Taehyung menodongkan senjata miliknya ke depan, mengarahkan pistolnya ke arah Seojon
"Kembalikan putriku! "Ujar Taehyung penuh penekanan.
"Oww.. Santai Tae, tidak perlu terburu-buru, lagipula putrimu baik-baik saja. "Ketiganya terkekeh menatap Taehyung yang terlihat bigutu marah.
"Letakan senjatamu! "Joy menodongkan pisau tajam yang sedari tadi dia simpan ke arah leher Taera.
Dengan rahang yang semakin mengeras dan tidak rela, pria tampan itu meletakan pistolnya di tanah. Tiba-tiba saja orang-orang entah dari mana muncul dengan pakaian anti peluru sudah mengerumuninya dan senapan yang mengarah kepadanya.
"APA YANG KAU INGINKAN?! "Taehyung berteriak keras membuat ketiga orang di depannya terkekeh.
"Bagaimana jika kita membuat permainan agar lebih seru? "Saran Yugyeom membuat Taehyung serta kedua rekannya memandangnya bingung.
"Jika kau ingin putrimu kembali kepadamu, makan kau harus membayarnya. Setiap langkah yang putrimu ambil untuk mendekat kepadamu, kau harus membayarnya dengan satu cambukan. "Jelas Yugyeom.
Taehyung terdiam memikirkan cara apa yang harus dia lakukan untuk mengambil alih Taera. Namun saat dirinya tengah berpikir, Tangisan Taera tetdangar di telinganya membuatnya semakin cemas.
Dengan tekat yang bulat, akhirnya Taehyung menyetujui permainan yang Yogyeom ajukan kepadanya.
"Baiklah, aku menerima permainanmu. "Ujar Taehyung mantap.
Ketiganya saling memandang lalu menyeringai menatap Taehyung yang sedang menatap mereka juga dengan pandangan bencinya.
"Baiklah permainan akan segera di mulai. Tiap satu langkah yang Taera ambil, akan Taehyung bayar dengan cambukan di tubuhnya. "ujar Yugyeom dengan senyum yang terpampang di wajah tampannya.
"Ambil camuk! "Perintah Joy kepada salah seorang yang berada di sana.
Seseorang yang diperintah mengambil cambuk kini berada di samping Joy untuk menunggu perintahnya.
"Baiklah permainan akan segera si mulai. "Ujar Joy, lalu seseorang yang membawa cambuk itu berjalan mendekati Taehyung.
Joy berjokok di hadapan gadis kecil itu guna menyamakan tingginya dengan Taera.
"Taera kau anak baik kan, dan kau ingin kembali kepada appamu, kan? "Tanya wanita itu kepada Taera.
Dengan isakan dan wajah yang sembab, Taera mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Joy.
"Melangkahlah, kami tidak akan mencegahmu. "Ujar Yugywom sambil tersenyum ramah.
Taera menatap ketiga orang dewasa itu ragu. Hey dia mendengar semua perkataan mereka, mana tega dia melihat sang appa harus terluka karna menyelamatkannya.
"Tunggu apalagi, appamu ada di depan matamu hampirilah dia. "Ucap Joy berusaha meyakinkan Taera.
Taera menatap Taehyung, dan pria tampan itu balas juga menatapnya, tersenyum lalu mengangguk ke arah gadis kecil itu seolah mengatakan bahwa dirinya akan baik-baik saja.
Dengan ragu Taera mulai melangkahkan kakinya, baru satu langkah Taera merasa terkejut melihat Taehyung yang dicambuk oleh seseorang.
"Hisk.. Appa.."
Taehyung manatap Taera yang juga menatapnya dengan air mata yang terus terjun dari mata indahnya, berusaha tersenyum walaupun cambukan di tubuhnya terasa begitu menyakitkan.
"Tidak apa-apa sayang, teruslah berjalan appa akan baik-baik saja. "Ujar Taehyung berusaha meyakinkan sang Putri namun Taera menggelengkan kepala.
"Gwencana, appa baik-baik saja. Tapi sebaliknya jika kau tidak melangkah rasa sakit yang apa rasakan akan percuma. "Taehyung terus saja berusaha meyakinkan Taera, sedangkan ketiga orang yang menyaksikannya menyeringai merasa senang akan hibursan semata mereka kali ini.
"Ah sayang sekali Jungkook tidak datang, pasti akan lebih seru jika dia juga berada di sini. "Yugyeom terus saja memperhatikan drama picisan yang ada si depannya.
"Ya kau benar. Pasti sangat seru melihat wajah Jungkook yang begitu kesakitan dan juga ketakutan. "Balas Joy tanpa menoleh ke arah sang lawan bicara terlalu asik menonton drama di hadapannya.
Saat Taera hendak melangkah kembali, terdengar suara tembakan entah dari mana asalnya.
Dor..!
Semua orang yang berada di sana mencari asal suara dari tembakan itu namun tidak ditemukan. Dan betapa kagetnya mereka saat melihat seseorang yang tadi mencambuk Taehyung sudah tergeletak tidak bernyawa dengan bekas tembakan di kepalanya dan darah segar yang mengalir dari bekas tembakannya.
"Sial, dia membawa bantuan cepat berlindung dan cari dimana saja orang yang tadi menembak! "Perintah Seojon lalu kembali menarik Taera.
Namun saat mereka yang mengepung Taehyung hendak berlindung ternyata terlambat. Mereka satu persatu tumbang karna tembakan dari seseorang yang belum mereka ketahui siapa si penembak itu.
Tbc
Aakhirnya up juga~
Lama gk up ya, maaf deh.Selama seminggu penuh itu chim emang bener-bener sibuk nyiapin pernikahan kakaknya chim apalagi pas hari H sibuk banget nyampe pengen makan pun chim gk bisa karna ngejagain meja tamu yang tamunya dateng terus gk abis-abis.
Saking capeknya chim, paa udah acara cmin bangun jam 6 pagi-untungnya lagi gk solat jd bebas mau bangun jam berapa aja-chim tidur lagi pas jam 9 pagi bangun² jam setengah 12.
Sekian curhatan unfaedah chim terimakasih
chim gk nyangka masa? Padahal kan kemarin-kemarin masih ke 400 lebih perasaan tapi sekarang tanknya udh naik. Pokonya makasih ya yg udah mau baca, coment, vote juga satu lagi yg jadi sider juga.
Mian for typo
Silahkan voment kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
my dosen is my wife [Completed]
FanfictionHigh rank #1 in genderswich #1 in taekookgs #1 in vkookgs #1 in btsgs #7 in marriage #49 in gs Ini ff pertama chimol mian klo jelek Gak bisa ngdeskripsibaca WARNING!!! GS! typo di mana mana Jeon jungkook(gs) Kim taehyung Min yoongi(gs) Park jimi...