihat sekitarnya bingung.

Jungkook menoleh ke arah Taehyung. "Kenapa aku ada di sini? "Tanya Jungkook. Suaranya begitu serak karna terlalu lama dia tertidur dan juga tidak berbicara.

"Kau tertembak, "jawab Namjoon.

Jungkook mengernyitkan kening bingung, lalu tiba-tiba sekelebat ingatan saat dirinya melindungi Taera yang akan tertembak teringat olehnya.

"Taera? "tanya Jungkook.

"Taera baik-baik saja, "jawab Taehyung senyum di bibirnya tidak pernah hilang.

Cklek.

Pintu ruangan terbuka, ketiga orang yang ada di ruangan itu pun menoleh mendapati seorang dokter dan juga Seokjin yang baru saja masuk ke ruang rawat Jungkook.

Entah kapan Seokjin keluar dari ruangan, mereka tidak tahu saking fokusnya mereka kepada Jungkook.

"Aku akan mengabari yang lain, bahwa Jungkook telah sadar. "Ujar Namjoon seraya menempelkan handphonenya ke telinga dan berjalan keluar.

"Permisi sebentar, aku akan memeriksa nyonya Kim. "Ujar sang dokter.

Taehyung pun beringsut mundur mempersilahkan sang dokter untuk memeriksa kedaan Jungkook. Sang dokter pun mulai memeriksa keadaan Jungkook.

Beberapa menit kemudian, sang dokter selesai memeriksa keadaan Jungkook dan berbalik untuk menghadap Taehyung dan yang kainnya.

"Bagaimana dokter? "Tanya Taehyung tidak sabaran.

Dokter muda itu tersenyum ramah. "Untuk saat ini kondisi nyonya Kim baik-baik saja dan sangat stabil, "ujar sang dokter membuat Taehyung menghela napas lega.

"Terimakasih dokter. "Ujar Taehyung. Dokter muda itu tersenyum lalu mengangguk.

"Ah, sebenarnya saya punya berita bahagia satu lagi untuk kalian. Namun sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat. "Taehyung menatap dokter mudah itu bingung.

"Jika waktunya sudah tiba, saya akan memberitahukan kalian. "Ujar sang dokter. "Saya permisi. "Pamitnya lalu meninggalkan mereka yang sedang berbahagia karna Jungkook kini telah sadar.













Tbc

Akhirnya chim up ya, setelah beberapa hari gk pegang hp akhirnya chim beli lagi yg baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya chim up ya, setelah beberapa hari gk pegang hp akhirnya chim beli lagi yg baru.

Tp sebenernya chim gk pengen hp baru, chim pengennya hp lama chim. Karna di sana ada banyak cerita chim yg belum sempet chim masukin ke wp☹

Btw, ada yg mau tanya-tanya ka ke chim?

Sok chim buka sesi tanya jawab. Boleh nanya apa aja asal jangan kelewat batas.

Btw, sekarang chim ultah loh. Gk ada yg mau ngucapin apa?:v

Mian for typo
Voment juseyeo..

my dosen is my wife [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang