Theo dapat merasakan deru nafas Audi yang menerpa wajahnya.
"Satu bulan waktu lo buat kasih jawaban. Lebih dari itu? I don't know." bisik Theo tepat di telinga Audi.
"I.. Iya." jawab Audi dengan tergagap.
Theo pun menjauhkan dirinya dari Audi. Kemudian mebenarkan jambulnya dan berlalu meninggalkan Audi yang masih mematung.
Audi menjambak rambutnya frustasi. Rasanya seperti senjata makan tuan. Dia yang membuat keadaan seperti ini dan dia juga justru tersangkut semakin dalam pada keadaan itu.
Audi pikir semua akan mudah ia kendalikan. Menjatuhkan pilihan tanpa ada satu pun yang tersakiti.
Mau tak mau, Audi juga harus sendirian menyelesaikan masalahnya ini.
"Mati gue, ah!"
***
"Bella pulang!"
Bella melangkahkam kakinya dengan malas. Penampilannya berbeda jauh dengan tadi pagi ketika ia berangkat.
Sampai di kamarnya, Bella menaruh sepatu dan tasnya asal kemudian gadis itu membaringkan tubuhnya.
Bella memejamkan matanya sembari menjadikan tangannya sebagai tumpuan kepala.
"Hidup bukan hanya tentang cinta." gumamnya lirih.
Benar. Hidup memang bukan tentang cinta. Masih ada 1001 hal yang berada dalam hidup. Semetara cinta? Mungkin hanya sebatas bumbu kehidupan yang kala pertama hadir membuat kebahagiaan tak menentu, dan kala pergi meninggalkan goresan luka yang bisa cukup sulit menghapusnya.
Hidup juga adalah hubungan. Setiap hal yang terjadi dalam hidup pasti terhubung pada sebuah hubungan.
Tangan kanan Bella beralih menyeka air matanya. Kepalanya terasa penuh beban dan tinggal menunggu kapan akan meledak.
Jujur, entah harus berapa kali lagi ia mengatakan bahwa ia lelah.
Tok.. Tok..
"Bella!" panggil seseorang dari luar kamar.
Bella cepat-cepat menyeka air matanya dan membetulkan penampilannya.
"Aduh mati gue, sembab!" gerutunya pelan.
Suara ketukan pintu terdengar lagi, membuat Bella lebih cepat membetulkan penampilannya.
Cklek
Bella diam. Begitu juga seseorang di hadapannya itu.
"Hai!" sapa orang itu dengan kikuk.
Bella masih diam mematung. Menatap tak percaya orang di hadapannya itu.
"Umm, Bel?"
"Bella?"
Tak ada sahutan dari Bella sampai orang itu menggoyangkan pundak Bella.
"Eh?"
"Hai! Ma... Masuk."
Setelah mempersilahkan orang itu masuk, Bella masih berdiri di ambang pintu dengan banyak tanda tanya di sekitarnya.
"Kenapa masih disana?" tanya orang itu sembari melepaskan sepatunya.
Dengan langkah yakin tak yakin Bella mengangkat kakinya mendekati orang itu.
"Hey! Am I wrong? Why are you staring me like that? Damn! Oh my God, you look so cute." orang itu terkikik geli melihat wajah Bella yang jelas seperti orang kebingungan.
"Umm, okay wait. Are you crying?"
Bella menggeleng lemah, menampilkan senyuman kecil di wajahnya.
"Don't worry. I'm fine. Do you miss me?" Bella mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Hohoho. I think i should've asked that question, Bella."
Bella menaikkan alisnya. "Wow! Finally aku ketemu lagi sama cowo batu kaya kamu."
"Dari kata-katamu, aku yakin kamu pasti yang lebih dulu kangen Deon Aryando, kan?"
Deon Aryando. Sepupu dari Theo. Laki-laki yang baik, perhatian, tatapannya yang selalu penuh cinta dan kasih sayang, juga ucapannya yang selalu membuat siapapun di dekatnya merasa nyaman.
Keduanya memang saling kenal dekat dan cukup lama.
Kedatangan Deon menemuinya membuat Bella melupakan sejenak perih di sudut hatinya.
"Ya ya ya. Terserah kamu." Bella tertawa diakhir ucapannya.
Deon mengacak rambut Bella gemas kemudian menarik Bella ke pelukannya, membuat Bella tersentak atas perlakuan laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya itu.
Ada rasa hangat yang menjalar di tubuhnya kala itu. Entahlah, rasa perih itu terasa semakin nyata secara tiba-tiba.
"I just want you to stay here with me and tell me all about you and your days without me."
Tanpa sadar keduanya saling mengeratkan pelukan. Bella mati-matian menahan supaya air matanya tak terjatuh. Namun ia kalah, setetes demi setetes airmatanya turun.
***
Haii!!
Maaf banget karna update yang ngarettt banget 😭😭
Dari kemaren wp gabisa dibuka. Sekalinya bisa, gak bisa buka work.😭😭
Sederhana. Seneng masih ada yang nagih RAINBOW update 💙💙
Sekali lagi maaf bangett)):
Sekalian aku mau kasih tau berhubung aku kelas 9 dan nanti akhir Januari udah mulai PUN dan TO, sooo mungkin aku bakal lebih jarang lagi update.
Aku bener-bener harus fokus buat ujian dulu.)):
Doain yang terbaik yaww,, aku bakal cari waktu supaya aku bisa update kok(":
Thx. ❤
So, how about this chapt?
Seneng/gak?
Chapter 22 yay or nay?
VoteComment!! (:
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW
Teen FictionBagi Theo dan Bella pelangi memiliki arti tersendiri dalam hidup mereka. Menurut mereka pelangi itu cinta. "Pelangi dalam hidup gue itu ibarat cinta. Dimana gue mencintai seseorang, maka disana akan ada pelangi." Keduanya sudah lebih dari 10 tahun b...