24. Where's your smile?

25 2 3
                                    

Matahari mulai menyingsing. Deon menyibakkan selimutnya dan berjalan menuju wastafel untuk membasuh wajahnya.

Setelah selesai ia pun melangkahkan kaki menuju kamar Bella.

"Choco girl?" panggilnya dari luar seraya mengetuk pintu.

Tak ada sahutan dari Bella. Deon rasa gadis itu masih tidur.

Ia mencoba membuka kenop pintunya. Ternyat tidak dikunci.

Setelah masuk, Deon tak menemukan Bella di ranjangnya. Namun ia mendengar gemericik air dari kamar mandi.

Tanpa menunggu lagi Deon pun mengetuk pintu kamar mandi.

"Are you there? What are you doing there, Choco Girl?"

"Se... Sebentar." sahut Bella dari dalam. Nada bicaranya terdengar serak.

Tak lama Bella pun keluar dengan menundukkan kepalanya. Hal itu membuat kening Deon berkerut.

"Hey!" tegurnya.

Bella hanya menggelengkan kepalanya.

Sementara Deon mengusap pipi kanan Bella dengan ibu jarinya.

"I'm sorry. This is my fault, i can't control my feelings." Bella mendongak dengan kata berkaca-kaca.

"It's okay. Now, please don't cry again. You should go to school. I'll be waiting for you. Don't be late." Deon memasang senyum demi menyakinkan Bella bahwa semuanya baik-baik saja. Kecuali hatinya.

Kemudian, setelah dirasa Bella akan bisa lebih tenang, Deon memilih bersiap untuk mengantar gadis itu ke sekolahnya.

***

"Bella?"

"Kenapa?"

"Aku merasa ada yang kurang hari ini. But i don't know what is that."

Perkataan Deon membuat Bella mengerutkan keningnya. "Apa?"

"I don't know, but give me a sec to thinking about that." Deon mengalihkan sejenak pandangannya ke arah Bella.

Bella pun mengangguk. "Silahkan. By the way, can i playing the radio?"

"You can."

Tak lama lantunan lagu 'Secret Love Song' milik Little Mix ft. Jason Derulo mendominasi suasana di dalam mobil.

Why can't i say that, iam in love?
I wanna shut it from the rooftop
I wish that it could be like that
Why can't we be like that?
'Cause iam yours

'Lo bukan punya gue dan gue bukan punya lo.' batin Bella seketika.

Deon melirik ke arahnya, 'I don't know how to make you happy, without him.'

Sekarang, Bella maupun Deon dibuat yakin bahwa cinta itu tidak sederhana. Cinta itu sulit.

Jika kamu sudah mempersiapkan hatimu untuk jatuh cinta, maka jangan lupa siapkan juga kalau hatimu akan tersakiti.

Mungkin cinta itu ibarat matematika. Menemukan hasilnya namun harus melewati banyak tahapan terlebih dahulu.

"Tuan Putri, kita sampai." kata Deon yang secara tak langsung menyadarkan lamunan Bella.

"Aku turun, ya? Pulangnya hati-hati." pesan Bella sebelum keluar.

"Choco Girl, i found it. Um, where's your smile today? I lost your smile."

Bella mengerjapkan matanya sejenak kemudian tersenyum seperti yang Deon harapkan.

"This is my smile. I love you! Bye!" Bella pun cepat-cepat keluar dari mobil masih dengan senyum yang tercetak atas permintaan Deon.

***

Omg! I miss RAINBOW, DYFS, and RAKHANAYA! 😭😭

Sebulan lagi UN))): aku kangen update)):

Semoga masih pada Setia sama 3 cerita aku yaa, hehe! :D

Ily ❤❤

p.s : untuk DYFS aku akan update mungkin 2 minggu setelah UN ku selesai, aku bakal kebut supaya cepet ending, dan aku akan fokus ke RAINBOW dan RAKHANAYA. DYFS juga akan aku revisi karna aku rasa ada part yg harus aku hilangin dan alurnya aku rasa terlalu bertele-tele. So, stay tune!

Votecomment! :D

RAINBOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang